BER-EKSPLORASI
GAGASAN DI RAT PKP-RI KAB. BANYUMAS
PKP-RI
Kab. Banyumas menggelar RAT Tutup Buku Tahunam (RAT) Tahun Buku 2017 dengan
mengambil tempat di RM Joglo, Banteran. Dalam sambutannya, Pak Andik selaku Ketua
menyampaikan beberapa hal, yaitu Perkembangan PKPRI-Kab Banyumas mengalami
peningkatan di tahun 2017 dan juga direncanakan akan membagi SHU (Sisa Hasil
SHU). Tahun 2018 ini, PKP-RI juga merencanakan pengadaan kantor yang disertai
dengan pengembangan usaha-usaha lainnya. Ke depan, PKP-RI Kab Banyumas juga men-targetkan untuk meningkatkan
eksistensinya di lingkungan Prop Jawa Tengah.
Sementara
itu, ketua Dekopinda Kab Banyumas memanfaatkan kesempatan ini untuk meng-campaign spirit koperasi mengingat bahwa
RAT ini dihadiri oleh para petinggi primer. Hal ini diinspirasi kondisi beberapa
KPRI-KPRI di lingkungan Kab. Banyumas mengalami surplus (Iddle cash). Setidaknya, hal ini meng-indikasikan beberapa
kemungkinan :
1.
Anggota
sudah pada posisi sejahtera sehingga tidak memerlukan hutang lagi. Sejahtera
ini difahamis ebagai keberhasilan primer dalam meng-edukasi anggota tentang
hidup yang bijak dan tidak terjebak apda konsumerisme.
2.
Persaingan
yang semakit ketat di era bunga murah sehingga anggota lebih memilih pinjam
dilembaga keuangan lainnya.
Perlu
penelitian lebih lanjut untuk mendapati jawaban yang sahih atas hal ini,
sehingga diperoleh dasar cukup dalam merumuskan strategi. Dengan
sumsi bahwa surplus ini akibat dari level kesejahteraan yang sudah mewujud, kondisi
ini layak menjadi insirasi dalam men-set up ulang orientasi pengembangan
KPRI-KPRI, termasuk PK-PRI selaku sekunder. Sebagai stimulan awal, beberapa
gagasan disampaikan berikut ini :
1.
Mendorong
tumbuh kembang budaya menabung di lingkungan primer berbasis produk edukatif
sebagaimana filosopi dasar koperasi sebagai kumpulan orang yang mencerdaskan secara
ekonomi, sosial dan budaya.
2.
Menyelesaikan
persolan persaingan dengan mereferensi 2 (dua) opsi mazhab koperas, yaitu ; (i)
mazhab genuine yang menekankan pada benefit dan; (ii) mazhab hybrid yang fokus
pada pertumbuhan laba.
3.
Mendorong
kpri-kpri mulai bergerak di sektor riil seperti perdagangan, jasa dan atau
bahkan produksi. Dalam hal kpri bergerak disektor riil, hendaklah berdiri
diatas kaki sendiri dalamarti mengurangi ketergantungan terhadaf fasilitas
pemerintah dimana kpri tersebut bernaung. Sebab, bila tergantung pada fasilitas
pemerintah rawan terhadap stabilitas mengingat iklim pemerintah saat ini sedang
concern memberdayakan segala assetnya
untuk peningkatan produktivitas. Disisi lain, secara culture organisasi,
berkarya diatas kaki sendiri lebih meng-edukasi organisasi untuk tumbuh dan berkembang
secara bertahap & berkesinambungan.
4.
Mendorong
PK-PRI mulai bergerak disektor riil mulai dari grosir (mendukung sektor retail
yang dikembangkan oleh KPRI-KPRI )dan atau menggeluti trading berbasis komoditas
unggul Banyumas, seperti minyak atsiri
dan atau gula kelapa yang sampai hari ini masih didominasi oleh sektor private .
Posting Komentar
.