ROMBONGAN KADIN BANYUMAS HADIR di GO “SGS”
& MENGHADIRI PELANTIKAN PENGURUS KADIN SUKOHARJO
(Catatan 01 dari 02)
(Catatan 01 dari 02)
Purwokerto,
27 Januari 2018. Kali ini, rombongan
Kadin Banyumas yang terdiri dari Bung Anto Djamil, Bung M.Arsad D, Bung Dimas
Goestaman dan Bung Iwan beranjak dinas kuar kota sekitar pukul 14.00 Wib
menggunakan kendaraan sendiri. Rombongan Kadin Banyumas di pimpin langsung Sang
Ketua, Anto Djamil. Bung Anto Djamil sengaja tidak membawa supir sehingga “pola
estafet” pun menjadi pilihan. Hal ini sesunggguhnya bukan tanpa maksud.
“Ini
moment untuk meng-akrabkan sesama
pengurus Kadin Banyumas yang kebetulan baru di lantik sekita 3 (tiga) minggu
lalu”, tegas beliau. “Kita
butuh lebih banyak kebersamaan semacam ini sehingga bisa lebih memahami satu
sama lain dan memepermudah dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian yang akan
berpengaruh signifikan terhadap iklim internal organisasi”, demikian
beliau tambahkan.
Sesuai
dengan rencana awal, perjalanan dinas ini dimaksudkan memenuhi undangan Kadin
Jateng untuk 2 (dua) agenda, yaitu; (i) menyaksikan Grand Opening SGS (Solo Geat
Sale) dan ; (ii) menghadiri acara sakral Pengu kuhan dan Pelantikan Pengurus
Kadin Sukoharjo.
Perjalanan
dinas kali ini berjalan demikian seru sebab memerlukan 7 (tujuh jam) perjalanan atau bahkan lebih mengingat weekend.
Saling melempar joke menjadi bagian dari
upaya memerangi kejenuhan. Testimoni kejayaan
masa lalu sebagai lelaki pun tak lepas mewarnai perjalanan kali ini yang
disertai gelak tawa. Membahas tentang perkembangan ekonomi dan bisnis juga
tidak ketinggalan walau porsinya hanya 5% dan sisanya bertukar kisah seputar
dinamika interakasi antar pelaku usaha di lingkungan Banyumas. Ternyata cara-cara ini terbukti efektif mendapati
satu kota ke kota berikutnya tanpa rasa
jenuh. Mampir makan menjadi agenda pavorite
khususnya bagi Sang Ketua yang memiliki hooby kuliner , walau ketiga anggota rombongan lainnya juga memiliki hobby yang tidak berbeda.
“Perjalanan
baru 2 jam dan istrahat makan satu jam”,
bukan lah pola perjalanan menarik bagi seorang supir travel tentunya. Mobil pun
berbelok dan memarkir di sebuah rumah makan di Kebumen yang memiliki menu sop
yang sanat terkenal enaknya. Usai melahap sop dan sekaligus menunaikan sholat
ashar, perjalnanpun dilanjutkan. Baru saja 1 (satu) jam, rombongan kembali
berhenti. “ azan maghrib yang berkumandang” menjadi alasan keren untuk
pemberhentian kali ini. Namun lucunya, sholat
berjama’ah hanya butuh 15 menit tetapi ngopinya sampai 45 menit. Lagi-lagi, ini
perjalanan yang tidak menarik bagi profesi seorang supir penumpang pada umumnya.
Tapi hal ini menjadi sah-sah saja sebab Bung Iwan yang memerankan supir adalah seorang
pengusaha yang biasanya disupirin.
“Bang..aku ngantuk banget, gantian nyetirnya dong,,!!!”, ungkap Om Iwan
yang sudah ikhlas memerankan supir sejak dari purwokerto. “Oke...!!!”, sambut
bang arsad yang seketika terbangun atas permintaan mas iwan. Om Dimas yang duduk
di sebelah sopir juga terlihat lelap dalam tidurnya. Sambil menyesuaikan diri,
Bung Arsad mencoba membuka google map untuk mengunci target.
Namun, saat mencoba menanyakannya ke Om Dimas hanya dijawab, “lurus aja bang...!!!!!!”. Sambil mencoba
mencari tulisan, Bung Arsad pun baru nyadar kalau kendaraan sudah mulai memasuki area
solo.
Setelah menyesuiakan tempat duduk, perjalanan pun dilanjutkan. Baru saja 5
(lima) menit, Om Dimas mendadak bilang sedang “kebelet” dan meminta tolong menyeberangkan mobil ke
hotel untuk numpang pipis. Tapi, dari dalam
mobil terlihat kalau Bung Dimas tidak langsung menuju toilet, tetapi malah ngobrol agak lama dengan recepcionist hotel . Setelah
mendapati Bung Iwan tertawa cekikan
di jok belakang, barulah Bung Arsad dan
Bung Anto Djamil nyadar ternyata sudah sampai di hotel tempat menginap. Tidak
ada pilihan lain kecuali ikut men-tertawakan kebodohan sendiri sambil menurunkan barang-barang bawaan. Kali ini, skenario Bung DImas dan Bung Iwan sukses mengelabui Sang Ketum dan Sang Sekjen Kadin Banyumas.
kring....kring....telepon kamar 619 tiba-tiba berbunyi, ternyata Bung Dimas diterpa rasa lapar yang amat sangat sehingga menggoda sang ketua untuk mencari makan. Tadinya semua mengira ada penjual makanan khas solo di sekitar hotel sehingga tidak membawa kendaraan. Ternyata dugaan salah setelah tak menemukan penjaja makanan sesudha berjalan sekitar 350 meter. Go car pun menjadi pilihan terbaik untuk men-sukseskan agenda kuliner malam ini yang bertemakan menu nasi liwet.
bersambung ke tulisan 02 yang akan segera terbit


Posting Komentar
.