KALA PARA LANSIA ITU MENGHUJAM RASA & MENYISAKAN TANYA
Terdiam,
terhenyak dan kemudian terduduk lemes tak bertenaga. Itulah sederetan kecamuk rasa yang hadir di kalangan personil Annisa Community (AC) yang ikut dalam
agenda baksos (bakti sosial) ke perkampungan lansia Sudagaran di Kecamatan Banyumas.
Pada wajah-wajah lansia itu, mereka mendapati kesan kesepian yang begitu dalam. Sebagian penghuni tampak masih meinginginkan kehidupan normal dan menjauhi realitas keseharian barak yang kerap diwarnai dengan bau beragam. Hunian yang sebenarnya sangat baik dan layak ini kerap kali menjadi bau dikarenakan ngompol yang tidak terkontrol dan bahkan pub yang tidak terencana dari penghuni yang memang sudah ujur. Sebagian lagi menunjukkan wajah pasrah karena ketiadaan pilihan sehingga mengikhlaskan diri. Sebagian lagi terlihat sudah terlatih berdamai dengan keadaan. Adapula wajah renta itu seperti sudah berketetapan hati memilih panti asuhan sebagai tempat terakhir untuk menyaksikan geliat dunia di sisa umurnya. Ragam makna wajah-wajah keriput itu pun seperti mewakili musabab yang membawa mereka berstatus penghuni.
Pada wajah-wajah lansia itu, mereka mendapati kesan kesepian yang begitu dalam. Sebagian penghuni tampak masih meinginginkan kehidupan normal dan menjauhi realitas keseharian barak yang kerap diwarnai dengan bau beragam. Hunian yang sebenarnya sangat baik dan layak ini kerap kali menjadi bau dikarenakan ngompol yang tidak terkontrol dan bahkan pub yang tidak terencana dari penghuni yang memang sudah ujur. Sebagian lagi menunjukkan wajah pasrah karena ketiadaan pilihan sehingga mengikhlaskan diri. Sebagian lagi terlihat sudah terlatih berdamai dengan keadaan. Adapula wajah renta itu seperti sudah berketetapan hati memilih panti asuhan sebagai tempat terakhir untuk menyaksikan geliat dunia di sisa umurnya. Ragam makna wajah-wajah keriput itu pun seperti mewakili musabab yang membawa mereka berstatus penghuni.

“Merenung dan merancang”
menjadi respon alam bawah sadar. Berkeinginan untuk mendapati hari tua yang
tenang dan menentramkan menggiring alam bawah sadar untuk merangkai langkah ke
depan, melukis hari tua di ruang panti jompo membawa personil AC terpaku diam
di sudut ruang. Kegembiraan
suasana memecah lamunan. Kemampuan Pak Kardi selaku petugas dalam membangun
keceriaan membuat semua larut dalam lantunan lagu yang dibawakan oleh salah seorang
penghuni panti. lagu Ebit G Ade bernada kesendirian seolah bentuk kejujuran tentang rasa yang
sering menyelimuti hari-hari mereka.

Sepertinya, Baksos
kali ini tidak saja tentang kepedulian, tetapi juga menjadi semacam perjalanan
spiritual yang memberi pesan banyak tentang hidup, khususnya relevansi antara
cara hidup yang dipilih saat ini dengan warna hidup kala tua renta yang pasti tiba
pada waktunya dan tidak mungkin tertolak
Selasa, 22 Januari 2019
camp lansia Sudagaran yang meng-inspirasi
Posting Komentar
.