IMPLEMENTASI
STRATEGI 3+1
DALAM MENG-AKELERASI
TUMBUHKEMBANG ANGGOTA KOPMA
(disampaikan pada seminar online bersama para pejuang Koperasi Mahasiwa di Indonesia pada Hari Jumat, pukul 20.30 Wib )
A. Pengantar
Hari ini, istilah
milenial mengedepan dan sedang menjadi trending
topic. Para pelaku usaha pun sedang concern
mendalami karakter generasi milenial
guna menemukan formula efektif bagi kepentingan tumbuhkembang industri mereka.
Apalagi milenial sangat dekat dengan teknologi (sebagai salah satu ciri yang
melekat), sehingga hal inipun mempengaruhi pendekatan dunia usaha dalam meraih
simpati atas semua produk yang mereka tawarkan. Bagaimana dengan koperasi,
khususnya koperasi mahasiswa?
Koperasi Mahasiswa
yang mutlak berpenghuni generasi
milenial pun harus ikut menyesuaikan
diri. Pendekatan-pendekatan konservatif harus diubah dengan kekinian zaman sehingga
Kopma tetap ins dan tidak berjarak
dengan keseharian dan gaya hidup anggotanya. Jika tidak, maka koperasi akan
kehilangan daya tariknya dan pembiaran menjadi ancaman serius yang bisa
berujung kepunahan. Bila hal ini terjadi, maka koperasi Indonesia akan terjebak
pada kaderisasi yang stag dan hal ini
bisa mengakibatkan kepunahan koperasi di negeri ini. Prediksi tersebut tidaklah berlebihan
mengingat kopma adalah koperasi kader dan tempat kader koperasi berproses
mengembangkan pengetahuan dan pengalaman.
Untuk itu, kesadaran
untuk menggelar agenda perubahan harus disuarakan. Agenda perubahan harus
berlandaskan konsepsi yang komprehensif
dan efektif membuat kopma survive dan semakin eksis dengan ragam karyanya.
B. Kunci Memaknai dan Memahami Koperasi
Koperasi adalah
kumpulan orang yang mencerdaskan dan menempatkan perusahaan sebagai media atau
alat untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan anggotanya. Oleh karena itu, perlu
pemaknaan dan pemahaman komprehensif tentang
relevansi antara tumbuhkembang koperasi selaku kumpulan orang dan
perusahaan sebagai alat mencapai tujuan.
Sebagai stimulan,
berikut disampaikan beberapa resume
pemikiran yang mempermudah dalam memaknai dan memahami koperasi : (i) Koperasi
adalah kumpulan orang yang mencerdaskan; (ii) Fokus
koperasi adalah membangun orang melalui pendidikan berkelanjutan; (iii) Semakin
banyak yang dicerdaskan maka semakin besar potensi koperasi mengembangkan karya
dan juga efisiensi kolektif.
4.
Tentang
perusahaan koperasi :
a. Kelahiran
perusahaan (baca: aktivitas produktif) adalah buah dari efektivitas pendidikan
yang mencerdaskan dan mendorong perubahan perilaku (sosial dan budaya).
b. Untuk
meng-akselerasi tumbuhkembang perusahaan koperasi, maka jenis aktivitas yang
dijalankan harus me-referesentasikan kebutuhan mayoritas anggota.
c. Perusahaan
koperasi harus memenuhi skala ekonomi
dan dikelola secara profesional.
d.
Setiap
jenis aktivitas produktif koperasi harus memiliki roh yang jelas, apakah SHU Oriented, Benefit
Oriented atau campuran. Hal ini sebagai dasar pengelolaan dan juga referensi dalam meng-evaluasi capaian.
e.
Saat anggota bertransaksi saat
yang serupa anggota sedang self help (menolong diri sendiri). Oleh karena itu, perusahaan koperasi
harus memiliki keunggulan sehingga anggota memiliki alasan rasional men-transaksikan
kebutuhannya di unit-unit layanan koperasi.
f.
Anggota
selaku pemilik juga adalah pengguna jasa. Oleh karena itu, idealnya terbentuk transaksi subjektif, yaitu transaksi yang
didasarkan pada rasa memiliki dan tanggungjawab ikut membesarkan organisasi dan
perusahaan.
C. Membangun
Kopma Berbasis Strategi 3+1
Generasi Milenial (genmil) lekat dengan persoalan
eksistensi diri. Mereka selalu ingin eksis dan merasa dirinya ada dari setiap
yang dikerjakan. Mereka cenderung pragmatis dan enggan membicarakan hal-hal
rumit. Mereka menyukai hal-hal instan dan senang berpindah dari satu titik ke
titik lainnya. Sepertinya, gadget yang menawarkan kecepatan dan
berbagai kemudahan telah menjadi fasilitator pesatnya karakter insant ini. Ironisnya, hal ini
berpotensi menjadikan genmil
berkarakter kurang sabar dalam berproses.
Gambaran singkat
tentang genmil ini merupakan bagian
dari gambaran anggota kopma yang nota bene adalah genmil. Oleh karena itu, metode pendekatan yang dilakukan Kopma
harus mencerminkan kedirian mereka dan kekinian zaman. Dengan demikian, mereka
selalu merasa ada dalam apapun yang dikerjakan oleh kopma dan memiliki
ketertarikan untuk mengambil bagian daripadanya.
Sebagai sebuah
catatan, ragam kreativitas berbasis genmil tidak berarti menafikkan Jati Diri koperasi ditinggalkan
atau bahkan ditanggalkan. Jati Diri Koperasi tetap berfungsi sebagai inspirasi
dan juga referensi dalam setiap gagasan yang akan dikembangkan pada tingkat
lapangan. Artinya, Kopma tetap fokus
pada pen-cerdasan orang-orang didalamnya
(baca: anggota) walau cara yang digunakan mengalami perubawan metode.
Sebagai sebuah
gagasan, berkaitan dengan mewujudkan kopma sebagai media pen-cerdasan ber-cita
rasa kekinian, berikut dijelaskan strategi pemberdayaan anggota yang dikemas
dalam judul “strategy 3 +1” :
1.
Pembangunan kanal pengembangan pemikiran dan ilmu
pengetahuan. Sebagai koperasi
ber-anggotakan mahasiswa, sebagian memiliki gairah yang tinggi terhadap
pembelajaran ekomo dalam arti luas khususnya perkoperasian. Pada anggota yang
demikian perlu dibangunkan saluran/kanal sehingga pemikiran dan gagasan
pengembangan koperasi dan ekonomi pada
umumnya terus ter-produksi dari kanal ini.
2.
Pembangunan kanal pembelajaran managerial. Sebagian dari anggota
memiliki keinginan kuat untuk membangun managerial
skill-nya. Kopma dengan segala unit layanannya adalah media yang sangat
baik difungsikan sebagai tempat proses pemelajaran yang bisa diformat dalam
bentuk magang yang terkonsep integratif. Melalui magang, anggota akan memahami
seluk beluk pengelolaan koperasi, baik secara umum maupun khusus.
3.
Pembangunan kanal pengembangan bakat, minat dan gagasan
kreatif. Hari
ini zamannya industri kreatif yang memberi ruang berkembangnya ragam gagasan,
inovasi dan kreasi. Kopma yang berpenghuni orang-orang yang memiliki kapasitas
intelektual sangat berpotensi didorong sebagai wadah pengembangan bakat,minat,
ide dan gagasan kreatif. Pengembangan dalam hal ini tidak
saja pada wilayah konsep, tetapi juga diimplementasikan dalam wujud kerja-kerja produktif dalam arti
luas.
Terbangunnya tiga
kanal tersebut harus dibarengi dengan Publikasi cerdas (smart
publication). Publikasi bukan
sekedar persoalan narsisme, tetapi mengabarkan hal-hal baik dan keren yang bisa meng-inspirasi dan meng-energi
orang atau pihak lain untuk men-contoh atau mengembangkan gagasan yang akan
melahirkan manfaat dan kebaikan yang lebih banyak dan luas lagi.
Sebagai bagian dari
semangat membangun dan mengabarkan kebaikan, maka Kopma perlu berkomitmen untuk
terus memproduksi hal-hal baik melalui kreativitas yang tidak pernah berhenti.
“no day without news” layak dijadikan tagline yang mendorong budaya kreatif dan sekaligus membangun
insan-insan produktif.
Begitu hebatnya makna
dan manfaat smart publication dalam mendukung banyak hal yang dikerjakan.
Sekedar memberi gambaran, berikut ini didetailkan manfaat dari smart
publication:
1.
Media
mengabarkan kreativitas
2.
Media
memupuk lompatan percaya diri dalam berkarya.
3.
Media
saling meng-energi satu sama lain.
4.
membangun
eksistensi dan kepercayaan kelembagaan
5. Meng-inspirasi
koperasi lain dan sekaligus berkontribusi dalam pembentukan iklim kondusif
koperasi secara makro
6.
Meng-inspirasi
orang lain untuk menjadi pribadi yang kreatif dan produktif
7.
Sebagai
inspirasi untuk memeprluas jaringan kerja organisasi Kopma
8.
Sebagai
inspirasi membangun kemitraan mutual
dengan koperasi dan pelaku usaha non-koperasi.
9.
Bentuk
apresiasi atas setiap insiatif yang keren nan inspiratif
10.
Media
membangun budaya kreatif
11.
Media
memperluas makna diri dan juga makna kopma bagi sekitar.
Sehubungan dengan hal
tersebut diatas, untuk meng-efektifkan pubilkasi yang smart dan efektfi, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut
:
1.
Pemilihan media yang
smart.
Media tidak harus mahal dan bahkan bisa memanfaatkan media sosial yang saat ini
begitu banyak tersedia seperti FB, Instagram, Twitter, Past, messenger, skype
dan lain sebagainya.
2.
Pelibatan SDM
potensial berbasis pemberdayaan. Mewujudkan tagline “no day without news” bukan pekerjaan
mudah sebab dibutuhkan konsistensi dan kreativitas yang tidak terbatas. Oleh
karena itu, untuk mewujudkan tagline
tersebut, kopma perlu melibatkan semua anggota yang memiliki bakat dan
berpotensi dijadikan sebagai kontributor berita. Dalam hal ini, prinsip
kegotongroyongan menjadi cara untuk mewujudkan materi-materi yang layak publish
dan meng-inspirasi.
3.
Komitmen untuk saling
mengapresiasi dan men-share. Media-media
yang memiliki viwer ramai bisa di komersilkan melalui kemitraan
mutualisme sehingga mendatangkan nilai ekonomis, seperti iklan dan
bentuk-bentuk kerjasama lainnya. Untuk itu, setiap anggota kopma didorong
berkemauan untuk berkontribusi dalam me-maintenance tingkat keramaian media
milik kopma. Untuk mendukung itu, setiap orang harus dipandang berpotensi
sebagai kontributor content, baik bermaterikan tentang diri, karyanya, maupun
tentang hal-hal inspiratif diluar dirinya. Disamping itu, disamping sebagai
pengikut setia, setiap anggota juga dibangun komitmennya untuk menyebarluaskan
media publish yang dimiliki kopma sehingga lebih dikenal luas.
D. Penutup
Kopma harus seksi
bagi anggota sehingga kopma akan menjadi tempat paling menarik bagi anggota
untuk mengembangkan ragam potensi. Dengan demikian, Kopma akan menjadi pusat
pengembangan kreativitas-kreativitas keren yang terapresiasi dengan bijak dan
terpublikasi dengan cerdas. Sebagai catatan penting, ketika anggota bisa
mendefenisikan dirinya dan kepentingannya dalam segala hal yang dikerjakan
kopma, maka naluari alamiah akan menggiringnya untuk melakukan pembelaan
terbaik yang mewujud dalam partisipasi yang berkelanjutan.
Disisi lain, kala
kopma mewujud sebagai organisasi dan perusahaan attraktif, maka dipastikan kopma memiliki relevansi dengan
kecerahan masa depan pribadi anggota. Proses dan dinamika yang berlangsung
secara otomatis akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan terbangunnya
kapasitas anggota. Pada titik kesadaran itu membudaya, maka kopma akan menjadi
tempat terbaik untuk nongkrong produktif karena setiap
anggota menemukan dirinya di lingkungan Kopma.
Lampiran
Posting Komentar
.