KETIKA PARA PEJUANG KOPMA KOTA MALANG “MEM-BINCANG MILENIAL COOP” | ARSAD CORNER

KETIKA PARA PEJUANG KOPMA KOTA MALANG “MEM-BINCANG MILENIAL COOP”

Selasa, 21 November 20170 komentar

MEM-BINCANG MILENIAL COOP

Pegelaran diskusi ini lebih tepat dikatakan mendadak, karena memang tidak direncana sebelumnya. Kebetulan penulis sedang ada agenda dinas luar kota ke Dinas Koperasi dan UM Kab. Malang yang berlokasi disekitar Kepanjen berjarak lebih kurang 21 KM dari Kota Malang. Namun, berkat semangat persaudaraan, sejarah panjang dan kesamaan ruang juang bertajuk koperasi, pertemuan  lintas generasi inipun tergelar.

Sempat terfikir kalau pertemuan dadakan ini akan gagal. Disamping kondisi hujan, 21 KM bukanlah jarak yang dekat untuk menjemputku  yang kebetulan kurang faham peta jalan Bumi  Arema Malang ini. Tanda-tanda kegagalan ini bermula saat Sang Ketua Kopma UM (Universitas Malang), Rani berkirim WA, “mohon maaf ada kendala teknis bang”. Aku pun menjawab, “Oke...sabar menunggu sambil makan malam disekitar hotel. Katanya orang sabar itu berpeluang ke sorga..walau Tuhan tak menjanjikan hal serupa kepada peng-uji kesabaran..haha”. Tak lama berselang, Rani   Sang Ketua dan Juwita Sang Koordinator Pengawas Kopma  UM sudah muncul di hotel  lengkap dengan taksi lokal yang siap membawa ke lokasi pertemuan.    


Singkat cerita, dalam suasana gerimis,  kami bertigapun sampai di pintu  masuk Cafe Komika sekitar pukul 20.30-an. Kudapati pengurus Kopma UM lainnya sudah ada di lokasi, yaitu Rerinda dan Sevi. Perbincangan ringanpun dimulai sambil menunggu kawan kopma dari kampus lainya yang ingin bergabung, yaitu kopma UIN Maliki dan  Kopma Unisma.  

Suasana cafe kekinian dan dibarengi lagu-lagu bergenre milenial pun menemani perbincangan ringan sambil menunggu lainnya. Tidak lama kemudian, semua personil yang ditunggu pun komplit dan diskusi pun dimulai setelah Rani sang pengatur agenda meyampaikan prolognya.

Diskusi berlangsung santai dan sesekali gelak tawa mewarnainya. Jauh dari kesan formal, kali ini kami mencoba mengusung tema “milenial coop”, tema yang saat ini sedang  ins dibicarakan dimana-mana, baik oleh generasi milenial, pelaku usaha dan tidak ketinggalan pula koperasi mahasiswa yang nota bene ber-anggotakan para generasi milenial. “

Bagaimana membuat kopma terlihat tetap menarik dan seksi dipandangan anggota, bagaimana gaya pengelolaan dan pelayanan kopma men-cirikan kekinian dan tidak terkesan jadul, bagaimana menjadikan kopma sebagai tempat paling asik untuk nongkrong atu diskusi , bagaimana meng-identifikasi, memobilisasi dan meng-connect-kan potensi-potensi yang melekat pada diri anggota, merupakan inti perbincangan yang terkemas dalam diskusi ala milenial coop.

Diskusi malam ini merupakan lanjutan dari seminar online yang baru beberapa hari lalu digelar di WAG (Whatsapp Group) Pengawas Koperasi Mahasiswa Indonesia”, ungkap Bang Arsad dalam prolognya. Dikarenakan tidak semua peserta diskusi malam ini ikut dalam seminar on-line itu, Bang Arsad pun me-review singkat tengan aplikasi strategi 3+1 yang menandaskan perlunya di lingkar ruang anggota terbangun 3 (tiga) kanal, yaitu kanal pemikiran/ilmu pengetahuan, kanal manajemen , kanal kreativitas berbasis hobby /bakat.  Pembangunan 3 (tiga) kanal itu  dilengkapi dengan kanal publish yang mengusung tagline .No day without news”. Dengan demikian,  , segenap stake holder kopma akan terus terpacu untuk membentuk fakta dan karya kreatif yang layak untuk diberitakan. 

“Aktivis Kopma itu dicetak bukan untuk menjadi seorang penjaga toko, cafe, foto kopi dan usaha lainya yang biasa di lingkungan perusahaan Kopma. Aktivis kopma dengan kapasitas intelktualitasnya dibentuk sebagai designer/ planner, controller dan evaluator. Namun, untuk mendukung peran-peran itu, kader-kader kopma juga perlu magang secara terpola dan ter-sistematis sehingga mengerti roh dari setiap aktivitas produktif yang dijalankan oleh Kopma. Untuk mendukung hal itu, usaha-usaha Kopma harus memenuhi skala ekonomis sehingga rutinitas perusahaan Kopma bisa diserahkan kepada  karyawan yang full timer. Sementara itu, kader-kader Kopma fokus pada pengembangan produktivitas berbasis kreativitas, inovasi dan intelektualitas.   

Kader kopma tidak boleh asik dengan dirinya sendiri. Kopma harus dekat dengan keseharian hidup anggota dan juga cerdas beradaptasi dengan kekinian zaman. Dengan demikian, Kopma akan mewujud menjadi ruang  asik untuk membincang apapun tanpa kehilangan substansinya sebagai koperasi yang terus tumbuh secara perusahaan. Satu hal yang menjadi catatan, optimal-nya kanal-kanal tersebut menjadi media promosi  bagi menumbuhkembangkan loyalitas berkelanjutan. Disisi lain, saat kanal-kanal itu optimal sebagai wadah anggota yang dinamis, maka sangat dimungkinkan untuk di drive secara ekonomis lewat langkah-langkah smart branding.


Adrenalin kreatif para penghuni ruang diskusi berisikan kawan-kawan pejuang Kopma se-Kota Malang tu pun menemukan puncaknya. Otak kanan mereka pun berputar dengan semangat 45 untuk menemukan jalan efektif mewujudkan 3 kanal + 1 kanal publish yang mengusung tagline “no day without news”. 

Ego intelektualiitas mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang berkarya bukan hanya untuk kepuasan diri sendiri, tetapi juga untuk kebahagiaan seluruh anggota melalui pemberdayaan ragam potensi yang terhubung satu sama lain dalam suasana equal (kesetaraan) .  


Sehubungan dengan jam cafe dah menandakan berakhir, obrolan gayeng nan asik  ini pun terpaksa diakhiri,  Sebelum berpisah,  fhoto bareng pun dilakukan dalam suasana penuh semangat dan keceriaan. Momen ini juga dimanfaatkan untuk mengambil video singkat berisi ucapan "selamat ulang tahun ke-29" kepada  Kopma UM yang sebentar lagi akan merayakannya.



Kami meyakini bahwa pertemuan ini akan menjadi sebuah kenangan tidak terlupakan. Dokumentasi momen ini akan menjadi alat penjaga persaudaraan di kemudian hari. “saya meyakini kalian akan menjadi bagian dari barisan berpengaruh dan penentu perwajahan negeri ini. Pada saat itu mewujud, saya ingin berkunjung dan hadir ke ruang kerja kalian memakai sarung sambil membawa fhoto kita”, ungkap Bang Arsad sedikit berkelakar yang kemudian diamini seluruh peserta diskusi dibaremgi senyum sumringah  


Malang, 22 Nop 2017, 14.13 Wib 
diatas Kereta Gajayana menuju Kota Mendoan Purwokerto 

Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved