Ketika Pimpinan Dekopinda dan 34 Pejuang Koperasi Menyambangi Ruang Kabid Koperasi Dinakerkopukm Kab. Banyumas
Purwokerto (13/11). Ini Hari yang tak biasa, Pimpinan Dekopinda Kab Banyumas dan 34 orang pejuang KUD dan Koperasi Pertanian di lingkungan Kab.Banyumas menyambangi ruang Kepala Bidang Koperasi & UKM Kab. Banyumas. Ada apa gerangan?. Adakah para pejuang koperasi ini sedang demo menyampaikan aspirasi atau protes atas satu kebijakan?.

Ternyata, ruang Kabid Koperasi juga ada yang tak biasa dipagi itu. Ada 2 (dua) meja tambahan yang disusun berjejer berikut 2 (dua) orang petugas kesehatan standby di belakang meja itu lengkap dengan peralatannya. Ternyata, di Jum’at pagi itu sedang dilaksanakan “Rapid Test” untuk memastikan ke 34 orang tersebut dalam keadaan sehat wal’afiat, khususnya bebas Covid-19. Rapid Test ini merupakan bagian dari persiapan awal pelaksanaan “studi komparatif” di Kota Malang. Pimpinan Dekopinda menjadi pasien pertama di pagi itu dan kemudian diikuti oleh para pejabat dan pegawai Dinakerkop Kab Banyumas yang akan ikut serta di agenda minggu depan nanti. Selanjutnya, satu per satu para pejuang koperasi itu dipangggil dan melaksanakan rapid test secara bergiliran. Tak dipungkiri, sebagian dari peserta rapid test terlihat tegang. Tampaknya ada kekhawatiran yang amat sangat bila terdeteksi potensi Covid-19. BIla itu benar-bendar terjadi, bukan saja gagal ikut berkunjung ke Jawa Timur, tetapi juga harus menjalani tindakan lanjutan sebagaimana layaknya pasien terdampak Pandemi Covid-19.
Pelaksanaan Studi Komparatif ini juga merupakan tindaklanjut dari upaya Dinakerkopukm dan Dekopinda mendorong akselerasi tumbuhkembang usaha sektor riil di lingkungan koperasi, khususnya di KUD dan koperasi pertanian Kab. Banyumas. Untuk men-sukseskan agenda ini, tanggal 03 Nopember 2020 kemarin sudah dilakukan pertemuan awal disertai brain storming bertemakan “menumbuhkembangkan koperasi berorientasi bisnis” .
Apakah ketegangan para pejuang koperasi itu usai setelah menkalani
Rapid Test?. Ternyata belum sebab hasilnya baru akan diketahui pada sore harinya. Kepenasan dan rasa was-was yang amat sangat tak bisa disembunyikan seluruh peserta rapid test itu saat meninggalkan kantor DInakerkopukm Kab. Banyumas.
“
Belum keluar nopo mas Basile rapite...”, tanya bapak Irianto, salah satu calon peserta Studi Komparasi pada pukul 10.21 Wib melalui WA Group. Tanya ini mewakili bukti sahih tentang ketegangan itu.
“Selamat siang Bapak/Ibu..Perihal Rapid Test tadi hasilnya sudah keluar, dan dari 34 orang yang sudah di Rapid Test , Alhamdulillah hasilnya Non Reaktif semua. Sehingga semua nya bisa berangkat ke Malang”, demikian bunyi pengumuman resmi yang disampaikan oleh Mas Surya Sapto melalui WA Group Studi Komparatif tepatnya jam 11.17 Wib menjelang Jum’atan. Pengumuman ini pun langsung disambut gembira oleh seluruh peserta Rapid dengan ucapan “Almadulillah…”. Bapak Prayogi KUD Kebasen, Bapak Nur Rokhman, Napak Siswo Martono, Bapak Darsito, Mas Moko, Pak Pri KUD Mustika, Bapak Prayitni Gofur, Bapak Sudiyanto, Ibu Ambar Sari dan lain sebagainya meluapkan kegembiraan hasil rapid test itu dengan kalimat bernada syukur.
Keteganganpun usai sudah dan selanjutnya seluruh peserta meng-ekspresikan semangatnya untuk mengikuti studi banding ke Kota Malang pada tanggal 18-20 Nopember 2020 nanti.
+ komentar + 1 komentar
Semoga sukses ya. Jangan lupa oleh olehnya bibit buat ditanam
Posting Komentar
.