Ketika Istri Tercinta
Glen Menemui Tuhan-nya
Senin,
06 Maret 2017, Jam 10.19 Wib, aku terhenyak saat membaca status facebook
mr.Glenn McGrew II bertuliskan” Ita just
died. Ita telah meninggal dunia”.
Aku baca sekali lagi untuk memastikan dengan cermat dan kemudian kudapat petunjuk kalau status itu di
tuliskan sekitar 19 jam yang lalu.
Aku langsung ambil HP dan kemudian menghubungi Glenn..”Glenn, maaf aku terlambat mengetahui kepergian Ita, aku turut berduka cita atas berpulangnya istri kamu ke pangkuan Tuhan.....itu pasti menyisakan rasa sedih yang sangat dalam. Tapi aku yakin ini merupakan ketetapan terbaik dari Tuhan untuk Ita, kamu dan keluargamu”...”terima kasih mas...ini baru saja selesai acara pemakaman”, jawan Glenn dengan suara lirih tak bertenaga. Mendengar suara Glen demikian, tanpa terasa bulir air mataku jatuh....
Aku langsung ambil HP dan kemudian menghubungi Glenn..”Glenn, maaf aku terlambat mengetahui kepergian Ita, aku turut berduka cita atas berpulangnya istri kamu ke pangkuan Tuhan.....itu pasti menyisakan rasa sedih yang sangat dalam. Tapi aku yakin ini merupakan ketetapan terbaik dari Tuhan untuk Ita, kamu dan keluargamu”...”terima kasih mas...ini baru saja selesai acara pemakaman”, jawan Glenn dengan suara lirih tak bertenaga. Mendengar suara Glen demikian, tanpa terasa bulir air mataku jatuh....
Ya..entah kenapa..aku merasa begitu dekat dengan Glenn dan keluarganya.
Walau tak pernah bertemu secara sengaja, aku sering mendapati Glenn di Rumah
Sakit Margono di beberapa situasi yang antara lain sedang memapah istrinya, sedang antri menunggu obat, sedang mendorong
bed, sedang menunggu taxi, sedang makan di cafe Milki dan banyak moment lagi. Bahkan, saban berpapasan di lingkungan rumah sakit,
kami pasti menyempatkan bersapa walau sekejap, termasuk dengan Ita
dan 2 (dua) anaknya.
Sejujurnya aku kagum pada lelaki berkebangsaan
Amerika satu ini, khususnya tentang semua yang dilakukannya terhadap istri tercinta-nya. Dia telah mengajarkan padaku dan mungkin juga banyak orang bagaimana seharusnya menjadi seorang lelaki, bagaimana idealnya menjadi seorang suami dan juga bagaimana memerankan ayah yang baik bagi anak-anak.
Amerika satu ini, khususnya tentang semua yang dilakukannya terhadap istri tercinta-nya. Dia telah mengajarkan padaku dan mungkin juga banyak orang bagaimana seharusnya menjadi seorang lelaki, bagaimana idealnya menjadi seorang suami dan juga bagaimana memerankan ayah yang baik bagi anak-anak.
Dengan penuh kesabaran, ketekunan dan keikhlasan, Glenn terus berusaha mencari jalan
pengobatan terbaik bagi Istrinya yang tengah mengidap penyakit ganas. Semua upaya
dilakukannya tanpa pernah mempertontonkan wajah lelah dan atau menyerah. Glenn
selalu menyemangati Ita dalam menghadapi penyakit kronis itu. Glenn tidak pernah
alfa menunjukkan perhatian dan kasih sayang tulus terhadap Ita. Glenn
selalu menguatkan Ita dan mendorongnya menjadi wanita tabah dan kuat. Glenn pun
terus mencarikan solusi terbaik bagi situasi sulit yang dihadapi istrinya. Aku
masih ingat saat mendapati Glenn dan Ita yang rambutnya sudah habis tengah
terbaring di bed. Aku melihat bagaimana Ita terus mempertunjukkan aura
ketabahan dan senyum ikhlas tengah menyemangati dirinya sendiri. Aku pun sering
kali menyaksikan bagaimana sikap tulus yang diberikan Glenn telah melahirkan
semangat untuk sembuh di wajah Ita.
Satu hal yang menjadi catatanku, Glenn bukanlah lelaki cengeng dan tidak
pernah berharap iba atau belas kasihan orang lain atas hal sedih yang tengah dia
rasakan. Dikesehariannya, Glenn berjualan burger dan tidak pernah lupa
menuliskan di gerobaknya “doakan istri saya
cepat sembuh”. Tulisan itu bukan dimaksudkan mengabarkan
kesedihannya, tetapi merupakan simbol besarnya cinta dan kasih sayangnya
terhadap Ita dan juga bentuk pengharapannya terhadap Tuhan untuk kesembuhan
Ita. Glenn pernah mendadak terkenal dan
diberitakan di koran lokal Banyumas beberapa waktu lalu. Bahkan, Glen pun
pernah menjadi tamu di salah satu acara talk show sebuah channel TV
nasional.
Kini masa Ita telah dicukupkan Tuhan di dunia dan Glenn beserta anak-anaknya
saat ini sedang dirundung kesedihan luar biasa. Mereka akan mulai memasuki sesi
kehidupan tanpa Ita pasca pemakaman. Glenn pun akan menjalankan peran ganda sebagai ayah dan
juga ibu bagi 2 (dua) anak kesayangannya. Semua itu pasti tak mudah bagi Glenn
dan juga kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD. Disatu sisi Glenn harus
me-manage kesedihannya dan disisi lain Glenn pun harus menyemangati kedua
anaknya untuk meng-ikhlaskan kepergian Ita dan melanjutkan kehidupan berikutnya
tanpa sentuhan kasih sayang seorang Ita. Semua itu pasti memerlukan perjuangan
yang rumit, namun Glenn dan kedua anaknya harus melalui semua ini.
Selamat Jalan Ita...semoga engkau ditempatkan disisi yang mulia. Mohon maaf
Glenn, dari sekian kali kita merencanakan sengaja bertemu di rumah kalian, aku
belum memenuhinya sampai Ita pergi dipanggil Tuhan. Namun satu hal, aku sangat
yakin Ita pasti istrahat dengan tenang. Aku juga meyakini Glenn dan anak-anaknya
pasti bisa melalui kesedihan ini dengan tabah dan ikhlas. Amin.
Salam Duka Mendalam
+ komentar + 3 komentar
Terima kasih, Mas Arsad, tapi saya bukan orang hebat seperti yang anda tulis. Saya banyak kekurangan dan kesalahan, dan saya tidak dapat menyelamatkan istriku dari hal2 buruk yang mengakitbatkan kematiannya.
Jangan terlalu menghormati saya, karena saya hanya melakukan yang saya bisa. Terkadang salah, terkadang gagal, terkadang berhasil - semua yang saya melakukan adalah tugas saya sebagai suami dan karena saya mencintai Ita; demi keselamatannya saya berjuang.
Saya bukan suami yang luar biasa. Hanya saja saya setia dan tidak menyerah. Itu saja.
Kangen sama temanku, Mas Arsad!
Saya kangen sama Mas Arsad!
Posting Komentar
.