Rapat Koordinasi TPID (Tim
Pengendalian Inflasi daerah Kabupaten Banyumas)
Hari
ini Jum’at, 22 Desember 2017, TPID Kab. Banyumas menyelenggarakn rapat
koordinasi di Kanor BI Perwakilan Purwokerto. Hadir dalam agenda Rakor ini, BI selaku tuan
rumah, FEB Unsoed, HIPMI BPC Banyumas, Kadin Banyumas, BPS, Migas, Bulog, Assosiasi
Perberasan Banyumas, KBO Intel Polres, SKPD di lingkungan Kab. Banyumas, awak media
dan lain sebagainya.
Bapak Amrizal Muhammad, Pj Pimpinan Bank Indonesia
Perwakilan Purwokerto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa secara
umum pola indflasi banyumas diatas
rata2 Jateng dan di atas rata2 nasional. Peran Pemda diharapkan menjadi motor penggerak dalam hal pengendalian inflasi dan BI bersifat support. Pengendalian” Harga barang dan nilai tukar” menjadi 2 (dua) faktor penting dalam pengendalian inflasi. 3,5% plus minus 1 (satu) menjadi angka target inflasi di tahun 2018. Ini merupakan tantangan berat dan hal-hal un-controllable juga ikut berpengaruh.
rata2 Jateng dan di atas rata2 nasional. Peran Pemda diharapkan menjadi motor penggerak dalam hal pengendalian inflasi dan BI bersifat support. Pengendalian” Harga barang dan nilai tukar” menjadi 2 (dua) faktor penting dalam pengendalian inflasi. 3,5% plus minus 1 (satu) menjadi angka target inflasi di tahun 2018. Ini merupakan tantangan berat dan hal-hal un-controllable juga ikut berpengaruh.
Bapak Fadhil, Pejabat Deputy BI Perwakilan Purwokerto, dalam presentasinya
menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Perkembangan
inflasi sampai dengan november; Purwokerto 3,71% , Cilacap 3,89%.
2.
Komoditas
beras dan cabai merah menjadi penyumbang inflasi.
3. Perkiraan akhir tahun 2017 :
a.
Core . momen libur panjang , natal dan tahun baru
b.
Volatile foods terdapat ancaman yang perlu diwasapadai
yaitu gangguan hama wereng pada padi yang menyebabkan pasokan beras mulai
terbatas
c.
Administered Price. dampak bbm non subsidi diperkirakan
masih mempengaruhi tekanan inflasi pada bensin.
4. Rekomendasi :
a.
TPID
Banyumas perlu menyusun langkah-langkah pengendalian harga beras baik dari sisi
demand maupun suplai.
b.
Walaupun
terjadi penurunan, TPID Banyumas tetap perlu waspada gejolak yang timbul dari
komoditas bumbu-bumbuan
c.
TPID
banyumas perlu memiliki program kerja selama setahun ke depan agar kegiatannya lebih
terarah dan terorganisir.
Pak Eko selaku Kepala Bappeda
Litbang Kab. Banyumas menyampaikan :
1.
Tentang
program kelembagaan TPID:
a.
Me-referensi
hasil rapat di jakarta dimana agar TPID meningkat
kinerjanya langsung dipimpin langsung kepala daerah dan;
b.
sekretariat
TPID di bagian perekonomian Pemkab
Banyumas.
2.
Target
Kinerja Pemerintah Daerah Kab. Banyumas berkaitan
dengan inflasi di tahun 2018 adalah 4,5.
Posisi saat ini 3,7 menunjukkan kinerja yang baik.

4.
TPID
mendatang perlu merencanakan pengaturan sistem
logistik.
Bu Ratna KBO Intel Polres Banyumas menyampaikan :

2.
Hasil
pemantauan sampai hari ini masih terdapat peningakatan harga walau tidak
sampai terjadi kelangkaan.
3.
Kami
terus memantau harga dan kesediaan stock untuk memastikan tidak terjadi
penimbunan oleh pihak2 yang tidak bertanggungjawab.

2.
Operasi
pasar terus dilakukan secara rutin dan
merata di pasar-pasar di lingkungan Kab. Banyumas. Hal ini sebagai upaya dalam
menekan harga pasar.
Pak Edi Kepala BPS menyampaikan
1.
Senang
mendapati kian banyak pihak yang fokus terhadap persoalan inflasi.
2.
Mengusulkan
penilaian inflasi memperhatikan kelompok/level, sebab bisa jadi tingkat inflasi
secara akumulatif 2,6 namun kelompok sembako harga melonjak.
Bulog
1.
Bulog
menyampaikan jumlah stock atas bahan sembako yang ada dalam posisi aman
2.
bila
diperlukan pelaksanaan operasi pasar dalam rangka pengendalian harga menjelang
natal dan tahun baru.
Migas
1.
Stok
gas sudah ditambah 42.00 tabung, namun berapapun ditambah selalu tetap kurang saja
karena adanya pemanfaatan yang kurang tepat sasaran. Sebagai contoh pedagang
soto dan pedagang mie menggunakan gas melon, padahal itu hanya untuk rakyat
miskin. Hal senada juga terjadi pada beberapa bidang usaha lainnya.
2.
BBM
dalam kondisi aman dalam menyambut natal dan tahun baru. Penambahan pun sudah
di komunikasikan dengan pihak pertamina
Pak Widarsi, Kepala Dinas Pertanian
1.
Posisi
saat ini, padi yang menggunakan irigasi teknis baru memasuki fase tanam. Kita diuntungkan dengan padi yang
menggunakan irigasi desa sehingga membantu ketersediaan stock. Namun demikian, ada kemungkinan harga beras
akan naik.
2.
Cabe
juga banyak yang tidak produksi saat musim cabai. Namun demikian, program BI
yang menggalakkan pemanfaatan ruangan untuk menanam cabai diharapkan bisa
menjadi penyangga kebutuhan cabai rumah tangga.
Pak Junianto, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
1.
Disperindag
selalu me-monitor harga secara rutin setiap hari di pasar-pasar tradisional.
2.
Himbauan
kepada masyarakat untuk “menanam cabai di lingkungan pekarangan rumah
masing-masing” sudah di sosialisasikan melalui ibu-ibu DWP (Dharma Wanita
Persatuan)
Pak Hermawan dari Dinas Perhubungan
1.
Menjelang
natal dan tahun baru tidak ada pembatasan kendaraan yang masuk tol. Namun
demikian, bila terjadi kemacetan akan dilakukan pengaturan jalur tol dengan
memberi jalur khusus untuk mengangkut bahan pokok. Jadi, distribusi kebutuhan
pokok dipastikan aman.
2.
Jalan
nasional dipastikan siap.
APB (Assosiasi Perberasan Banyumas)
1.
Tahun
2017 banyak menemui persoalan sehingga stock kurang yang menyebabkan inflasi.
2.
Panen
raya tahun 2018 di perkirakan bulan maret 2018.
"kita perlu menguatkan spirit dalam mengendalikan inflasi sehingga bisa menjaga stabilitas
ekonomi. Disamping itu, hal ini juga menjadi bagian upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat", demikian Pak Amril Muhammad selaku pimpinan rapat menyemangati
seluruh peserta rakor TPID..
"kita perlu menguatkan spirit dalam mengendalikan inflasi sehingga bisa menjaga stabilitas
ekonomi. Disamping itu, hal ini juga menjadi bagian upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat", demikian Pak Amril Muhammad selaku pimpinan rapat menyemangati
seluruh peserta rakor TPID..
Posting Komentar
.