MEMAKSA UNTUK DIPAKSA
(edisi 03 : Mencari
kepastian di ketidakpastian)
Disampaikan pada kelas SoB Hipmi BPC Banyumas, di Cafe D'Saung,13
Januari 2017
A. Prolog
Semua
orang ingin sukses dan hidup bahagia seperti yang di cita-ctakannya. Namu
faktanya, dari semua yang berharap tidak semua sukses mencapainya. Entah itu
karena defenisi sukses dan kebahagiaannya yang terlalu tinggi, entah itu karena
in-efektivitas langkahnya terhadap pencapaian kesuksesan itu sendiri. Namun
satu hal, setiap manusia tidak ingin mati konyol. Hal ini lah yang membuat
setiap orang tidak pernah berhenti berusaha untuk meraih apa yang
dicita-citakan, minimal bertahan untuk hidup.
Hidup
adalah kesempatan, dimana ragam jalan tersedia untuk dipilih. Sebagian besar
memilih untuk menjadi pekerja di instansi swasta atau negara dan sebagian kecil
memilih untuk jadi pengusaha. Sementara sebagian yang lain menjadi menganggur
karena membiarkan dirinya masuk dalam kategori pengangguran. Padahal, hakekat
pengangguran itu hanya terjadi pada saat seseorang terlelap tidur dimana otak tidak berfungsi dan raga
cenderung hanya diam. Selebihnya, sepanjang otak kiri dan kanan digunakan, maka
tidak ada alasan seseorang untuk berdiam atau tidak berbuat apa-apa.
Sebagai
salah satu pilihan, pengusaha memang diperuntukkan hanya bagi mereka yang berkarakter
unik dan memiliki kebiasaan yang diluar kebanyakan orang. Sebagai
sebuah catatan, secara statistik jumlah pengusaha Indonesia baru bisa menembus
angka 1,9 % dari angka Ideal 2,5% Jumlah penduduk sebuah negeri. Data ini
menguatkan bahwa menjadi pengusaha memang bukan pada sembarang orang, tetapi
pada orang-orang yang terpilih oleh Tuhan atau memilihkan diri menjadi pengusaha dengan segala dinamikanya yang
beragam.
B. 2 (dua) Kunci Menjadi Pengusaha
Orang
bijak bilang, kunci sukses itu bermula pada dua kemungkinan, yaitu “memaksakan
diri” atau “dipaksa keadaan”. Pada opsi “memaksakan diri”,
terdapat kesadaran untuk memulai dan biasanya berlandaskan pada tujuan yang
jelas. Sementara itu, pada opsi “dipaksakan keadaan”, biasanya didorong
oleh satu situasi yang mengharuskan bergerak bila tidak ingin berhadapan dengan
resiko kemudian, seperti kelaperan, kemiskinan, hujatan dan lain sebagainya.
Mencari
type orang yang “mamaksakan diri” memang relatif kecil dan hal ini pula yang
menyebabkan tidak banyak orang yang memiliki capaian-capaian fenomenal. Sebab,
pada pola ini terdapat mimpi yang kuat di dalamnya dan semangat yang tidak
pernah padam untuk mencapai apa yang menjadi cita-cita besarnya. Pada pilihan manakah yang anda ambil?. Segera Lakukan pilihan atau
keadaan yang akan mengendalikan hidup anda.
C. Semestakung
Semeseta
akan mendukung atau diisilahkan dengan semestakung adalah simbol
peng-integrasian antara niat, tujuan dan tindakan. Artinya, daya dukung alam
atas apa yang dicita-citakan hanya hadir bila adanya perpaduan yang saling
menguatkan antara niat, mimpi dan tindakan. Disinilah, setiap orang harus total
dalam memperjuangkan sesuatu dalam arti sungguh-sungguh dari hati yang tulus
dna ikhlas. Dalam bahasa lain, “nek wani aja wedi-wedi nek wedi aja
wani-wani”. Keberanian tidak boleh disandingkan dengan ketakutan atau
kekhawatiran, sebab berpotensi menegasikan keberanian itu sendiri. Untuk itu
keyakinan penuh akan berhasil, wajib hadir dalam setiap tindakan.
D. Memaksakan Diri Tiket Menjadi Pengusaha
Sukses
Menjadi
pengusaha itu harus punya satu modal penting “nekad”, yaitu nekad
memulai. Jangan terlalu banyak pertimbangan sebab berpotensi penundaan, yang
penting “langsung action” saja. Bila perlu, paksakan diri untuk
memulainya. Saat anda melakukannya, maka anda akan dipaksa keadaan untuk terus bergerak
dan keadaan memaksa untuk tidak pernah berhenti. Ingat, setiap keadaan selalu
memerlukan mental tersendiri dan akumulasi keadaan kemudian mempertebal mental.
Jadi, betul kalimat yang menyatakan mulai dulu baru ahli dan bukan ahli dulu
baru mulai.
Jangan
fikirkan anda tidak bisa jualan, karena saat anda mulai melakukannya dan
perulangan membawa pada kadar kebisaan yang terus meningkat. Jangan takut
ketidakbisaan atas sesuatu, karena keadaan yang memaksa akan membangunkan kreatif
anda untuk mengatasi ketidakbisaan itu sendiri. Jangan pernah berfikir karena
tidak punya uang trus tidak memulai bisnis, justru memulai bisnislah uang akan
datang ke hidup anda. Jangan fikirkan ragam kendala, karea keterjagaan niat
baik dan ketekunan berproses akan membimbing untuk melalui segala hambatan yang
ada. Itulah sebabnya dikaatakan bahwa tidak ada kesuksesan yang datang
tiba-tiba. Itulah sebabnya mengapa dikatakan bahwa ragam goncangan membuat
mental menjadi kuat. Itulah musababnya mengapa kesuksesan hanya pada mereka
yang tidak pernah putus asa.
Jadi,
paksakan diri untuk memulai dan selanjutnya biarkan keadaan memaksa anda untuk
terus bergerak. Belajarlah dari setiap dinamika, karena bertemu hikmah akan
menjadi inspirasi untuk tindakan lebih baik diberikutnya. Fokuslah pada
kesungguhan berproses yang disertai dengan keikhlasan dan kesabaran yang
terjaga, sebab tidak pernah hasil yang menghianati proses. Jangan main api
kalau takut terbakar dan jangan berbisnis kalau takut akan rugi. Bangun sikap
optimistik dalam segala keadaan dan bangunlah kesadaran bahwa setiap kesulitan
adalah akibat perbuatan sendiri. Dengan demikian, akan muncul kebesaran jiwa
atas segala suasana, akan terbangun semangat untuk belajar dari setiap
kesalahan dan kemudian bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
E. Tuhan dan Kesuksesan
Hidup
adalah cobaan, baik cobaan kebahagiaan maupun cobaan kesulitan. Namun, konsep
berpasrah bukan bermakna diam, sebab tidak berbuat apa-apa hanya menyebabkan
Tuhan tidak memiliki alasan untuk menyajikan imbalan berbentuk kesuksesan.
Kesuksesan adalah referensi Tuhan untuk menilai apakah kadar kedekatan kita
sama atau bahkan lebih baik saat menghadirkan kesuksesan. Disisi lain,
kesedihan adalah sebentuk peringatan apakah seorang insan akan kembali pada
Tuhannya. Oleh karena itu, jangan pernah mengumpa kesedihan sebagaimana jangan
pernah menebar kesombongan atas sebentuk keberhasilan.
Keberhasilan
adalah bentuk keberpihakan Tuhan bagi mereka yang sukses meng-integrasikan antara niat baik, mimpi
,upaya dan kepasrahan. Oleh karena itu, jangan pernah pesimis dalam kesedihan
sebagaimana juga dilarang merasa hebat dikesuksesan.
Posting Komentar
.