MENELAAH KELIHAIAN KADER-KADER KOPINDO
BERMAIN PERAN DALAM PESTA DEMOKRASI
RAT Kopindo (Koperasi Pemuda Indonesia) XXXVI yang digelar 22-24 Agustus 2017 kali ini
meng-agendakan suksesi. Hal ini mengingat bahwa periodesasi kepengurusan
periode 2014-2017 sudah berakhir. Atas
hal ini, biasanya anggota yang hadirpun lebih banyak dibanding RAT-RAT yang
tidak meng-agendakan suksesi.
Apakah ini mengindikasikan kuatnya hasrat kader menjadi
pengurus Kopindo?. Ataukah ini budaya
mobilisasi dari calon-calon yang
memiliki minat yang amat sangat?. Tak ada data yang menggiring untuk
berkesimpulan valid. Namun, kondisi seperti ini sudah menjadi budaya yang hampir
pasti hadir setiap kali RAT Kopindo meng-agendakan suksesi. Setidaknya, ramainya peserta meng-indikasikan
magnet
Kopindo masih kuat dan menarik bagi para aktivits muda koperasi,
terlepas dari sudut manapun memandangnya.
Suksesi Kopindo memang selalu menarik untuk disimak.
Dikatakan tidak, nada-nada mobilisasi massa sepertinya selalu ada. Bincang-bincang para senior dan alumnus diluar
forum resmi RAT juga terlihat dibeberapa sudut. Tak ayal, setiap
perbincanganpun sarat dengan nuansa politik, baik dalam cara yang serius maupun
sekedar celetukan yang mengundang canda tawa. Setiap pertemuan antar peserta RAT
pun langsung dilihat sebagai proses lobby meng-golkan calon tertentu. Tak
jarang tema mendadak berubah ketika satu forum lobby kedatangan peserta lain
yang diyakini berbeda kubu. Tidak ada pula kepastian kalau setiap orang yang
terlibat dalam didkusi kecil memiliki target serupa, sebab “seolah-olah”
mendukung kemungkinannya sangat terbuka. Sementara itu, beberapa orang memilih sibuk
dengan keypad HP-nya, ntah itu sekedar memanggil peserta
lain bergabung atau memanfaatkan WA sebagai media mobilisasi suara untuk
kepentingan daya dukung terhadap calon yang diusung. Disisi lain, di beberapa meja makan terlihat jelas
bagaimana agen dari tim sukses masing-masing calon sedang berdiplomasi
semangat-45 mencoba meyakinkan peserta lain untuk tak ragu mendukung. Uniknya
lagi, tak jarang tiba-tiba peserta secara bergantian pamit dari ruang sidang
dengan berbagai alasan yang kemudian melangkah menuju satu titik dimana brain wash mulai berproses.
Sungguh ini iklim demokrasi yang keren. Ini pun menjadi media
uji yang sangat baik diantara kader
khususnya dalam berlatih menebar pengaruh dan mempengaruhi. Tidak dapat
dipungkiri, momen-momen semacam ini tlah ikut membentuk lompatan kapasitas dan
kedewasaan para kader, baik dalam ber-demokrasi maupun dalam hal uji pengaruh.
Dinamika proses yang begitu variatif berlangsung sungguh sangat menarik untuk
ditelaah dan dicari hikmahnya. Tak berlebihan dikatakan, RAT ini adalah media
edukasi strategis bagi pematangan kapasitas kader dari banyak
sisi.
Melihat bagaimana para simpatisan bergerilya disetiap
kesempatan, meng-campaign calon baik sembunyi-sembunyi
maupun terang-terangan, kreativitas dan dinamika teknik dalam memobilisasi
massa, lobby-lobby mulai terformat dalam duduk di warung kopi sampai janji
fasilitasi, komunikasi strategis nan politis antar calon dan lain sebagainya
telah menjadi bagian yang melengkapi sebuah pesta demokrasi bertajuk “suksesi”.
Terlepas siapapun yang terdefenisi sebagai terdepan atau
terdorong ke samping, dinamika semacam ini
sungguh membanggakan karena semua berlangsung dalam iklim intelektualitas yang terjaga. Namun demikian, satu hal yang perlu ditandaskan, bahwa ini bukan tentang "menang-kalah", sebab pemenang sesungguhnya adalah mereka yang bisa berbesar jiwa dan memelihara kebijaksanaan dalam kerendahan hati yang senantiasa terjaga.
Sepertinya, dalam tinjauan futuristic, dinamika semacam ini juga memberi gambar tentang kecerahan masa depan koperasi Indonesia karena generasi mudanya adalah insan-insan ber-kapasitas, berbakat dan visioner.
Sepertinya, dalam tinjauan futuristic, dinamika semacam ini juga memberi gambar tentang kecerahan masa depan koperasi Indonesia karena generasi mudanya adalah insan-insan ber-kapasitas, berbakat dan visioner.
Semoga keyakinan ini cukup beralasan...Aaaminn !!!.
Posting Komentar
.