Lebih dari sekedar persoalan “Lomba Menulis”...
Catatan 03 Hari Pertama Dari Pegelaran
Desiminasi IMF-WBG AM 2018,
Bali 12-13 Juli 2018.
Menggaungkan event
akbar bertajuk “Annual Meetings IMF-WBG 2018” terus dilakukan, termasuk Bank
Indonesia. Upaya-upaya kreatif terus dikembangkan dalam satu tujuan besar, “membangun kefahaman , keberpihakan dan daya dukung masyarakat terhadap perhelatan
AM IMF-WBG di Okrober 2018 nanti ”. Pencarian
dan Pengayaan cara untuk mem-viral-kan event ini pun terus dilakukan. Hal ini sebagai upaya tak kenal henti dalam mensukseskan event internasional dimana Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Menggelar “Diseminasi” menjadi salah satu pilihan. Insan-insan yang masuk dalam kategori “regional opinion maker” diseluruh wilayah kerja Bank Indonesia pun dikumpulkan di Hotel Annaya, Beach resort, Bali. Berdasarkan data yang hadir, kebanyakan dari mereka berasal dari insan kampus dan kaum jurnalistik dari seantero Indonesia. Singkat kata, insan-insan cerdas dan bertalenta unik dalam urusan “menciptakan opini” digoda untuk menjadi agen strategis dalam meng-campaign seputar rencana agenda super prestisius level dunia yang diberi judul “annual meeting IMF-WBG 2018”. Masyarakat diharapkan menyambut gegap gempita ketika “the world is coming to Indonesia”
Untuk tujuan itu, para
regional opinion maker pun dibekali secara detail tentang segala
sesuatu yang
menyangkut hajat besar itu, mulai dari persiapan sampai kesiapan pegelaran
serta nilai-nilai manfaat strategis pegelaran event bagi akselerasi
tumbuhkembang pembangunan Indonesia. Untuk melengkapi pengetahuan yang cukup,
peserta diseminasi pun disajikan paparan
tentang realitas ekonomi domestik dan global berikut tentang tantangannya.
Tak cukup sampai disitu saja, mereka pun akan dibawa menyaksikan langsung titik-titik
lokasi yang akan dijadikan venue
perhelatan akbar ini. Tampaknya, BI dan panitia ingin memberikan keyakinan
penuh para “opinion maker” tentang persiapan yang perfect dan kesiapan yang tegas untukmenghelat rangkaian agenda
AM IMF BWG 2018 ini. Dengan demikian, para opinion
maker pun tidak ada keraguan dan bahkan bangga serta merasa menjadi bagian
dari agen yang meng-campaign adalah sebuah patriotisme. Diseminasipun menjadi ajang
menegaskan kepantasan untuk berbangga menjadi bagian dari Indonesia.
Upaya kreatif pun berlanjut.
Kali ini dikabarkan pegelaran “lomba menulis” tentang ajang AM IMF
WBG bagi segenap insan-insan bertalenta unik itu. Hadiah menarikpun disajikan
bagi para pemenang untuk merangsang adrenaline para opinion maker untuk menulis
sebanyak dan sesering mungkin tentang AM IMF BWG 2018. Untuk mendorong kualitas
tulisan yang akan muncul, panitia pun mengundang seorang pakar content alumnus jurnalis Kompas, Bung Iskandar
Zulkarnaen.
Dalam penjelasan
singkatnya, Iskandar Zulkarnaen memaparkan tentang bagaimana menulis sebuah
karya “ilmiah kontemporer”. Penjelasan inipun sekaligus menandaskan penjurian atas
setiap tulisan.
Akankah para opinion maker akan ter-mantik dengan
rangsangan hadiah?. Ataukah semangat patriotisme kebangsaan lebih dominan
menjadi imspirasi untuk mengabarkan tentang AM IMF WBG kepada segenap lapisan
masyarakat?. Pada manapun yang men-dasari tulisan-tulisan akan bermunculan, yang
jelas semakin banyak tulisan semakin terkabarkan event akbar ini.
Menjadi menarik mendapati
kreativitas-kreativitas berikutnya dalam meng-campaign event tahunan IMF &
World Bank Group ini. Kreativitas tanpa batas akan mewujud ketika kepedulian dan
kebanggan sebagai bagian dari sebuah Indonesia senantiasa meng-energi dalam melahirkan
hal-hal baru yang unik dan mencerminkan adrenaline
yang terus mengalir.
Posting Komentar
.