KETIKA IKAN SIDAT “MENCERDASKAN, MEN-SEHATKAN dan MENGUATKAN”…..
Hari ini Pimpinan Dekopinda (Dewan
Koperasi Indonesia Daerah) Kabupaten Banyumas, Muhammad Arsad Dalimunte menghadiri Sarasasehan Udara
yang digelar RRI Purwokerto di Kampung Sidat Brilian, Desa Singasari,
Kec.Karanglewas, Kabupaten Banyumas. Thema yang diangkat kali ini
cukup unik, yatu" mengkonsumsi sidat :
sehat,cerdas, kuat". Sarasehan yang disiarkan secara on air
ini menghadirkan beberapa nara sumber, yaitu : (1) Bapak Arif Rahman Hakim dari Dinas Perikanan
Pemprov Jawa Tengah; (2) Bapak Sutrisno dari Pemkab Banyumas; (3) Bapak DR.Isdi
dari Dekan Fakultas Perikanan dan ilmu
kelautan Unsoed; (4) Pimpinan RRI Purwokerto dan ; (5) Kang Adip selaku
inisiator brillian institute.
Sarasehan
ini dikemas dengan unik dengan memilih tempat di gubug yang terletak di tengah
sawah dan kolam. Sarasehan ini juga diselingi dengan acara hiburan tradisional
berbasis kentongan yang menampilkan Group Putra kamandaka. Sarasehan
keren ini dihadiri oleh para mahasiswa, pelajar, kelompok budidaya ikan sidat, anggota
masyarakat, pejabat pemkab Banyumas, perangkat Desa dan Dekopinda Banyumas. .
Dalam
presentasinya, RRI Purwokerto menegaskan komitmennya untuk menjembatani setiap potensi
di Kabupaten Banyumas yang mungkin didorong ke depan dan salah satunya adalah ikan sidat. Lewat sarasehan on air semacam ini, RRI berharap masyarakat menjadi lebih familiar
dengan ikan sidat. Singkat
kata, RRI menjembatani antara produsen
dan konsumen.
Ada
satu pertanyaan menarik dari peserta sarasehan yaitu bagaimana agar masyarakat
mau mengkonsumsi ikan sidat sedang harganya mahal. Atas pertanyaan ini, Kang Adip
Sang Inisiator Kampung Sidat Brilian menyampaikan bahwa harga benih tangkapan benih
ikan memang masih tinggi. Disamping itu,
faktor harga pakan yang cukup mahal dan tingkat kematian yang tinggi juga berpengaruh
pada tingginya biaya produksi dan kemudian berdampak pada harga jual yang
tinggi. Namun demikian, beliau dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsoed terus berupaya
untuk menekan biaya pakan sehingga nanti bisa harga jual bisa setara dengan
daging sapi.
Satu
fakta menggembirakan tentang ikan sidat disampaikan oleh nara sumber dari Pemprov
Jawa Tengah, ”Kebutuhan sidat sangat tinggi di Jawa Tengah sehingga hal ini merupakan
peluang yang sangat bagus untuk dioptimalkan”. Pemprov Jawa Tengah juga sangat concern
mendukung pengembangan budidaya zidat, sebab memiliki nilai ekonomis yang
tinggi. Satu hal lagi, Kabupaten Banyumas dijadikan sebagai pusat pengembangan
ikat sidat untuk wilayah Jawa Tengah. Sebagai satu catatan, Pemprov Jawa Tengah
juga mentargetkan sebagai penghasil sidat terbesar di indonesia. Beliau
juga membenarkan penjelasan Kang Adip dimana kendala pengembangan budidaya
sidat ini adalah karena masih mengandalkan benih alamiah dimana sidat hidup dikedalaman laut 400 (empat ratus meter)
meter. Untuk menjamin konsistensi pasokan benih, Pemprov melakukan re-stocking di laut.

Sidat ini sangat baik bagi kesehatan dan kecerdasan. Hal ini dibenarkan oleh Dekan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsoed, DR. Isdi. Berkaitan dengan pakan yang mahal, beliau
menjelaskan sebenarnya di habitat aslinya sidat bisa memakan apa aja, tetapi
ketika sudah dibudidaya harus disediakan makanan khusus sehingga berpengaruh
signifikan dalam biaya produksi. .
peserta
sarasehan mengeluhkan beberapa hal, antara lain; tingginya harga pakan dan masa
budidaya yang memerlukan waktu yang tidak sebentar. Disisi lain, ada testimoni menarik yang disampaikan
salah satu pengusaha restoran besar di Banyumas yaitu tentang kontuniuitas
pasokan ikan sidat. Dalam testimoninya, beliau menyampaikan pernah
kecewa saat sedang bersemangat mempromosikan
sidat namun kemudian harus berhenti karena pasokan yang tidak kontinue. Ada
hikmah positif dari testimoni ini dimana keluhan tersebut menggambarkan bahwa respon masyarakat
terhadap ikan sidat cukup tinggi sehingga tidak berlebihan berkesimpulan kalau
budidaya ikan sidat ini sangat layak untuk terus dikembangkan.
Perjalanan perjuangan
budidaya ikan sidat ini sungguh inspiratif. Berkat sosialisasi dan edukasi massif yang diinisiasi oleh Brilian
Institut yang dikomandani oleh Kang Adib ini, masyarakat mulai mengambil
bagian dari budidaya ini melalui kelompok-kelompok budidaya ikan sidat. Ini
merupakan satu bentuk pemberdayaan yang sangat keren dimana masyarakat terlibat
aktif didalamnya. Perjuangan panjang mereka pun mendapat apresiasi dan support
dari berbagai pihak seperti PLN melalui Dana Bina Lingkungannya, Bupati dan
Pemkab Banyumas, Pemkab Propinsi dan lain sebagainya. Bahkan, Bapak Ganjar,
Gubernur Jawa Tengah memberi tantangan kepada Kang Adif dan kawan-kawan untuk
mengembangkan budidaya ikan sidat
se-wilayah Jawa Tengah dan melembagakannya ke dalam koperasi.
Sekilas Tentang Kehebatan Ikan Sidat
Tentang Brilian Institut
Posting Komentar
.