“MEM-BINCANG
MILENIAL COOP”
Pegelaran
diskusi ini lebih tepat dikatakan mendadak, karena memang tidak direncana
sebelumnya. Kebetulan penulis sedang ada agenda dinas luar kota ke Dinas Koperasi dan UM
Kab. Malang yang berlokasi disekitar Kepanjen berjarak lebih kurang 21 KM dari Kota
Malang. Namun, berkat semangat persaudaraan, sejarah panjang dan kesamaan ruang juang bertajuk koperasi, pertemuan
lintas generasi inipun tergelar.

Singkat
cerita, dalam suasana gerimis, kami bertigapun sampai di pintu masuk Cafe Komika sekitar pukul 20.30-an.
Kudapati pengurus Kopma UM lainnya sudah ada di lokasi, yaitu Rerinda dan Sevi.
Perbincangan ringanpun dimulai sambil menunggu kawan kopma dari kampus lainya yang ingin bergabung,
yaitu kopma UIN Maliki dan Kopma Unisma.
Suasana cafe kekinian dan dibarengi lagu-lagu bergenre milenial pun menemani perbincangan ringan sambil menunggu lainnya. Tidak lama kemudian, semua personil yang ditunggu pun komplit dan diskusi pun dimulai setelah Rani sang pengatur agenda meyampaikan prolognya.
Suasana cafe kekinian dan dibarengi lagu-lagu bergenre milenial pun menemani perbincangan ringan sambil menunggu lainnya. Tidak lama kemudian, semua personil yang ditunggu pun komplit dan diskusi pun dimulai setelah Rani sang pengatur agenda meyampaikan prolognya.
Diskusi
berlangsung santai dan sesekali gelak tawa mewarnainya. Jauh dari kesan formal, kali ini kami mencoba mengusung tema “milenial
coop”, tema yang saat ini sedang ins dibicarakan dimana-mana, baik oleh
generasi milenial, pelaku usaha dan tidak ketinggalan pula koperasi mahasiswa yang
nota bene ber-anggotakan para generasi milenial. “
Bagaimana membuat kopma terlihat tetap menarik dan seksi dipandangan anggota, bagaimana gaya pengelolaan dan pelayanan kopma men-cirikan kekinian dan tidak terkesan jadul, bagaimana menjadikan kopma sebagai tempat paling asik untuk nongkrong atu diskusi , bagaimana meng-identifikasi, memobilisasi dan meng-connect-kan potensi-potensi yang melekat pada diri anggota, merupakan inti perbincangan yang terkemas dalam diskusi ala milenial coop.
Bagaimana membuat kopma terlihat tetap menarik dan seksi dipandangan anggota, bagaimana gaya pengelolaan dan pelayanan kopma men-cirikan kekinian dan tidak terkesan jadul, bagaimana menjadikan kopma sebagai tempat paling asik untuk nongkrong atu diskusi , bagaimana meng-identifikasi, memobilisasi dan meng-connect-kan potensi-potensi yang melekat pada diri anggota, merupakan inti perbincangan yang terkemas dalam diskusi ala milenial coop.
“Diskusi
malam ini merupakan lanjutan dari seminar
online yang baru beberapa hari lalu digelar di WAG (Whatsapp Group)
Pengawas Koperasi Mahasiswa Indonesia”, ungkap Bang Arsad dalam prolognya. Dikarenakan tidak semua peserta diskusi malam ini ikut dalam seminar on-line itu, Bang Arsad pun me-review singkat tengan aplikasi strategi
3+1 yang menandaskan perlunya di lingkar ruang anggota terbangun 3 (tiga) kanal, yaitu kanal pemikiran/ilmu
pengetahuan, kanal manajemen , kanal kreativitas berbasis hobby /bakat. Pembangunan 3 (tiga) kanal itu dilengkapi dengan kanal publish yang mengusung tagline . “No
day without news”. Dengan demikian, , segenap stake holder kopma akan terus terpacu untuk membentuk fakta dan karya kreatif yang layak untuk diberitakan.

“Aktivis Kopma itu dicetak bukan untuk menjadi seorang penjaga toko, cafe, foto kopi
dan usaha lainya yang biasa di lingkungan perusahaan Kopma. Aktivis kopma dengan
kapasitas intelktualitasnya dibentuk sebagai designer/ planner, controller dan evaluator. Namun, untuk mendukung peran-peran itu, kader-kader
kopma juga perlu magang secara terpola dan ter-sistematis sehingga mengerti roh dari setiap aktivitas produktif yang dijalankan oleh Kopma. Untuk mendukung hal itu, usaha-usaha Kopma harus
memenuhi skala ekonomis sehingga rutinitas perusahaan Kopma bisa diserahkan
kepada karyawan yang full timer. Sementara itu, kader-kader
Kopma fokus pada pengembangan produktivitas berbasis kreativitas, inovasi dan intelektualitas.


Kader
kopma tidak boleh asik dengan dirinya sendiri. Kopma harus dekat dengan
keseharian hidup anggota dan juga cerdas beradaptasi dengan kekinian zaman.
Dengan demikian, Kopma akan mewujud menjadi ruang asik untuk membincang apapun
tanpa kehilangan substansinya sebagai koperasi yang terus tumbuh secara perusahaan. Satu hal
yang menjadi catatan, optimal-nya kanal-kanal tersebut menjadi media promosi bagi menumbuhkembangkan loyalitas berkelanjutan. Disisi lain, saat
kanal-kanal itu optimal sebagai wadah anggota yang dinamis, maka sangat
dimungkinkan untuk di drive secara
ekonomis lewat langkah-langkah smart branding.

Ego intelektualiitas mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang berkarya bukan hanya untuk kepuasan diri sendiri, tetapi juga untuk kebahagiaan seluruh anggota melalui pemberdayaan ragam potensi yang terhubung satu sama lain dalam suasana equal (kesetaraan) .
Sehubungan dengan jam cafe dah menandakan berakhir, obrolan gayeng nan asik ini pun terpaksa diakhiri, Sebelum berpisah, fhoto bareng pun dilakukan dalam suasana penuh semangat dan keceriaan. Momen ini juga dimanfaatkan untuk mengambil video singkat berisi ucapan "selamat ulang tahun ke-29" kepada Kopma UM yang sebentar lagi akan merayakannya.
Kami meyakini bahwa pertemuan ini akan menjadi sebuah kenangan tidak terlupakan. Dokumentasi momen ini akan menjadi alat penjaga persaudaraan di kemudian hari. “saya meyakini kalian akan menjadi bagian dari barisan berpengaruh dan penentu perwajahan negeri ini. Pada saat itu mewujud, saya ingin berkunjung dan hadir ke ruang kerja kalian memakai sarung sambil membawa fhoto kita”, ungkap Bang Arsad sedikit berkelakar yang kemudian diamini seluruh peserta diskusi dibaremgi senyum sumringah
Malang, 22 Nop 2017, 14.13 Wib
diatas Kereta Gajayana menuju Kota Mendoan Purwokerto
Posting Komentar
.