ROMBONGAN KADIN BANYUMAS HADIR di GO “SGS”
& MENGHADIRI PELANTIKAN PENGURUS KADIN SUKOHARJO
Catatan 02: Dari Perjalanan Kadin Banyumas Ke Solo
Meng-hadiri Grand Opening SGS
kami
langsung menuju barisan rombogan Bung Kukrit Sang Ketua Kadin Jateng yang kebetulan sedang
berdiri santai bersama rombongan Tim Kadin Semarabf. Kebetulan posisinya persis di seberang
jalan tempat kami turun. Setelah saling bersalaman dan juga mengabadikan momen, tak lama kemudian semua jalan bareng menuju tempat pelasanaan Grand Opening “SGS” yang panggungnya terletak sekitar 350 meter.
Kami
mendapati panggung terbuka yang lebar dan mewah serta dilengkapi backdrop bertuliskan “ Solo Great Sale. ” diseberangnya panggung
terdapat tribun besar yang akan diisi tamu-
tamu VIP, termasuk rombongan Kadin Banyumas.
Sambil duduk dan mendokumentasikan momen bersejarah itu, sesekali kami
berpapasan dengan beberapa panitia yang sebagian besar kami kenal sebagai
pengurus Kadin Solo Pimpinan Bung Gareng.
“Ini perhelatan keren dan sangat inspiratif.
Kita harus belajar pada Kadin Solo yang sukses menggelar agenda akbar nan hebat semacam
ini”, ungkap Bung Anto Djamil sambil mengagumi perhelatan ini.Jeg..ge..jek...je..ge..jeg...suara itu tiba-tiba mendominasi sekitar podium tribun. Ternyata akan ada kereta lewat. “Ini tempat pemilihan posisi panggung yang keren”, ungkap Bung Arsad saat menyaksikan kereta melewati depan panggung dan membelah kerumunan massa. “lewatnya kereta tadi sebagai penanda acara akan dimulai”, ungkap sang MC. Luar biasa, ini merupakan kreativitas mempesona.
Sambutan
Bung Gareng selaku ketua Panitia menjadi penanda seremoni GO “SGS” ini. Dalam
sambutannya, beliau mentargetkan pegelaran “SGS” yang rencananya smapai dengan
tanggal 28 Februari 2018 ini akan menghasilkan transaksi bisnis sekitar 400-an
milyar rupiah, sebuah angka fantastic dan berkontribusi signifikant pada geliat
ekonomi kota Solo.
Sambutan
selanjutnya dari walikota dan perwakilan salah satu kementrian. Sambil menunggu
kehadiran Pak Gubernur Ganjar Pranowo yang masih dalam perjanalan, usai
sambutan-sambutan acara pun dilanjutkan dengan pawai akbar yang melibatkan
komunitas pengusaha mulai skala besar maupun para pelaku UMKM. Masing-masing
kontestan menampilkan produk unggulannya dan sebagian menyertakan atraksi
budaya asli solo. Ini pegelaran yang
sungguh meriah. Ini menjadi semacam pesta rakyat dan berhasil membuat kota solo
macet total.
Kreativitas
Abu-Abu Sang Ketua Yang Berujung Gelak Tawa
Parade
usaha yang disertai dengan penampilan budaya lokal keren ini mengundang antusiasme
tinggi masyarakat Solo dan bahkan para tourist mancanegara serta tak terkecuali
rombongan Kadin Banyumas. Saking semangatnya, Bung Anto Djamil pun mengajak
untuk turun panggung sehingga bisa menyaksikan parade lebih dekat. Ajakan ini
langsung disambut lainnya dan kemudian berbaur dan menyatu ke dalam kerumunan massa
yang bejibun.
Satu
per satu kontingen parade lewat. Bung Dimas pun tidak lupa men-dokumentasikan
atraksi unik nan kreatif. Hmm....seketika satu kontingen membawa grebegan
berisi makanan dan macam lainnya. Kreativitas ketua pun bermula...tuing...satu
jeruk di peroleh. Bung Iwan pun tak kalah cerdas melakukan hal serupa,
sementara Bung Dimas diam-diam meng-abadikan kreativitas Bung Anto Djamil lewat
Handphone-nya. Ternyata, aksi sang ketua membangun percaya diri kerumunan massa
disekitar dan mulai ikutan beraksi. Hal ini pun dimanfaatkan Bung Anto Djamil untuk
lebih mengembangkan kreativitasnya dan kemudian terjadilah rebutan grebegan
sebelum waktunya. Anggota masyarakat pun berebut dan berdesak-desakan. Situasi
inipun melipatgandakan semangat Bung
Anto Djamil untuk berlomba mendapati baran-barang grebekan. Sengitnya perebutan
membuat Bung Anto Djamil terdesak dan akhirnya terjatuh dan tertimpa anggota
masyarakat lainnya yang sama-sama ikut rebutan grebegan. Dengan semangat 45,
sang ketua mempertahankan hasil perjuangannya walau harus meng-ikhlaskan
tubuhnya tertimpa oleh anggota masyarakat laiinnya. Sekilas Bung Dimas terlihat
tega membiarkan kejadian dan bahkan lebih memilih meng-abadikan moment langka
itu dengan HP-nya hingga Bung Anto Djamil keluar dari kerumunan massa lengkap
dengan hasil tangkapannya berupa daster dan dompet. Dengan wajah penuh lelah
sang ketua akhirnya terbahak-bahak dan diikuti oleh tawa Bung Iwan dan Bung
Dimas sampai ketiganya sakit perut. Dilalahnya, saat kejadian lucu itu
berlangsung, bung arsad sedang menyeberang mengabadikan panggung terbuka
sehingga baru ikut tertawa terbahak-bahak saat menyaksikan video tersebut.
Pesan Moral
Dari Sebentuk Aksi Nyeleneh Sang Ketua
Usai
berhasil keluar dari kerumunan massa, Bung Anto Djamil mengajak untuk makan
lontiong sate yang berjarak 20 meter di belakang panggung. Tawa semuanya tidak
henti-hentinya mengenang bagaimana sang ketua terjebak dalam aksi heroik yang
secara nalar terlalu aneh untuk dilakukan orang seperti beliau, apalagi Ketua
Kadin.
Setelah
tawa mereda, beliau pun memberi penjelasan secara gamblang aksi nekat itu
dilakukan dengan penuh kesadaran. Ternyata beliau ingin meramaikan suasana
sehingga masyarakat pengunjung parade bisa merasakan kebahagiaan sempurna.Kalau
saja beliau tidak memulai aksi nyeleneh itu, masyarakat tidak akan berani
memulai rebutan menyenangkan itu. Dipenghujung kesaksiannya, dengan tersenyum beliau
pun menyampaikan pilosofi tentang kesuksesannya memperoleh satu buah daster,
satu buah dompet ukuran sedang dan satu buah ukuran kecil. “Ini bukan tentang berapa banyak yang didapat,
tetapi tentang perlunya berjuang untuk memperoleh sesuatu. Tentang jumlah yang
didapat, berapapun harus di syukuri”, demikian penjelasan bijaknya disertai
setengah senyum penuh keceriaan. Statemen ini pun dibenarkan ketiganya,
khususnya Bung Arsad yang pada akhirnya beruntung memperoleh semua hasil
perjuangan Sang Ketua. Dengan ikhlas Bung Arsad pun menerima pemberian yang
disertai gelak tawa dua rekan lainnya. Sebuah aksi heroik yang membuat
perjalanan ini benar-benar sangat menyenangkan dan penuh cerita tidak
terlupakan.
Sesudah
selesai melahap lontong opor dan segelas teh manis panas, akhirnya rombongan
Kadin Banyumas kembali menuju hotel untuk istrahat sejenak di hotel dan sesudah
zuhur akan beranjak ke agenda berikutnya yaitu pengukuhan dan pelantikan Pengurus
Kadin Sukoharjo.




Posting Komentar
.