Ketika Istri Tercinta Glenn Menemui Tuhan-nya | ARSAD CORNER

Ketika Istri Tercinta Glenn Menemui Tuhan-nya

Minggu, 05 Maret 20173komentar

Ketika Istri Tercinta Glen Menemui Tuhan-nya

Senin, 06 Maret 2017, Jam 10.19 Wib, aku terhenyak saat membaca status facebook mr.Glenn McGrew II bertuliskan” Ita just died. Ita telah meninggal dunia. Aku baca sekali lagi untuk memastikan dengan cermat dan kemudian kudapat petunjuk kalau status itu di tuliskan sekitar 19 jam yang lalu. 

Aku langsung ambil HP dan kemudian menghubungi Glenn..”Glenn, maaf aku terlambat mengetahui kepergian Ita, aku turut berduka cita atas berpulangnya istri kamu ke pangkuan Tuhan.....itu pasti menyisakan rasa sedih yang sangat dalam. Tapi aku yakin ini merupakan ketetapan terbaik dari Tuhan untuk Ita, kamu dan keluargamu”...”terima kasih mas...ini baru saja selesai acara pemakaman”, jawan Glenn dengan suara lirih tak bertenaga. Mendengar suara Glen demikian, tanpa terasa bulir air mataku jatuh....


Ya..entah kenapa..aku merasa begitu dekat dengan Glenn dan keluarganya. Walau tak pernah bertemu secara sengaja, aku sering mendapati Glenn di Rumah Sakit Margono di beberapa situasi yang antara lain sedang memapah istrinya, sedang antri menunggu obat, sedang mendorong bed, sedang menunggu taxi, sedang makan di cafe Milki dan banyak moment lagi. Bahkan, saban berpapasan di lingkungan rumah sakit, kami pasti menyempatkan bersapa walau sekejap, termasuk dengan Ita dan 2 (dua) anaknya.

Sejujurnya aku kagum pada lelaki berkebangsaan
Amerika satu ini, khususnya tentang semua yang dilakukannya terhadap istri tercinta-nya.   Dia telah mengajarkan padaku dan mungkin juga banyak orang bagaimana seharusnya menjadi seorang lelaki, bagaimana idealnya menjadi seorang suami dan juga bagaimana memerankan ayah yang baik bagi anak-anak.

Dengan penuh kesabaran, ketekunan dan keikhlasan, Glenn terus berusaha mencari jalan pengobatan terbaik bagi Istrinya yang tengah mengidap penyakit ganas. Semua upaya dilakukannya tanpa pernah mempertontonkan wajah lelah dan atau menyerah. Glenn selalu menyemangati Ita dalam menghadapi penyakit kronis itu. Glenn tidak pernah alfa menunjukkan perhatian dan kasih sayang tulus terhadap Ita. Glenn selalu menguatkan Ita dan mendorongnya menjadi wanita tabah dan kuat. Glenn pun terus mencarikan solusi terbaik bagi situasi sulit yang dihadapi istrinya. Aku masih ingat saat mendapati Glenn dan Ita yang rambutnya sudah habis tengah terbaring di bed. Aku melihat bagaimana Ita terus mempertunjukkan aura ketabahan dan senyum ikhlas tengah menyemangati dirinya sendiri. Aku pun sering kali menyaksikan bagaimana sikap tulus yang diberikan Glenn telah melahirkan semangat untuk sembuh di wajah Ita.

Satu hal yang menjadi catatanku, Glenn bukanlah lelaki cengeng dan tidak pernah berharap iba atau belas kasihan orang lain atas hal sedih yang tengah dia rasakan. Dikesehariannya, Glenn berjualan burger dan tidak pernah lupa menuliskan di gerobaknya “doakan istri saya cepat sembuh”. Tulisan itu bukan dimaksudkan mengabarkan kesedihannya, tetapi merupakan simbol besarnya cinta dan kasih sayangnya terhadap Ita dan juga bentuk pengharapannya terhadap Tuhan untuk kesembuhan Ita.  Glenn pernah mendadak terkenal dan diberitakan di koran lokal Banyumas beberapa waktu lalu. Bahkan, Glen pun pernah menjadi tamu di salah satu acara talk show sebuah channel TV nasional. 

Kini masa Ita telah dicukupkan Tuhan di dunia dan Glenn beserta anak-anaknya saat ini sedang dirundung kesedihan luar biasa. Mereka akan mulai memasuki sesi kehidupan tanpa Ita pasca pemakaman. Glenn pun akan menjalankan peran ganda sebagai ayah dan juga ibu bagi 2 (dua) anak kesayangannya. Semua itu pasti tak mudah bagi Glenn dan juga kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD. Disatu sisi Glenn harus me-manage kesedihannya dan disisi lain Glenn pun harus menyemangati kedua anaknya untuk meng-ikhlaskan kepergian Ita dan melanjutkan kehidupan berikutnya tanpa sentuhan kasih sayang seorang Ita. Semua itu pasti memerlukan perjuangan yang rumit, namun Glenn dan kedua anaknya harus melalui semua ini. 


Selamat Jalan Ita...semoga engkau ditempatkan disisi yang mulia. Mohon maaf Glenn, dari sekian kali kita merencanakan sengaja bertemu di rumah kalian, aku belum memenuhinya sampai Ita pergi dipanggil Tuhan. Namun satu hal, aku sangat yakin Ita pasti istrahat dengan tenang. Aku juga meyakini Glenn dan anak-anaknya pasti bisa melalui kesedihan ini dengan tabah dan ikhlas.  Amin.  



Salam Duka Mendalam
Share this article :

+ komentar + 3 komentar

7 Maret 2017 pukul 03.05

Terima kasih, Mas Arsad, tapi saya bukan orang hebat seperti yang anda tulis. Saya banyak kekurangan dan kesalahan, dan saya tidak dapat menyelamatkan istriku dari hal2 buruk yang mengakitbatkan kematiannya.

Jangan terlalu menghormati saya, karena saya hanya melakukan yang saya bisa. Terkadang salah, terkadang gagal, terkadang berhasil - semua yang saya melakukan adalah tugas saya sebagai suami dan karena saya mencintai Ita; demi keselamatannya saya berjuang.

Saya bukan suami yang luar biasa. Hanya saja saya setia dan tidak menyerah. Itu saja.

15 Januari 2018 pukul 20.06

Kangen sama temanku, Mas Arsad!

15 Januari 2018 pukul 20.06

Saya kangen sama Mas Arsad!

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved