MEM-TEMA-KAN
KOPERASI SEBAGAI IDEOLOGI
Disampaikan pada Dikmenkop yang dilaksanakan oleh
Kopma UNS Solo, 10 November 2017
A.
Pendahuluan
Koperasi adalah
ideologi yang memiliki cita-cita besar yang terus diperjuangkan. Dalam
perjuangannya, koperasi bukanlah sekedar persoalan putaran uang yang berakhir dengan kalkulasi margin atau SHU. Koperasi juga bukanlah
sebatas persoalan toko, simpan pinjam, pabrik atau jenis usaha lainnya. Bahkan,
dalam kerangka cita-cita besarnya, perusahaan dalam koperasi hanyalah alat untuk mewujudkan cita-cita besarnya.
Koperasi adalah alat
perjuangan membangun kemartabatan hidup orang-orang yang berhimpun dan
juga masyarakat. Koperasi adalah wadah untuk membincang ragam persoalan
kemanusiaan, meng-urai berbagai keresahan dan juga media untuk menciptakan solusi
dan sekaligus keadaan yang lebih berpengharapan. Atas dasar itu, koperasi merupakan
gerak-an yang terus berjuang dari satu titik ke titik berikutnya.
Dalam mewujudkan
cita-citanya, koperasi senantiasa mengusung kerjasama. Oleh karena itu, semakin
banyak orang yang melibat, semakin terhimpun energi yang semakin memungkinkan koperasi
meng-agendakan hal-hal produktif yang membentuk
kesejahteraan. Sejalan dengan itu, pertambahan orang identik dengan pertumbuhan
kekuatan sebab didalamnya terbentuk penggabungan komitmen, potensi, bakat dan
sumber daya.
B. Berkoperasi
Itu Menolong diri sendiri
Ada 2 (dua) hal
mendasar mengapa seseorang berkoperasi, yaitu : (i) kesadaran bahwa dirinya
membutuhkan orang lain dan; (ii) keyakinan bahwa bersama-sama akan menjadi
lebih kuat. Hal ini kemudian menjadi dasar untuk bergabung dalam koperasi.
Dengan kata lain, ber-koperasi adalah cara seseorang menolong dirinya
sendiri.
Self Help merupakan salah satu
nilai yang termaktub dalam konsep Jati Diri koperasi. Self Help menandaskan bahwa setiap orang yang bergabung dalam
koperasi memiliki motif yang komudian terkomunikasi ke segenap unsur
organisasi. Pada akhirnya, melalui mekanisme organisasi yang demokratis,
penyatuan kepentingan diantara individu pun terjadi dan mewujud dalam layanan
anggota. Atas dasar ini pula,. Segala
hal yang dikerjakan koperasi harus me-refresentasikan kepentingan atau
kebutuhan mayoritas. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang bisa men-defenisikan diri dan kepentingannya
dari segala yang dikerjakan oleh koperasi. Dengan demikian, selp help mewujud dan setiap anggota
merasa terakomodir sehingga loyalitas pun terbangun.
C. Pendidikan
Sebagai Kunci

Intinya, pada anggota yang
terdidik akan menempatkan kesejahteraan sebagai imbas kecerdasan
yang terbangun melalui proses pendidikan
dan mewujud ke dalam aksi-aksi pembelaan produktif, baik dalam konteks menolong
dirinya sendiri maupun menolong sesama yang tergabung dalam koperasi. Oleh
karena itu, semakin meningkatnya kapasitas anggota, maka koperasi semakin
berpeluang menyelesaikan ragam persoalan dan keresahan yang ada, baik dalam konteks
mikro maupun makro.
Untuk mendukung hal
tersebut, koperasi harus mewujud menjadi organisasi pembelajar sehingga lebih
berkemampuan menyerap dan merespon; (i) dinamika aspirasi dan kebutuhan
anggota, dalam menyusun solusi, dalam; (ii) membentuk iklim yang berpihak bagi
terbangun dan terjaganya kesejahteraan dan; (iii) membimbing anggota
beradaptasi dengan kemajuan zaman dan serangkaian perubahan yang tidak mungkin
di tolak. .
D. Deteksi
Ideologi koperasi dari perspektif ruang juang.
Sebagai alat
perjuangan, koperasi sesungguhnya memiliki agenda yang sangat luas. Dalam
cita-cita besarnya, koperasi bermaksud menyelesaikan ragam persoalan
kemanusiaan, baik bersifat mikro maupun
makro kaitannya dengan pembentukan daya dukung atas segala hal yang
diperjuangkan ataupun memberikan imbas positif terhadap lingkungan. berikut
disajikan deteksi ideologi koperasi dalam persepektif mikro maupun makro.
D.1. Perspektif Mikro
1.
Membangun
karakter yang siap ber-kita dengan segala dinamikanya, bijak dalam
men-sikapi perbedaan, produktif dalam menghadapi perubahan dan cerdas dalam mem-filter kemajuan.
2.
Sebagai
Media peningkatan kapasitas individu (baca: anggota) untuk mencerna persoalan
dan ragam keresahan yang melingkupi hidupnya.
3.
Sebagai
media pembentukan “insan pembelajar” dan memiliki inisiatif mandiri sehingga tidak
jadi beban bagi orang lain.
4.
Sebagai
media strategis untuk meng-apresiasi praktek-praktek baik di masyarakat dan
kemudian mem-fasilitasi dalam penyebarluasannya guna menciptakan multiplier effect.
5.
Men-cerdas
anggota dalam membangun kebersamaan dan memobilisasinya kedalam aksi-aksi produktif.
6.
Membangun
hidup yang berkualitas dan bermartabat
7.
Memberi
jalan bagi pengembangan setiap potensi dan bakat.
8.
Media
pembangunan perusahaan berbasis kolektif yang lahir berdasarkan aspirasi dan
kebutuhan mayoritas anggotanya.
9.
Mendorong
tumbuhkembangnya kewirausahaan, baik secara
kuantitas maupun kualitas.
10.
Menciptakan
lapangan pekerjaan.
11.
Menekan
angka pengangguran
12.
Menyelesaikan
persoalan kemiskinan
13.
Bijak
dalam mengelola sumber daya
14.
Membangun
praktek hidup yang berkualitas melalui pembangunan sosial dan budaya
15.
Dan
lain sebagainya
D.2. Perspektif Makro
1.
Men-sinergikan
ragam potensi dalam satu kerjasama yang saling mendukung dan bukan saling
meniadakan.
2.
Mengoreksi
praktek-praktek perusahaan yang eksploitatif dan abai terhadap persoalan
kemanusiaan dan lingkungan.
3.
Menciptakandan
memelihara persatuan
4.
Menggerus
kesenjangan
5.
meng-hindarkan
gerakan separatis dan segala upaya yang mengancam dis-integrasi bangsa
6.
Optimalisasi
pengelolaan potensi lokal berbasis pemberdayaan masyarakat atau penduduk
setempat. .
7.
Membangun
iklim persaingan yang sehat dan memberi kesempatan bagi setiap orang dalam
ber-usaha.
8.
Dan
lain sebagainya.
E.
Koperasi adalah ideologi yang
memiliki “ruang praktek”
Koperasi adalah satu
ideologi yang memiliki ruang praktek. Artinya, koperasi tidak berhenti
pada tingkat wacana saja, tetapi bisa dipraktekkan dalam keseharian hidup
masyarakat.
Orang-orang yang berhimpun terlembagakan dalam satu
organisasi yang memiliki aturan main yang
jelas, sehingga setiap orang mengerti posisinya dan faham bagaimana
seharusnya memainkan peran secara proporsional. Disamping itu, serangkaian aktivitas ekonomi
produktif-nya pun diorganisasi dalam
satu perusahaan yang kinerjanya terukur
dan memiliki prinsip-prinsip pengelolaan yang tegas dan transparan.
Secara singkat,
gerakan kelembagaan dan perusahaan koperasi dijelaskan berikut ini :
1. Kelembagaan. Kelembagaan merupakan payung
berkumpulnya orang-orang dari berbagai latarbelakang yang
berposisi equal (setara). Interaksi diantara mereka diatur dalam satu AD/ART yang memuat hak,
kewajiban dan tata cara organisasi dijalankan.
Pengaturan-pengaturan yang dilakukan berorientasi pada keterbangunan
karakter sosial dan budaya pada orang-orang didalamnya (baca: anggota)
sebagai pra-syarat dalam memobilisasi kebersamaan menjadi modal sosial yang mendukung keterciptaan manfaat melalui
ragam aksi pemberdayaan.
2.
Perusahaan koperasi. Hakekat perusahaan koperasi adalah
media atau alat untuk mencapai cita-cita besar koperasi. Dalam prakteknya,
perusahaan koperasi menjadi wadah bagi
ragam aktivitas produktif yang dijalankan organisasi. Untuk menjamin
produktivitas, maka perusahaan koperasi harus memperhatikan rasionalitas, mulai
dari skala ekonomi usaha yang dijalankan,pengelolaan yang profesional,
transparansi pelaporan, efisiensi dan efektivitas.
Kombinasi keduanya
akan melahirkan apa yang disebut dengan kebersamaan produktif. Artinya,
setiap orang bisa merasakan kemanfaatan
nyata ber-koperasi. Disisi lain, pada setiap orang terbangun kesadaran
bahwa luasnya manfaat sangat
tergantung kemauan setiap orang ikut mengambil tanggungjawab membesarkan
organisasi dan perusahaan koperasi. Pada titik kesadaran yang demikian, juga
hadir pemahaman bahwa segala kontribusi
atau partisipasi yang dilakukan sesungguhnya memiliki arti menolong diri sendiri.
F.
Penghujung
Koperasi bukanlah
sebatas persoalan putaran uang dan untung rugi, tetapi tentang kumpulan orang
yang men-cerdaskan, tentang gerak-an yang fokus pada penggalian dan penyelesaian
ragam persoalan dan keresahan. Koperasi adalah media untuk membangun iklim yang
berpihak bagi keterbangunan hidup yang berkualitas secara ekonomi, sosial dan
budaya.. Untuk itu, nilai-nilai kebaikan koperasi perlu terus disosialisasikan
dan diedukasikan sehingga ada pemahaman yang utuh dan terbangun kemauan untuk
mengambil bagian dan masuk ke dalam barisan koperasi. Selanjutnya, ikatan emosional dan intensitas
komunikasi harus didorong menjadi gerakan produktif dalam iklim demokrasi yang membangu percaya diri setiap orang untuk bermimpi dan
mewujudkannya dengan optimalisasi segala potensi yang dimilikinya. .
Oleh karena itu,
untuk mewujudkan cita-cita besarnya (baca: ideologi), koperasi perlu melakukan pengayaan
gagasan, perlu terus men-deteksi praktek-praktek baik di masyarakat dan
menjadikannya inspirasi untuk bergerak maju. Koperasi perlu terus melakukan
pencarian motede terbarukan yang membuat masyarakat percaya diri dan berani untuk melangkah.
Pada akhirnya,
gerakan-gerakan yang terhubung satu sama lain akan membentuk kekuatan yang
dahsyat dan memberi peluang koperasi memainkan peran idealnya sebagai sokoguru
ekonomi dan sekaligus agen strategis pembentukan karakter sosial dan budaya
masyarakat Indonesia.
Posting Komentar
.