KETIKA TUHAN MENUNDAKAN KESEMPATAN TUK BERTEMU dan BERGURU PADA GUS SHOLAH | ARSAD CORNER

KETIKA TUHAN MENUNDAKAN KESEMPATAN TUK BERTEMU dan BERGURU PADA GUS SHOLAH

Minggu, 02 Februari 20200 komentar


KETIKA TUHAN MENUNDAKAN KESEMPATAN
TUK BERTEMU dan BERGURU PADA GUS SHOLAH

Sesampai di rumah usai mengantar anak-anak sekolah, aku langsung membuka HP yang baru kusentuh sejak bangun tadi bagi menjelang subuh. Target pertamaku adalah me-ngecek WA siapa tahu ada massage yang harus direspon cepat.   Namun, walau belum membuka pesan satu persatu dari demikian banyak pesan yang masuk, Namun, kalimat “innalillahi wa innalillahi roji’un” tampak ada di beberapa  group dengan format sama men-curi perhatianku. “sepertinya yang meninggal bukan orang biasa”, fikirku sambil mulai membuka salah satu group. Ternyata betul dugaanku, yang meninggal dunia adalah seorang tokoh nasional dan juga ulama besar negeri ini, yaitu KH Salahuddin Wahid atau biasa dikenal dengan sebutan Gus Sholah. Beliau merupakan cucu Pendiri Nahdlatul Ulama (NU),KH.Hasyim Asy’ari. Mendapati hal itu, mendadak aku jatuh  dalam kesedihan mendalam. Aku pun tak bisa menahan bulir air mata sambil mengecek WA Group lainnya yang juga mengabarkan tentang kepergian beliau untuk selamanya.

Aku memang belum pernah bertemu pribadi mulia dan juga Kyai besar ini secara langsung. Namun setahun terakhir ini, aku sering mendengar tentang beliau dari sahabat seperjuanganku. Sahabatku ini beberapa kali duduk empat mata di rumah Sang Kyai membincangkan banyak hal, mulai seputar da’wah maupun tentang dinamika kehidupan bangsa. Satu hal yang menjadi ciri khas Gus Sholah, beliau selalu mengajarkan hikmah setiap kali membahas atau merespon hal-hal  yang tengah ramai diperbincangkan. Bahkan pada satu pertemuan dengan beliau, sahabatku menceritakan kalau Gus Solah menceritakan mimpi besarnya tentang peningkatan kualitas kehidupan ummat dan juga ekonomi masyarakat Indonesia.

Mungkin karena sahabatku selalu bercerita setiap kali usai berdiskusi dengan Gus Solah, alam bawah sadarku ikut membangun kedekatan emosional. Bahkan, saat aku dan sahabatku meeting terakhir di minggu lalu, kami  merencanakan mengundang Gus Sholah untuk hadir pada satu hajat yang menjadi bagian dari perjuangan panjang kami. Dalam draft susunan acara, Gus Sholah akan memimpin do’a dan sekaligus memberi tauziah pada segenap tamu undangan yang hadir serta menyemangati tim manajemen dari sisi spiritualitas kerja.

Sejujurnya, saat sahabatku memasukkan nama beliau ke dalam draft susunan agenda itu, aku sangat bersemangat. Aku sempat membayangkan akan menyambut langsung kehadiran beliau dan kemudian berbincang santai. Tentu, kesempatan itu akan kumanfaatkan mendialogkan banyak hal tentang dinamika kemasyarakatan, spirit kebangsaan dan peningkatan kualitas persatuan di keberagaman. Tak lupa dikesempatan itu, aku pun akan bermohon langsung perkenan beliau menjadi guru yang akan membimbing diri ini yang masih miskin ilmu dan memerlukan banyak pencerahan. “Ini merupakan kesempatan jarang untuk bisa belajar langsung dari pribadi luar biasa dan telah mencontohkan begitu banyak hal kebijaksanaan nan inspiratif”, fikirku saat itu. Namun, manusia memang hanya bisa berencana dan Tuhan-lah Sang Penentu segalanya. “Rencana boleh kita tapi ketetapan Allah SWT yang berkehendak, demikian isi pesan WA sahabatku yang mencoba menghibur karena tahu  aku sangat bersedih atas berpulangnya Gus Sholah. 

Gus Sholah telah dipanggil Allah SWT pada hari minggu, 02-02-2020 tepatnya ham 20.55
Wib.Tentu begitu banyak orang yang merasa kehilangan. Allah SWT telah men-cukupkan masa edar Gus Sholah di muka bumi, namun segala ilmu yang diajarkan dan kebijaksanaan/ketauladanan yang dicontohkan akan tetap hidup, membimbing dan meng-inspirasi ribuan santri dan juga orang-orang yang menjadikannya sebagai panutan.  Aku memang orang yang belum sempat bertemu dan berguru langsung, namun setidaknya deretan buku referensi tentang ajaran ilmu dan record jejak beliau bisa menuntunku untuk lebih memahami tentang fikiran besar dan tindakan hebat beliau semasa hidupnya. 

Selamat jalan Gus Sholah..selamat jalan Guru Bangsa..Insha Allah semua amal baik semasa hidup didunia ini akan menempatkan pada sisi yang mulia…Aaamiin Ya Robbal “alamiin..    


NB : gambar bersumber dari group WA


Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved