KETIKA KONTRIBUSI “INDUSTRI OLAHAN” DI BANYUMAS KIAN
MENGUAT
Purwokerto,
Kamis, 27 Sept 2018. Hari ini, Kementrian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia menggelar
kegaiata EKPD (Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah) 2018 di Kab Banyumas. Tahap
EKPD ini meliputi evaluasi capaian, relevansi, efisiensi dan efektivitas RKP
2017 di Daerah.
Disamping
Bappeda Banyumas yang bertindak sebagai tuan rumah, juga di hadiri Bappeda
Propinsi Jawa tengah, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi & UMKM Kab. Banyumas,
BPMPD Kab. Banyumas, PTSP Kab. Banyumas dan tidak ketinggalan Kadin Banyumas.
Dari rapat ini diperoleh
informasi bahwa pada awalnya kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi Banyumas dari
sektor pertanian, namun saat in mulai bergeser ke sektor industri olahan.Hal
ini didukung data 2016 dimana menunjukkan kontribusi sektor ini menembus
angka 22,4%. Kerajinan textil khususnya batik,
industri pengolahan makanan, pengolahan hasil hutan, serabut kalapa, handycraft dan lain sebagainya merupakan
bagian dari Industri pengolahan. Hal yang semakin menggembirakan atas hal ini
adalah mayoritas pelaku di bidang Industri
olahan berasal dari kalangan IKM (Industri Kecil dan Menengah).
Gula
kelapa juga menjadi perhatian menarik mengingat sata statistik bawa Kab,
Banyumas adalah pemasok gula kelapa terbesar di Indonesia. Kebanggan ini terus
dirawat dengan melakukan serangkaian perbaikan dari berbagai sisi. Untuk
itu, OPD Terkait terus melakukan
komunikasi dengan NGO, Universitas dan juga para pelaku langsung guna
memberikan solusi atas persoalan yang ada dan sekaligus menjajagi
inovasi-inovasi yang menghasilkan nilai tambah baru.
Disisi lain, sektor Pendidikan
juga tidak kalah menariknya mengingat di
Wilayah Kab. Banyumas terdapat kampus-kampus seperti Unsoed, Ump, IAIN, Stikes,
Amikom, Unwiku, Akper dan lain sebagainya yang junlahnya lebih kurang 35.000-an.
Dalam
penjelasannya, Ketua Bappeda Banyumas menjelaskan bahwa saat ini pembangunan
Kab. Banyumas terus berproses menuju yang lebih baik. Rencana besar
peng-operasionalan bandara udara di Purbalingga akan dimanfaatkan secara cerdas
oleh Kab, Banyumas agar mendatangkan daya akselerasi bagi pembangunan di
Banyumas. Berkaitan dengan hal itu, akan dilakukan upaya-upaya
konstruktif agar pengunjung bandara datang
ke Banyumas. Sejalan dengan harapan itu, akan dibuat
gerbang masuk Banyumas yang ikonik dan fenomenal serta dikengkapi lampu
terang dan jalan yang nyaman.
Disamping
bandara, rencana pembangun Tol dari Pejagan-wangon harus dimaksimalkan sehingga
bisa meningkatkan iklim ekomomi dan kesejahteraan masyarakat. Hal lainnya yang
menjadi daya ungkit adalah adanya kawasan industri yang menjadi pusat aktivitas
industri-industri di Banyumas.

Di Penghujung,
Pak Eko selaku Kepala Bappedalitbang Pemda Banyumas berharap sinergitas peran dengan pemrov dan pusat terus
dikembangkan sehingga meng-akselerasi tumbuhkembang pembangunan di wilayah
Kabupaten Banyumas, termasuk pembangunan ekonomi.
Usai FGD, Tim Bappenas selanjutnya terjun ke lapangan untuk melihat dan menilai kondisi relaitas lapangan, khususnya di bidang industri yang dikelola oleh IKM.
Posting Komentar
.