Membincang UTS “ Ujian Tetap Ber-Syariat” Bersama UKI FEBI Unsoed Purwokerto | ARSAD CORNER

Membincang UTS “ Ujian Tetap Ber-Syariat” Bersama UKI FEBI Unsoed Purwokerto

Senin, 15 Oktober 20180 komentar


Membincang UTS “ Ujian Tetap Ber-Syariat” 
Bersama UKI FEBI Unsoed Purwokerto


“Alret !!! UTS (Ujian Tetap Ber-Syariat” demikian tema kreatif yang diangkat oleh Sekolah Kader  Unit kerohanian islam (UKI) FEBI ( Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Universitas Jenderal Soedirman.  Menghadirkan nara  sumber Muhammad Arsad dalimunte, gelaran ini berlangsung tanggal 15 Oktober 2018 dengan mengambil tempat di Gedung D. 

Sekolah kader ini diikuti oleh sekitar 70 (tujuh) puluh para kader UKI. Pemilihan tema ini ternyata dikaitkan dengan akan berlangsungnya  UTS (Ujian tengah
Semester) sebentar lagi.” Ini bagian dari upaya dans ekaligus komitmen UKI untuk meng-campaign ujian yang jujur dan sungguh-sungguh kepada semua kader UKI FEBI Unsoed”, tegas Arwi Istiqomah salah seorang panitia penyelenggara. Hal senada juga ditandaskan oleh Muhammad Faryih I’tishom, salah satu pengurus UKI yang berposisi sebagai Kepala Departemen DPP dalam sambutannya.
Ada 2 (dua) pilihan menuju sukses, yaitu “memaksakan diri atau dipaksakan keadaan”, demikian Bang M. Arsad Dalimunte memulai presentasinya.
Memaksakan diri” memerlukan kesadaran pribadi  atau komitmen diri dalam membangun kapasitas diri dan capaian serta prestasi. Sementara itu, “dipaksakan keadaan” juga hal lain yang membuat orang untuk maju, seeprti saat menjelang ujian para mahasiswa belajar sampai larut malam dan bahkan sampai di pagi buta. Sayangnya, hal serupa jarang dilakukan di hari-hari biasa karena memang kurangnya kesadaran untuk melakukannya. Simpulan ini dibenarkan sebagian dari peserta dengan menampilkan senyuman kejujuran. Reaksi ini pun memantik
inspirasi sang nara sumber untuk mengusulkan kepada para dosen untuk menyelenggarakan ujian setiap hari, sehingga para mahasiswa selalu dipaksa keadaan untuk belajar dan belajar. Spontan ide ini disambut dengan gelak tawa bernada permohonan untuk tidak dilaksanakan. “Kita perlu membangun kesadaran untuk melakukan hal-hal yang relevan terhadap kesuksesan itu sendiri. Dengan demikian, nalar kehadarian kesuksesan itu menjadi rasional datangnya”, tambah sang nara sumber.  


Nara sumber juga tak lupa menyampaikan apresiasinya terhadap pegelaran kelas ini. “menarik untuk menterjemahkan keimanan ke dalam laku hidup keseharian. Merupakan tantangan besar memposisikan keimanan sebagai sumber energi tidak terbatas dalam melakukan ha-hal keren, termasuk dalam kesungguhan menjalani dan menyelesaikan studi dengan hasil terbaik dan juga capaian-capaian amazing lainnya yang menginspirasi kebaikan bagi lebih banyak orang.”, ungkap M, Arsad Dalimunte memantik adrenaline kesadaran para penghuni kelas sekolah kader UKI di sore itu.

Reaksi positif dan antusiasme tinggi di tunjukkan para peserta atas materi yang disampaikan. Ragam pertanyaan pun mengemuka dan terpaksa  di cukupkan karena terbatasnya waktu. Namun, sang nara sumber mempersilahkan menindaklanjuti diskusi via chatting WA atau mencarikan wakltu lainnya untuk menggelar agenda serupa dengan tema kreatif lainnya.   

Materi


Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved