KETIKA AKU MERASA “TAK PEMUDA” LAGI | ARSAD CORNER

KETIKA AKU MERASA “TAK PEMUDA” LAGI

Rabu, 23 Agustus 20170 komentar

KETIKA AKU MERASA “TAK PEMUDA” LAGI.........

Hari ini, Kopindo (Koperasi Pemuda Indonesia) menggelar RAT Tutup Buku Tahun 2016. Walau tergolong terlambat dari sisi waktu pelaksanaan, namun tergelarnya agenda ini men-simbolkan spirit kaum muda yang tidak pernah padam dalam berkoperasi maupun meng-campaign kan perlu nya koperasi, baik dalam konteks ber-ekonomi kolektif maupun dalam menjaga keutuhan berbangsa di keberagaman.

Berkumpulnya para pemuda koperasi memberi pesan bahwa koperasi di Indonesia masih memiliki masa depan, sebab semangat yang mengemuka pada hari ini merupakan  pesan kuat ketidakterbatasan logistik energi  dalam menyongsong hari esok. Satu hal lagi, jumlahnya tidak terbatas pada mereka yang berkumpul dan hadir di Pondok Pemuda Cibodas, sebab yang hadir saat ini sesungguhnya baru refresentasi primer-primer koperasi pemuda di seluruh Indonesia. Dibelakang mereka  masih ada ratusan dan bahkan ribuan kader koperasi pemuda yang tersebar diberbagai wilayah negeri ini. Fakta inipun menggiring pada kesimpulan rasional, tidak ada alasan untuk pesimis tentang masa depan koperasi di negeri tercinta ini.

Hari ini, secara formal menjadi hari terakhir ter-list dalam struktur Kopindo. Sebab hari ini  periodesasi kepengurusan dan kepengawasan usai. Artinya, regenerasi sudah tiba waktunya. Saatnya estafet Kopindo diserahkan pada mereka yang terdefenisi sebagai generasi milenial. Saat nya mereka diberi kepercayaan penuh memimpin dengan gaya dan cara baru yang men-cerminkan ke-milenialan serta me-refresentasikan kekinian zaman. Saatnya mereka berposisi didepan sebagai lokomotif yang menentukan arah dan memberi warna baru serta men-cirikan kebutuhan dan suasana kebathinan ala anak muda.  Saatnya mereka meng-uji cobakan keyakinan dan gagasan yang terbersit dibenak kreatif mereka.

Disisi lain, ber-status alumnus koperasi pemuda tidak boleh dimaknai bahwa tugas sudah selesai.  Ber-status alumnus merupakan momentum memasuki ruang juang koperasi yang lebih luas, baik dalam konteks mikro maupun konteks makro. Sebagai satu catatab, statistik sampai hari ini menunjukkan koperasi masih belum menunjukkan pengaruh signifikan terhadap perekonomian bangsa. Hal ini menjadi alasan yang lebih dari cukup untuk mengambil tangggungjawab moral atas berjaraknya realitas dan mimpi koperasi sebagai sokoguru ekonomi. 

Perlu re-fresh paradigma agar terbangun pemaknaan dan pensikapan koperasi yang lebih berpihak.  Perlu pembaharuan cara sehingga terpola rancang bangun dan perform yang lebih menyemangati. Perlu pembaharuan cara dalam meng-campaign dan meng-edukasi kan koperasi kepada masyarakat luas sehingga terbangun kehidupan ber-koperasi  lebih dinamis  yang ditandai menguatnya semangat penyatuan potensi dan sumber daya. Saatnya merubah pemahaman dimana koperasi tidak sekedar persoalan simpan pinjam atau sebatas toko. Saatnya menandaskan koperasi adalah kumpulan orang yang mencerdaskan siapapun yang bergabung didalamnya.  Saatnya memberi keyakinan bahwa didalam koperasi terbuka ruang lebar bagi optimalisasi setiap potensi dan bakat yang dimiliki masing-masing individu. Dengan demikian, setiap orang meyakini bahwa koperasi adalah media pemersatu dan mesin penjawab atas setiap mimpi yang tidak mungkin diwujudkan secara sendirian.

Ini memang tidak mudah, namun proses belajar yang membentuk kemampuan analisa dan adaptasi pada ragam suasana selama berkecimpung di lingkar koperasi pemuda, menjadi bekal yang lebih dari cukup untuk menggagas sebuah perubahan komprehensif.

Disisi lain, sebagai tanggungjawab moral, alumnus pun harus peka dan berinisiatif hadir dikeresahan kaum muda atas beberapa soal yang belum bertemu jawab. Peran sentralnya bukan memberi solusi langsung, tetapi menjadi teman terbaik dalam  proses eksplorasi dan membangun percaya diri kaum muda berkeputusan. Alumnus perlu memberi support moral  bagi kaum muda menjalankan segala sesuatunya dengan cara yang mereka yakini. Dengan kata lain, pendampingan produktif yang dilakukan bukan menciptakan ketergantungan tetapi mendorong kemauan dan keberanian kaum muda memproduksi perluasan makna dan manfaat melalui optimalisasi potensi dan bakat yang dititipkan Tuhan pada diri mereka masing-masing.



Pondok Pemuda Cibodas, 23 Agustus 2017
Dari sudut pegelaran RAT KOPINDO
yang meng-inspirasi...
Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved