UMKM BERTEMU MOMENTUM DI FESMABI 2019
BI KPw Purwokerto menggelar
Festival UMKM & Ekonomi Syariah se-Eks Karasiden Banyumas di Hall Rita
Mall, Purwokerto. Perhelatan keren bertajuk “FesmaBI 2019” ini akan berlangsung
tanggal 22-24 November 2019. Aktivitas FesmaBI sudah dimulai sejak
kemarin, namun pembukaannya dilakukan hari ini (sabtu,23 Nov 2019) agar semua
pejabat dan tamu undangan lebih memungkinkan untuk bisa hadir.
Pembukaan FesmaBI 2019 ini berlangsung meriah.
Hadir dibarisan undangan antara lain; (i) dari
barisan Dekrada Ketua Dekrada Prov. Jawa Tengah Siti Atiqoh Ganjar yang juga istri Gubernur Jawa Tengah. Beliau hadir
didampingi oleh pimpinan Dekrada di lingkungan Eks Karasidenan Banyumas, yaitu;
Ibu Erna Sulistyowati Husein selaku Ketua Dekrada Kab Banyumas yang juga istri
Bupati Banyumas; Ibu Wincin selaku ketua Dekrada Kab. Banjarnegara, Ketua
Dekrada Purbalingga dan Ketua Dekrada Kab. Cilacap. Dari kalangan Pemerintah
Daerah hadir antara lain; Bupati Banyumas Ir.Achmad Husein beserta Sekda, OPD
Terkait dan Forkompinda, perwakilan Pemkab Banjarnegara, Perwakilan Pemkab
Purbalingga dan Perwakilan Pemkab Cilacap. Sementara itu, dari pihak BI (Bank
Indonesia) hadir Bapak Agus Chusaeini selaku Pimpinan BI Kpw Purwokerto,
Pimpinan Bi Jawa Tengah, Pimpinan BI Tegal, Pimpinan BI Yogya dan Pimpinan BI
Solo. Dari Pihak Universitas juga hadir antara lain Rektor IAIN dan Prof Suli,
Dekan Fakultas Ekonomi Unsoed. Pimpinan Bank Teknis dan BPR juga ikut hadir.
Sementara itu, dari unsur organisasi dan assosiasi hadir antara lain; Kadin
Banyumas, Dekopinda (Dewan Koperasi Indonesia Daerah) Kab. Banyumas, ICSB
(International Council For Small Business) Purwokerto.
Tari Ganting Mas yang diperagakan generasi baru Indonesia
menjadi penanda dimulainya acara pembukaan yang kemudian dilanjutkan dengan
lagu indonesia raya dan doa. “UMKM memengang peranan penting dalam tatanan
perekonomian, namun selalu terkesan kecil dan masih menghadapi berbagai
persoalan yang memerlukan solusi, seperti modal,pemasaran dan lain sebagainya”,
demikian kalimat pembuka dari Sang MC kali ini.

Bapak Soekowardoyo, Pimpinan BI Jateng, dalam sambutannya
menandaskan bahwa UMKM merupakan wadah pengembangan kewirausahaan dan sekaligus
keterbentukan lapangan pekerjaan serta penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Fakta
menggembirakan sampai hari ini adalah banyak
UMKM yang sudah bisa ekspor dan juga masih banyak peluang komoditas yang
berpeluang diriong untuk berkembang sampai memiliki kemampuan ekspor. Menurut
beliau, beberapa kendala UMKM adalah seputar produksi, regulasi, pemasaran dan
belum optimalnya pemanfaatan ekonomi digital.
Sementara itu, tentang Ekonomi Syariah, beliau menyampaikan posisi strategis
Indonesia yang memiliki jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Indonesia
merupakan negara sangat menentukan trend
ekonomi syariah di dunia. Indoneia juga berpotensi menjadi produsen terbesar
rantai halal. Sejalan dengan itu, beberapa strategi dalam meningkatkan ekonomi
syariah terus dilakukan, antara lain: penguatan rantai halal, penguatan UMKM,
penguatan ekonomi digital dan keuangan syariah. Dipenghujung sambutannya,
beliau mengajak segenap stake holder untuk semakin meningkatkan komunikasi dan
meguatkan kerjasama agar UMKM lebih cepat naik kelas.
Ir.Achmad Husein, Bupati Banyumas, dalam
sambutannya menegaskan pembangunan akan tergolong gagal bila tidak mampu
menurunkan angka kemiskinan,
meningkatkan Indeks pembangunan manusia dan meningka pertumbuhan ekonomi. Untuk
tujuan itu, salah satu yang harus di dorong adalah pertumbuhan UMKM. Sejalan
dengan hal tersebut, Bupati Banyumas
mengapresiasi BI yang telah menggelar FesmaBi 2019. Dalam pandangan beliau,
persoalan pemasaran dan kemampuan ekspor menjadi kendala belum pesatnya
pertumbuhan UMKM. Untuk itu, Bupati Banyumas meng-instruksikan kepada Sekda dan
Kepala Disperindag Kab. Banyumas untuk segera membuat inkubator online sehingga pelaku UMKM bisa belajar pemasaran online dan juga tata cara ekspor
serta memahami regulasi. Bupati juga berharap pesantren terus
mengembangkan ekonomi sehingga terbangun kemandirian ekonomi pesantren. Beliau juga mendorong agar MES (Masyarakat EKonomi Syariah) memprogramkan
pengurusan sertifikat halal agar tidak dikenakan biaya sehingga mempermudah
UMKM dalam berusaha. Dalam kesempatan ini, Bupati Banyumas mem-promote batik lurik produk Banyumas. Ke
depan, beliau berharap lurik batik ini memiliki motif atau gambar yang khas Banyumas
seperti bawor, kudi dan lain sebagainya. Dipenghujung, beliau berharap festival
ini menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah eks karasidenan Banyumas.
Ibu Hajjah Atiqo Ganjar, dalam kapasitasnya selaku ketua Dekranasda Prov Jawa Tengah
menyampaikan apresiasinya terhadap BI (Bank Indonesia) yang selalu mendukung
program kegiatan Dekranasda dan juga PKK. Selanjutnya, beliau menyampaikan
bahwa 2 (dua) minggu lalu baru saja rapat dengan Ketua Umum Dekranas, yaitu Ibu
Wury Estu Handayani (red: Istri Wakil
Presiden KH Maruf Ami). Dalam pertemuan itu dirumuskan bahwa beberapa
masalah UMKM antara lain, sebagai berikut:
1. Kapasitas produksi,kualitas produksi dan kontunitas
yang sustainable
2. Perlunya identifikasi posisitioning yang jelas sehingga terpetakan mana yg orientasi
lokal, nasional dan ekspor.
3. Fakta bahwa e-commerce justru menjadi jalan mudah masuknya
barang-barang impor.
Disamping itu, Ibu Atiqo Ganjar juga menyampaikan
apresiasi terhadap penyelenggaraan lomba fasion oleh Deskranada Banyunas. Hal
ini menjadi momen bertemunya designer dan pengrajin sehingga dihasilkan produk
yang lebih marketable. Selaku negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di
dunia, Indonesia harus bisa menjadi kiblat
fashion muslim di dunia. Atas hal itu, Ibu Atiqo berharap BI terus mendukung
dan mendampingi para pelaku UMKM agar bisa
naik kelas.

Hal senada diungkapkan oleh Bung Irawan, Wakil
ketua Dekopinda (Dewan Koperasi Indonesia Daerah) Kab. Banyumas. "Ini moment yang sangat baik dalam membangun
jejaring yang lebih luas, baik dalam penguatan brand maupun dalam meluaskan
pemasaran. Apalagi BI selaku penyelenggara juga meniliki akses luas diseluruh
tanah air dan juga luar negeri",
Bung Ofan, anggota legislatif dari PDIP yang juga
pengurus Kadin Banyumas berpendapat serupa. Beliau sangat apresiate
penyelenggaraan event ini. “UMKM perlu diberi kesempatan untuk menjadi bagian
dari event-ebent semacam ini sehingga mereka lebih bersemangat dan lebih
percaya diri dalam menjalani usahanya. Pembimbingan dan pendampingan yang terus
menerus akan bisa meng-akselerasi tumbuhkembang mereka”.
video pembukaan...klik disini
video pembukaan...klik disini
Posting Komentar
.