PPKL SE-PROV
ACEH “MENG-KINIKAN CARA”
TANPA
KEHILANGAN “ JATI DIRI”
Ter-cerahkannya
Para Activator Koperasi
Para
Pejuang Koperasi Prov. Aceh yang terhimpun dalam PPKL (Petugas Penyuluh
Koperasi Lapangan) berkumpul di Hotel Mekkah, banda Aceh pada tanggal 10-12 Oktober 2018. Perhelatan
ini difasilitasi oleh Kementrian Koperasi & UKM RI dalam judul agenda
Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas PPKL.
“cooperative cyber activator” menjadi taglinenya, juga
sebentuk penandasan adanya transformasi kinerja
berbasis cyber. Hal ini juga bentuk adaptasi cerdas agar segala
sesuatunya menjadi mudah, cepat, efisien dan efektif, baik untuk kepentingan
Bapak
Bagus Rachman,SE, MEc, Plt Asisten Deputy Penyuluhan Kementrian Koperasi
& UKM RI, mendidikan tentang apa dan bagaimana menjadi “cooperative
cyber activator” kepada seluruh peserta. Beliau juga me-motivasi PPKL tentang peran strategis yang memberi
ruang kreasi yang demikian luas.
Disamping itu, beliau menandaskan perlunya publikasi setiap aksi
sehingga masyarakat lebih memahami tentang nilai-nilai kebaikan ber-koperasi
berikut nalar rasionalnya menciptakan kesejahteraan berkelanjutan. “kita
perlu terus mengembangkan cara-cara kreatif agar masyarakat lebih apresiatif
dan berkemauan untuk berkoperasi. Kita harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa
ber-koperasi adalah jalan keren untuk meningkatkan kualitas hidup, khususnya
bidang ekonomi, sosial dan budaya”, tandas beliau menyemangati.
Senada
dengan itu, Bang Muhammad Arsad dalimunte yang menjadi narasumber berikutnya
menjelaskan bagaimana nalar kesejahteraan itu bisa diwujudkan melalui koperasi.
“Manajemen
Koperasi berbasis prinsip2” dipilih sebagai tema yang menjelaskan A
sampai Z bagaimana koperasi itu bekerja untuk pemberdayaan masyarakat berbasis
kolektivitas. Beliau menandaskan bahwa perusahaan koperasi harus dikelola
dengan cara modern tanpa harus kehilangan jati diri-nya, sehingga tidak terkesan
jadul dan nuansa kekinian lekat dikeseharian koperasi. Kita harus membuat
anggota merasa bangga menjadi anggota koperasi. Oleh karena itu, koperasi harus
kreatif memobilisasi kebersamaan di keberagaman karakter anggota-nya sehingga
koperasi mewujud sebagai media self help (menolong diri sendiri) bagi
setiap orang yang terlibat di lingkar koperasi. “nilai tambah” adalah hal yang
membuat anggota tetap dalam lingkar barisan koperasi. Untuk mendukung hal
tersebut, pengelolaan yang profesional dan pelibatan expertis menjadi sebuah
keharusan agar mimpi-mimpi besar itu mewujud secara bertahap dan
berkesnambungan. Jika tidak, maka keyakinan dan animo masyarakat akan memudar
dan hal ini akan menjadi jalan mulus bagi berkembangnya ekonomi kapitalis yang sebagian besar cenderung serakah dan
eksploitatif. “Jangan berhenti pada satu cara”, pungkasnya untuk mendorong
keberanian peserta meng-ekespresikan gagasan dan ide-ide kerennya.
Pada
session berikutnya, peserta PPKL juga diberikan strategi jitu membangun budaya
diri dalam menulis. Kemauan menulis didorong sebagai bagian dari upaya ter-publikasikannya
nilai-nilai kebaikan koperasi secara terus menerus kepada masyarakat luas. “setiap
orang adalah penulis dan hal mendasar yang diperlukan dalam menulis adalah
kemauan dan konsistensi”, demikian Muhammad Arsad Dalimunte
menyemangati peserta. “Memulai
dulu baru ahli dan bukan ahli dulu baru memulai”, tambahnya untuk lebih
membangun percaya diri peserta untuk men-segerakan diri menulis.
Menakar
Keyakinan PPKL
PPKL
adalah tulang punggung dan juga garda depan dalam meng-edukasikan koperasi
kepada seluruh masyarakat. Keberagaman masyarakat tentu membutuhkan kreativitas
cara sehingga terbangun keyakinan masyarakat untuk bergabung ke dalam barisan
koperasi. Berkaitan dengan membangunkan keyakinan masyarakat, maka idealnya keyakinan
bermula dari para PPKL itu sendiri terhadap koperasi dengan segala nilai baik dan
kemanfaatannya. Untuk itu, keyakinan PPKL menjadi begitu penting sebab akan
memudahkannya dalam men-transfer semangat dan energi positif berkoperasi pada
masyarakat.
Sejalan
dengan itu, terbersit ide mengukur tingkat keyakinan para PPKL terhadap
penugasan yang mereka emban di pundaknya masing-masing dengan melontarkan kuis
sederhana yang rekapitulasi hasilnya tersaji dalam tabel berikut ini :
REKAPITULASI SURVEY KEYAKINAN PPKL SE-PROVINSI ACEH
NO
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
|||
YA
|
TIDAK
|
ABSTAIN
|
JUMLAH
|
||
1
|
Apakah menjadi
PPKL adalah pekerjaan yang anda inginkan?
|
22
|
5
|
1
|
27
|
2
|
Apakah anda
berharap menjadi PPKL sebagai jembatan untuk diangkat menjadi ASN/PNS?
|
23
|
5
|
28
|
|
3
|
Apakah anda
meyakini koperasi memiliki masa depan
untuk tumbuhkembang?
|
27
|
1
|
28
|
|
4
|
Apakah anda
meyakini ada masa depan bagi pekerja di Koperasi?
|
26
|
2
|
28
|
|
5
|
Apakah
anda yakin memiliki kemampuan untuk meyakinkan masyarakat untuk tertarik dan
kemudian bergabung menjadi anggota koperasi?
|
24
|
4
|
28
|

Sebagai catatan akhir, disamping menambah wawasan dan meningkatkan kapasitas, Bimtek juga sukses memompa semangat juang. Persoalan yang terbesarnya adalah bagaimana semangat itu dirawat sehingga kontinuitas terjaga. Jika ini bisa dilakukan, kontribusi koperasi di lingkungan Prop. Aceh terhadap perekenomian daerah akan menunjukkan progres berkelanjutan...Semoga.....!!!!
Posting Komentar
.