Oleh-oleh dari pegelaran Bimtek Kewirausahaan Bersama Siswa/i SMK Se-Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, 18 Oktober 2016
A. PROLOG
Seneng rsanya bisa berada diatara 200-an sisa/i SMK se-Kabupaten Banjarnegara dan juga para guru pendampingya. Sesuatu banget saat melihat segenap peserta fokus saat men-tema-kan "wirausaha" dari perspektif "semangat". Wajah-wajah penuh semangat itu seperti menunjukkan tak sabar untuk segera memulai ber-wirausaha. Ada keharuan melihat semangat itu terbangun dan ada kebahagiaan yang tidak cukup diwakili kata kala mendapati pertanyaan-pertanyaan luar biasa. Lelah terasa hilang seketika dan menjadi tak sabar mendapati mereka segera ber-aksi dalam ragam kreasi. Mereka adalah generasi muda dan anak-anak bangsa pemegang estafet lanjutan bangsa ini. Mereka akan menjadi penentu warna dan dinamika kehidupan masyarakat di mendatang. Wajah-wajah muda itu seakan membangunkan kesadaran bahwa tak ada alasan untuk pesimis dalam urusan masa depan.
B. MATERI
B.1. HIDUP ADALAH
KESEMPATAN
Hidup adalah kesempatan
yang diberikan Tuhan dan akan dimintai pertanggungjawaban atas penggunaannya.
Untuk itu, setiap orang idealnya memanfaatkan kesempatan untuk membuat rekam
jejak baik dan lebih bijak lagi kalau menyentuh titik inspiratif sehingga
memotivasi orang untuk menauladaninya. Dalam tinjauan vertikal, keterciptaan
manusia dimaksudkan untuk ibadah, yaitu secara umum didefenisikan sebagai
tindakan-tindakan yang mendatangkan manfat baginya maupun
orang lain.
Banyak hal yang masuk
dalam kategori tindakan baik, termasuk berwirausaha (entrepreneruship). Alasannya sederhana saja, disamping sebagai
media membentuk kemandirian, berwirausaha juga berpotensi menciptakan harapan
hidup bagi banyak orang melalui penciptaan lapangan kerja. Kandungan
nilai-nilai kebaikan ini, selayaknya bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang
untuk menjadikan “wirausaha” sebagai pilihan untuk hidup,
menghidupi dan juga mendorong tumbuhnya kualitas hidup masyarakat. Apalagi, sampai detik ini angka statistik jumlah wirausahawan masih menyentuh 1,6%, masih kurang 0,9% dari titik idealnya 2,5% jumlah penduduk. Atas hal itu, kewirausahaan menjadi sangat layak untuk di campaign dikalangan penduduk Indonesia, khususnya generasi muda yang masih energic dan full power. Untuk mendukung hal tersebut, pada generasi muda perlu ditanamkan dan dilatihkan sehingga mereka menemukan kenyamanan dalam menjalankan wirausaha dalam berbagai bentuk sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Peng-arus utamaan generasi muda bukan berarti tidak menghormati inisiasi kaum tua untuk menjeburkan dalam berwirausaha. Akan tetapi, hal ini didasarkan pada pertimbangan rasional dimana generasi muda memiliki waktu yang lebih panjang untuk dipersiapkan menjadi pahalwan-pahlawan ekonomi bangsa ini. Disamping itu, generasi muda adalah pemegang estafet lanjutan yang menentukan warna dan kualitas hidup masyarakat, bangsa dan negara.
menghidupi dan juga mendorong tumbuhnya kualitas hidup masyarakat. Apalagi, sampai detik ini angka statistik jumlah wirausahawan masih menyentuh 1,6%, masih kurang 0,9% dari titik idealnya 2,5% jumlah penduduk. Atas hal itu, kewirausahaan menjadi sangat layak untuk di campaign dikalangan penduduk Indonesia, khususnya generasi muda yang masih energic dan full power. Untuk mendukung hal tersebut, pada generasi muda perlu ditanamkan dan dilatihkan sehingga mereka menemukan kenyamanan dalam menjalankan wirausaha dalam berbagai bentuk sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Peng-arus utamaan generasi muda bukan berarti tidak menghormati inisiasi kaum tua untuk menjeburkan dalam berwirausaha. Akan tetapi, hal ini didasarkan pada pertimbangan rasional dimana generasi muda memiliki waktu yang lebih panjang untuk dipersiapkan menjadi pahalwan-pahlawan ekonomi bangsa ini. Disamping itu, generasi muda adalah pemegang estafet lanjutan yang menentukan warna dan kualitas hidup masyarakat, bangsa dan negara.
B.2. Memakna Wirausaha Secara Sederhana
Wirausaha adalah usaha mandiri yang dalam kesehariannya
mengedepankan keyakinan, semangat berjuang, mentalitas dan kreativitas.
Sementara itu, obyek yang dikerjakan seorang wirausahawan bisa apa saja (produk
atau jasa) sepanjang mendatangkan nilai tambah bagi dirinya atau lingkunganya.
Bicara “nilai tambah” identik dengan
kreativitas, baik itu ide asli (genuine) maupun meningkatkan nilai manfaat dari
produk dan atau jasa yang sudah ada sebelumnya. Untuk itu, mereka yang ingin
menekuni kewirausahaan disarankan membiasakan diri “befikir dan bertindak hal-hal baru”, sehingga menjadi budaya keseharian hidup. Kreativitas ini selanjutnya dikelola menjadi aktivitas produktif yang melahirkan manfaat bagi kehidupan banyak orang. Sebagai stimulan, segera “terjun” adalah hal terbaik dalam melatihkan wirausaha sehingga bersentuhan langsung dengan dinamika yang mendatangkan pengalaman-pengalaman luar biasa. Satu tips lagi, jangan terlalu banyak pertimbangan sebab berpotensi terjadinya penundaan.
B.3. Materi Dalam Bentuk Bahasa Diagram
+ komentar + 1 komentar
Sangat menginspirasi.
Posting Komentar
.