Tak Cukup Hanya Sekali
Sepertinya
Para Ibu Orang tua/Wali Murid Level VI SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02
Purwokerto yang terhimpun dalam AC (Annisa Community) jatuh hati dengan para
penghuni Panti Jompo Sudagaran milik Pemkab Banyumas yang terletak di Kecamatan
Banyumas. Kunjungan pertama bertajuk Baksos pada hari Selasa, 22 Januari 2019
yang lalu telah mendatangkan cemistry
tersendiri. “Ini baru pertama kali
terjadi dimana AC berkunjung lebih dari satu kali pada obyek yang serupa”,
ungkap selah seorang anggota AC. Kalau kunjungan pertama AC hadir membagi bingkisan
kepedulian, kali ini AC datang dengan paket sarapan pagi. Tuah para orang tua
yang bermukim di Camp Sudagaran tampaknya mendatangkan semangat tak biasa bagi
segenap warga AC. Adakah hal ini dilandasi kesadaran bahwa segenap insan AC pun
akan menua pada waktunya nanti?.
Bisa jadi
demikian, sebab pengalaman di kunjungan pertama memberi gambaran nyata tentang
keseharian manula (manusia usia lanjut). Ragam sikap dan pola tingkah laku
mereka mengillustrasikan tentang bagaimana suasana kebathinan dan model respon
kaum manula atas ragam kondisi yang tidak semuanya seperti yang di kehendaki.
Gejala alam yang tak mungkin di tolak, penuaan fisik yang membuat tidak
bertenaga membuat kaum ujur harud terlatih berdamai dengan keadaan. Suasana
psichis mereka juga adalah bentuk respon alam bawah sadar dari ragam keadaan
yang melingkupi kesehariannya.

Ragam cerita
mengemuka disepanjang perjalanan menuju Panti Sudagaran, mulai tentang hal-hal
yang terekam kuat di memory pada kunjungan pertama sampai perbincangan
imajinatif bila mereka tua nanti. Ada juga bertestimoni tentang
kebaikan-kebaikan dan kasih sayang saat orang tuanya semasa masih hidup. Tak
pelak lagi, suasana hening seketika saat ada yang tak bisa menahan bulir air
mata.
Sesampai
di lokasi, mereka disambut ramah petugas piket Pondok Sudagaran. Kebetulan pada
hari ini, Pondok Sudagaran ada rencana agenda penyuluhan/terapi kepada seluruh penghuni pondok sehingga
mereka berkumpul di aula. Bu Ety mewakili AC menyampaikan bingkisan berupa
sarapan pagi yang dihimpun dari urunan insan AC dan juga donatur. Tauziah
dadakan pun dilangsungkan untuk memanfaatkan waktu luang menunggu kehadiran
petugas penyuluhan. Ustadz Ali, seorang sopir dari salah satu donatur pun
menyampaikan kalimat-kalimat penyemangat. Agenda ini tidak terencana
sebelumnya, namun bisa menjadi moment refresh
spiritual penghuni pondok dan juga insan AC yang hadir di Hari Jum’at penuh
berkah ini. “mengaji dadakan” ini pun
dicukupkan bersamaan dengan hadirnya petugas penyuluh yang sudah siap memberi
terapi kepada para lansia penduduk pondok sudagaran.
Layaknya sebuah perjalanan spiritual, kunjungan kedua kali ini semakin menyemangati untuk terus belajar menjadi insan yang lebih baik di hadapan Sang Khalik. Realitas sosial yang tersaksikan di lingkar Pondok Lansia Sudagaran telah memberi begitu banyak pesan dan pelajaran serta semangat untuk lebih berkepedulian. Ini bukan tentang berapa banyak yang bisa dibagi, tetapi seberapa sering moral ter-refresh oleh tindakan-tindakan baik sederhana yang meng-energi orang lain untuk lebih bersemangat dalam menatap hidup. Pada saat semua itu berlangsung, rokhani pun seolah diingatkan untuk senantiasa menjadi pribadi yang bersyukur dan menguatkan kesadaran bahwa segala sesuatu bersumber dari Allah SWT. Tegasnya, ini bukan tentang narsisme untuk baik dimata manusia lain, sebab segenap insan AC sedang dan terus belajar memaknai berbuat baik adalah kebutuhan dan sarana untuk lebih disayangi Tuhan
Layaknya sebuah perjalanan spiritual, kunjungan kedua kali ini semakin menyemangati untuk terus belajar menjadi insan yang lebih baik di hadapan Sang Khalik. Realitas sosial yang tersaksikan di lingkar Pondok Lansia Sudagaran telah memberi begitu banyak pesan dan pelajaran serta semangat untuk lebih berkepedulian. Ini bukan tentang berapa banyak yang bisa dibagi, tetapi seberapa sering moral ter-refresh oleh tindakan-tindakan baik sederhana yang meng-energi orang lain untuk lebih bersemangat dalam menatap hidup. Pada saat semua itu berlangsung, rokhani pun seolah diingatkan untuk senantiasa menjadi pribadi yang bersyukur dan menguatkan kesadaran bahwa segala sesuatu bersumber dari Allah SWT. Tegasnya, ini bukan tentang narsisme untuk baik dimata manusia lain, sebab segenap insan AC sedang dan terus belajar memaknai berbuat baik adalah kebutuhan dan sarana untuk lebih disayangi Tuhan
Jum’at Penuh Berkah,
25-01-1019
Panti Jompo Sudagaran Yang
Inspiratif
Posting Komentar
.