KETIKA TUHAN MENUNDAKAN KESEMPATAN
TUK BERTEMU dan BERGURU
PADA GUS SHOLAH

Aku memang belum pernah bertemu pribadi mulia dan juga Kyai
besar ini secara langsung. Namun setahun terakhir ini, aku sering mendengar tentang beliau dari
sahabat seperjuanganku. Sahabatku ini beberapa kali duduk empat mata di rumah
Sang Kyai membincangkan banyak hal, mulai seputar da’wah maupun tentang dinamika kehidupan bangsa. Satu hal yang menjadi ciri
khas Gus Sholah, beliau selalu mengajarkan hikmah setiap kali membahas atau merespon
hal-hal yang tengah ramai
diperbincangkan. Bahkan pada satu pertemuan dengan beliau, sahabatku
menceritakan kalau Gus Solah menceritakan mimpi besarnya tentang peningkatan
kualitas kehidupan ummat dan juga ekonomi masyarakat Indonesia.
Mungkin karena sahabatku selalu bercerita setiap kali usai berdiskusi
dengan Gus Solah, alam bawah sadarku ikut membangun kedekatan emosional. Bahkan,
saat aku dan sahabatku meeting
terakhir di minggu lalu, kami merencanakan mengundang Gus Sholah untuk hadir
pada satu hajat yang menjadi bagian dari perjuangan panjang kami. Dalam draft susunan acara, Gus
Sholah akan memimpin do’a dan sekaligus memberi tauziah pada segenap tamu
undangan yang hadir serta menyemangati tim manajemen dari sisi spiritualitas
kerja.
Sejujurnya, saat sahabatku memasukkan nama beliau ke dalam draft susunan
agenda itu, aku sangat bersemangat. Aku sempat membayangkan akan menyambut langsung
kehadiran beliau dan kemudian berbincang santai. Tentu, kesempatan itu akan kumanfaatkan mendialogkan banyak hal tentang dinamika kemasyarakatan, spirit
kebangsaan dan peningkatan kualitas persatuan di keberagaman. Tak lupa
dikesempatan itu, aku pun akan bermohon langsung perkenan beliau menjadi guru
yang akan membimbing diri ini yang masih miskin ilmu dan memerlukan banyak
pencerahan. “Ini merupakan kesempatan jarang untuk bisa belajar langsung dari
pribadi luar biasa dan telah mencontohkan begitu banyak hal kebijaksanaan nan
inspiratif”, fikirku saat itu. Namun,
manusia memang hanya bisa berencana dan Tuhan-lah Sang Penentu segalanya. “Rencana boleh kita tapi ketetapan Allah SWT
yang berkehendak”, demikian isi pesan WA sahabatku yang mencoba menghibur karena tahu
aku sangat bersedih atas berpulangnya
Gus Sholah.
Gus Sholah telah dipanggil Allah SWT pada hari minggu, 02-02-2020 tepatnya ham 20.55
Wib.Tentu begitu banyak orang yang merasa kehilangan. Allah SWT telah men-cukupkan masa edar Gus Sholah di muka bumi, namun segala ilmu yang diajarkan dan kebijaksanaan/ketauladanan yang dicontohkan akan tetap hidup, membimbing dan meng-inspirasi ribuan santri dan juga orang-orang yang menjadikannya sebagai panutan. Aku memang orang yang belum sempat bertemu dan berguru langsung, namun setidaknya deretan buku referensi tentang ajaran ilmu dan record jejak beliau bisa menuntunku untuk lebih memahami tentang fikiran besar dan tindakan hebat beliau semasa hidupnya.
Wib.Tentu begitu banyak orang yang merasa kehilangan. Allah SWT telah men-cukupkan masa edar Gus Sholah di muka bumi, namun segala ilmu yang diajarkan dan kebijaksanaan/ketauladanan yang dicontohkan akan tetap hidup, membimbing dan meng-inspirasi ribuan santri dan juga orang-orang yang menjadikannya sebagai panutan. Aku memang orang yang belum sempat bertemu dan berguru langsung, namun setidaknya deretan buku referensi tentang ajaran ilmu dan record jejak beliau bisa menuntunku untuk lebih memahami tentang fikiran besar dan tindakan hebat beliau semasa hidupnya.
Selamat jalan Gus Sholah..selamat jalan Guru Bangsa..Insha Allah semua amal
baik semasa hidup didunia ini akan menempatkan pada sisi yang mulia…Aaamiin
Ya Robbal “alamiin..
NB : gambar bersumber dari group WA
NB : gambar bersumber dari group WA
Posting Komentar
.