KETIKA IKAN SIDAT “MENCERDASKAN, MEN-SEHATKAN dan MENGUATKAN”….. | ARSAD CORNER

KETIKA IKAN SIDAT “MENCERDASKAN, MEN-SEHATKAN dan MENGUATKAN”…..

Rabu, 21 Desember 20160 komentar

KETIKA IKAN SIDAT “MENCERDASKAN, MEN-SEHATKAN dan MENGUATKAN”…..


Hari ini Pimpinan Dekopinda (Dewan Koperasi Indonesia Daerah) Kabupaten Banyumas, Muhammad Arsad Dalimunte menghadiri Sarasasehan Udara yang digelar RRI Purwokerto di Kampung Sidat Brilian, Desa Singasari, Kec.Karanglewas, Kabupaten Banyumas. Thema yang diangkat kali ini cukup unik, yatu" mengkonsumsi sidat : sehat,cerdas, kuat". Sarasehan yang disiarkan secara on air ini menghadirkan beberapa nara sumber, yaitu : (1)  Bapak ‎Arif Rahman Hakim dari Dinas Perikanan Pemprov Jawa Tengah; (2) Bapak Sutrisno dari Pemkab Banyumas; (3) Bapak DR.Isdi dari Dekan Fakultas  Perikanan dan ilmu kelautan Unsoed; (4) Pimpinan RRI Purwokerto dan ; (5) Kang Adip‎ selaku inisiator brillian institute.

‎Sarasehan ini dikemas dengan unik dengan memilih tempat di gubug yang terletak di tengah sawah dan kolam. Sarasehan ini juga diselingi dengan acara hiburan tradisional berbasis kentongan yang menampilkan Group Putra kamandaka. Sarasehan keren ini dihadiri oleh para mahasiswa, pelajar, kelompok budidaya ikan sidat, anggota masyarakat, pejabat pemkab Banyumas, perangkat Desa dan Dekopinda Banyumas. .

Dalam presentasinya, RRI Purwokerto menegaskan komitmennya untuk menjembatani setiap potensi di Kabupaten Banyumas yang mungkin didorong ke depan dan salah satunya adalah  ikan sidat.  Lewat sarasehan on air semacam ini, RRI berharap masyarakat menjadi lebih familiar dengan ikan sidat.  Singkat kata, RRI  menjembatani antara produsen dan konsumen

Ada satu pertanyaan menarik dari peserta sarasehan yaitu bagaimana agar masyarakat mau mengkonsumsi ikan sidat sedang harganya mahal. Atas pertanyaan ini, Kang Adip Sang Inisiator Kampung Sidat Brilian   menyampaikan bahwa harga benih tangkapan benih ikan memang masih tinggi. Disamping itu,  faktor harga pakan yang cukup mahal dan  tingkat kematian yang tinggi juga berpengaruh pada tingginya biaya produksi dan kemudian berdampak pada harga jual yang tinggi. Namun demikian, beliau dan Fakultas  Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsoed terus berupaya untuk menekan biaya pakan sehingga nanti bisa harga jual bisa setara dengan daging sapi.

Satu fakta menggembirakan tentang ikan sidat disampaikan oleh nara sumber dari Pemprov Jawa Tengah, ”Kebutuhan sidat sangat tinggi di Jawa Tengah sehingga hal ini merupakan peluang yang sangat bagus untuk dioptimalkan”.  Pemprov Jawa Tengah juga sangat concern mendukung pengembangan budidaya zidat, sebab memiliki nilai ekonomis yang tinggi. ‎Satu hal lagi, Kabupaten Banyumas dijadikan sebagai pusat pengembangan ikat sidat untuk wilayah Jawa Tengah. Sebagai satu catatan, Pemprov Jawa Tengah juga mentargetkan sebagai penghasil sidat terbesar di indonesia. Beliau juga membenarkan penjelasan Kang Adip dimana kendala pengembangan budidaya sidat ini adalah karena masih mengandalkan benih alamiah dimana sidat  hidup dikedalaman laut 400 (empat ratus meter) meter. Untuk menjamin konsistensi pasokan benih, Pemprov melakukan re-stocking di laut.

Sidat ini sangat baik bagi kesehatan dan kecerdasan. Hal ini dibenarkan oleh Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsoed, DR. Isdi.  ‎Berkaitan dengan pakan yang mahal, beliau menjelaskan sebenarnya di habitat aslinya sidat bisa memakan apa aja, tetapi ketika sudah dibudidaya harus disediakan makanan khusus sehingga berpengaruh signifikan dalam biaya produksi. . 

peserta sarasehan mengeluhkan beberapa hal, antara lain; tingginya harga pakan dan masa budidaya yang memerlukan waktu yang tidak sebentar.  Disisi lain, ada testimoni menarik yang disampaikan salah satu pengusaha restoran besar di Banyumas yaitu tentang kontuniuitas pasokan ikan sidat. Dalam testimoninya, beliau menyampaikan pernah kecewa saat sedang bersemangat  mempromosikan sidat namun kemudian harus berhenti karena pasokan yang tidak kontinue. Ada hikmah positif dari testimoni ini dimana keluhan tersebut  menggambarkan bahwa respon masyarakat terhadap ikan sidat cukup tinggi sehingga tidak berlebihan berkesimpulan kalau budidaya ikan sidat ini sangat layak untuk terus dikembangkan. 


Perjalanan perjuangan budidaya ikan sidat ini sungguh inspiratif.  Berkat sosialisasi dan edukasi massif yang diinisiasi oleh Brilian Institut yang dikomandani oleh Kang Adib ini, masyarakat mulai mengambil bagian dari budidaya ini melalui kelompok-kelompok budidaya ikan sidat. Ini merupakan satu bentuk pemberdayaan yang sangat keren dimana masyarakat terlibat aktif didalamnya. Perjuangan panjang mereka pun mendapat apresiasi dan support dari berbagai pihak seperti PLN melalui Dana Bina Lingkungannya, Bupati dan Pemkab Banyumas, Pemkab Propinsi dan lain sebagainya. Bahkan, Bapak Ganjar, Gubernur Jawa Tengah memberi tantangan kepada Kang Adif dan kawan-kawan untuk mengembangkan budidaya ikan sidat  se-wilayah Jawa Tengah dan melembagakannya ke dalam koperasi. 


Sekilas Tentang Kehebatan Ikan Sidat


Tentang Brilian Institut


Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved