MEMAKSA UNTUK DIPAKSA | ARSAD CORNER

MEMAKSA UNTUK DIPAKSA

Kamis, 12 Januari 20170 komentar

MEMAKSA UNTUK DIPAKSA
(edisi 03 : Mencari kepastian di ketidakpastian)

Disampaikan pada kelas SoB  Hipmi BPC Banyumas, di Cafe D'Saung,13 Januari 2017 

A.  Prolog
Semua orang ingin sukses dan hidup bahagia seperti yang di cita-ctakannya. Namu faktanya, dari semua yang berharap tidak semua sukses mencapainya. Entah itu karena defenisi sukses dan kebahagiaannya yang terlalu tinggi, entah itu karena in-efektivitas langkahnya terhadap pencapaian kesuksesan itu sendiri. Namun satu hal, setiap manusia tidak ingin mati konyol. Hal ini lah yang membuat setiap orang tidak pernah berhenti berusaha untuk meraih apa yang dicita-citakan, minimal bertahan untuk hidup.

Hidup adalah kesempatan, dimana ragam jalan tersedia untuk dipilih. Sebagian besar memilih untuk menjadi pekerja di instansi swasta atau negara dan sebagian kecil memilih untuk jadi pengusaha. Sementara sebagian yang lain menjadi menganggur karena membiarkan dirinya masuk dalam kategori pengangguran. Padahal, hakekat pengangguran itu hanya terjadi pada saat seseorang terlelap tidur  dimana otak tidak berfungsi dan raga cenderung hanya diam. Selebihnya, sepanjang otak kiri dan kanan digunakan, maka tidak ada alasan seseorang untuk berdiam atau tidak berbuat apa-apa.

Sebagai salah satu pilihan, pengusaha memang diperuntukkan hanya bagi mereka yang berkarakter unik dan memiliki kebiasaan yang diluar kebanyakan orang. Sebagai sebuah catatan, secara statistik jumlah pengusaha Indonesia baru bisa menembus angka 1,9 % dari angka Ideal 2,5% Jumlah penduduk sebuah negeri. Data ini menguatkan bahwa menjadi pengusaha memang bukan pada sembarang orang, tetapi pada orang-orang yang terpilih oleh Tuhan atau memilihkan diri menjadi pengusaha dengan segala dinamikanya yang beragam.


B.  2 (dua) Kunci Menjadi Pengusaha
Orang bijak bilang, kunci sukses itu bermula pada dua kemungkinan, yaitu “memaksakan diri” atau “dipaksa keadaan”. Pada opsi “memaksakan diri”, terdapat kesadaran untuk memulai dan biasanya berlandaskan pada tujuan yang jelas. Sementara itu, pada opsi “dipaksakan keadaan”, biasanya didorong oleh satu situasi yang mengharuskan bergerak bila tidak ingin berhadapan dengan resiko kemudian, seperti kelaperan, kemiskinan, hujatan dan lain sebagainya.

Mencari type orang yang “mamaksakan diri” memang relatif kecil dan hal ini pula yang menyebabkan tidak banyak orang yang memiliki capaian-capaian fenomenal. Sebab, pada pola ini terdapat mimpi yang kuat di dalamnya dan semangat yang tidak pernah padam untuk mencapai apa yang menjadi cita-cita besarnya.  Pada pilihan manakah yang anda ambil?.  Segera Lakukan pilihan atau keadaan yang akan mengendalikan hidup anda.


C.  Semestakung
Semeseta akan mendukung atau diisilahkan dengan semestakung adalah simbol peng-integrasian antara niat, tujuan dan tindakan. Artinya, daya dukung alam atas apa yang dicita-citakan hanya hadir bila adanya perpaduan yang saling menguatkan antara niat, mimpi dan tindakan. Disinilah, setiap orang harus total dalam memperjuangkan sesuatu dalam arti sungguh-sungguh dari hati yang tulus dna ikhlas. Dalam bahasa lain, “nek wani aja wedi-wedi nek wedi aja wani-wani”. Keberanian tidak boleh disandingkan dengan ketakutan atau kekhawatiran, sebab berpotensi menegasikan keberanian itu sendiri. Untuk itu keyakinan penuh akan berhasil, wajib hadir dalam setiap tindakan.


D.  Memaksakan Diri Tiket Menjadi Pengusaha Sukses
Menjadi pengusaha itu harus punya satu modal penting “nekad”, yaitu nekad memulai. Jangan terlalu banyak pertimbangan sebab berpotensi penundaan, yang penting “langsung action” saja. Bila perlu, paksakan diri untuk memulainya. Saat anda melakukannya, maka anda akan dipaksa keadaan untuk terus bergerak dan keadaan memaksa untuk tidak pernah berhenti. Ingat, setiap keadaan selalu memerlukan mental tersendiri dan akumulasi keadaan kemudian mempertebal mental. Jadi, betul kalimat yang menyatakan mulai dulu baru ahli dan bukan ahli dulu baru mulai.

Jangan fikirkan anda tidak bisa jualan, karena saat anda mulai melakukannya dan perulangan membawa pada kadar kebisaan yang terus meningkat. Jangan takut ketidakbisaan atas sesuatu, karena keadaan yang memaksa akan membangunkan kreatif anda untuk mengatasi ketidakbisaan itu sendiri. Jangan pernah berfikir karena tidak punya uang trus tidak memulai bisnis, justru memulai bisnislah uang akan datang ke hidup anda. Jangan fikirkan ragam kendala, karea keterjagaan niat baik dan ketekunan berproses akan membimbing untuk melalui segala hambatan yang ada. Itulah sebabnya dikaatakan bahwa tidak ada kesuksesan yang datang tiba-tiba. Itulah sebabnya mengapa dikatakan bahwa ragam goncangan membuat mental menjadi kuat. Itulah musababnya mengapa kesuksesan hanya pada mereka yang tidak pernah putus asa.

Jadi, paksakan diri untuk memulai dan selanjutnya biarkan keadaan memaksa anda untuk terus bergerak. Belajarlah dari setiap dinamika, karena bertemu hikmah akan menjadi inspirasi untuk tindakan lebih baik diberikutnya. Fokuslah pada kesungguhan berproses yang disertai dengan keikhlasan dan kesabaran yang terjaga, sebab tidak pernah hasil yang menghianati proses. Jangan main api kalau takut terbakar dan jangan berbisnis kalau takut akan rugi. Bangun sikap optimistik dalam segala keadaan dan bangunlah kesadaran bahwa setiap kesulitan adalah akibat perbuatan sendiri. Dengan demikian, akan muncul kebesaran jiwa atas segala suasana, akan terbangun semangat untuk belajar dari setiap kesalahan dan kemudian bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 


E. Tuhan dan Kesuksesan
Hidup adalah cobaan, baik cobaan kebahagiaan maupun cobaan kesulitan. Namun, konsep berpasrah bukan bermakna diam, sebab tidak berbuat apa-apa hanya menyebabkan Tuhan tidak memiliki alasan untuk menyajikan imbalan berbentuk kesuksesan. Kesuksesan adalah referensi Tuhan untuk menilai apakah kadar kedekatan kita sama atau bahkan lebih baik saat menghadirkan kesuksesan. Disisi lain, kesedihan adalah sebentuk peringatan apakah seorang insan akan kembali pada Tuhannya. Oleh karena itu, jangan pernah mengumpa kesedihan sebagaimana jangan pernah menebar kesombongan atas sebentuk keberhasilan.


Keberhasilan adalah bentuk keberpihakan Tuhan bagi mereka yang sukses meng-integrasikan antara niat baik, mimpi ,upaya dan kepasrahan. Oleh karena itu, jangan pernah pesimis dalam kesedihan sebagaimana juga dilarang merasa hebat dikesuksesan.    




Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved