Tak Cukup Hanya Sekali | ARSAD CORNER

Tak Cukup Hanya Sekali

Kamis, 24 Januari 20190 komentar


Tak Cukup Hanya Sekali

Sepertinya Para Ibu Orang tua/Wali Murid Level VI SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02 Purwokerto  yang terhimpun dalam AC (Annisa Community) jatuh hati dengan para penghuni Panti Jompo Sudagaran milik Pemkab Banyumas yang terletak di Kecamatan Banyumas. Kunjungan pertama bertajuk Baksos pada hari Selasa, 22 Januari 2019 yang lalu telah mendatangkan cemistry tersendiri. “Ini baru pertama kali terjadi dimana AC berkunjung lebih dari satu kali pada obyek yang serupa”, ungkap selah seorang anggota AC. Kalau kunjungan pertama AC hadir membagi bingkisan kepedulian, kali ini AC datang dengan paket sarapan pagi. Tuah para orang tua yang bermukim di Camp Sudagaran tampaknya mendatangkan semangat tak biasa bagi segenap warga AC. Adakah hal ini dilandasi kesadaran bahwa segenap insan AC pun akan menua pada waktunya nanti?. 

Bisa jadi demikian, sebab pengalaman di kunjungan pertama memberi gambaran nyata tentang keseharian manula (manusia usia lanjut). Ragam sikap dan pola tingkah laku mereka mengillustrasikan tentang bagaimana suasana kebathinan dan model respon kaum manula atas ragam kondisi yang tidak semuanya seperti yang di kehendaki. Gejala alam yang tak mungkin di tolak, penuaan fisik yang membuat tidak bertenaga membuat kaum ujur harud terlatih berdamai dengan keadaan. Suasana psichis mereka juga adalah bentuk respon alam bawah sadar dari ragam keadaan yang melingkupi kesehariannya.

Pagi ini (Jumat 25 Januari 2019), berbekal memory kuat tentang ekpresi wajah penghuni panti jompo sudagaran, dengan semangat 45 segenap personil AC  menyiapkan sarapan pagi yang terkemas dalam kotak hygienis. Sebagian insan AC merasa perjalanan yang menempuh waktu lebih kurang 30 menit ini seperti sedang berkunjung ke tempat mbahnya anak-anak  dikampung. Bagi yang kebetulan sudah tidak memiliki ayah atau ibu atau keduanya, rasanya seperti sedang berkunjung ke rumah orang tua sendiri. Sesudah semuanya siap dan dimasukkan ke dalam bagasi mobil, mereka pun menginjak pedal gas menuju Panti Jompo Manula Sudagaran.

Ragam cerita mengemuka disepanjang perjalanan menuju Panti Sudagaran, mulai tentang hal-hal yang terekam kuat di memory pada kunjungan pertama sampai perbincangan imajinatif bila mereka tua nanti. Ada juga bertestimoni tentang kebaikan-kebaikan dan kasih sayang saat orang tuanya semasa masih hidup. Tak pelak lagi, suasana hening seketika saat ada yang tak bisa menahan bulir air mata.

Sesampai di lokasi, mereka disambut ramah petugas piket Pondok Sudagaran. Kebetulan pada hari ini, Pondok Sudagaran ada rencana agenda penyuluhan/terapi  kepada seluruh penghuni pondok sehingga mereka berkumpul di aula. Bu Ety mewakili AC menyampaikan bingkisan berupa sarapan pagi yang dihimpun dari urunan insan AC dan juga donatur. Tauziah dadakan pun dilangsungkan untuk memanfaatkan waktu luang menunggu kehadiran petugas penyuluhan. Ustadz Ali, seorang sopir dari salah satu donatur pun menyampaikan kalimat-kalimat penyemangat. Agenda ini tidak terencana sebelumnya, namun bisa menjadi moment refresh spiritual penghuni pondok dan juga insan AC yang hadir di Hari Jum’at penuh berkah ini. “mengaji dadakan” ini pun dicukupkan bersamaan dengan hadirnya petugas penyuluh yang sudah siap memberi terapi kepada para lansia penduduk pondok sudagaran. 

Layaknya sebuah perjalanan spiritual, kunjungan kedua kali ini semakin menyemangati untuk terus belajar menjadi insan yang lebih baik di hadapan Sang Khalik. Realitas sosial yang tersaksikan di lingkar Pondok Lansia Sudagaran telah memberi begitu banyak pesan dan pelajaran serta semangat untuk lebih berkepedulian. Ini bukan tentang berapa banyak yang bisa dibagi, tetapi seberapa sering moral ter-refresh oleh tindakan-tindakan baik sederhana yang meng-energi orang lain untuk lebih bersemangat dalam menatap hidup. Pada saat semua itu berlangsung, rokhani pun seolah diingatkan untuk senantiasa menjadi pribadi yang bersyukur dan menguatkan kesadaran bahwa segala sesuatu bersumber dari Allah SWT. Tegasnya, ini bukan tentang narsisme untuk baik dimata manusia lain, sebab segenap insan AC sedang dan terus belajar  memaknai berbuat baik adalah kebutuhan dan sarana untuk lebih disayangi Tuhan


Jum’at Penuh Berkah, 25-01-1019
Panti Jompo Sudagaran Yang Inspiratif

Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved