NIMBRUNG DI 2000-an PESERTA OPSPEK MAHASISWA BARU
UMP (UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO)
A.BUKAN SEKEDAR UNTUK
SELEMBAR KERTAS BERNAMA IJAZAH
Purwokerto,
02/09/2016. Ada perasaan haru dan juga bahagia
berkesempatan berada diantara 2000-an Mahasiswa/i Baru Tahun Angkatan 2016 UMP
(Universitas Muhammadiyah Purwokerto) berkumpul di Auditorium. Mereka adalah peserta OPSPEK tingkat Universitas
angkatan 2016. Mereka adalah generasi muda yang power full dan pada waktunya
akan menjalankan estafet kehidupan
berbangsa dan bernegara. Mereka akan menjadi generasi yang akan membawa
perubahan dan kebaikan-kebaikan baru pada kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mereka adalah generasi yang akan
ditempah dengan berbagai bidang pengetahuan
sesuai fakultasnya masing-masing.
Oleh
karena itu, berkesempatan “berbagi pemikiran” dengan generasi
muda itu merupakan sebuah pengalaman yang mendatangkan kesan tersendiri. Wajah-wajah
lugu itu dan pertanyaan-pertanyaan visioner itu mengisyaratkan asa tentang
kecerahan masa depan bangsa ini. Semangat mereka dalam mengikuti pemaparan
menjadi inspirasi dan energi untuk menyampaikan pesan-pesan bijak dan sekaligus
mengajak untuk mem-budayakan kehidupan yang layak ditauladani oleh
masyarakat
lainnya.
Pada
mereka disampaikan tentang tanggungjawab moral ber-status mahasiswa dimana
harus memiliki kepekaan, kepedulian dan respon bijak atas setiap perubahan. Mereka
tidak diajarkan anti perubahan, tetapi mereka didorong untuk mem-filter setiap
dinamika dengan nalar intelektual dan kebijakan dalam pensikapannya. “Kuliah bukanlah hanya
untuk selembar kertas bernama ijazah yang menjadi dasar menyematkan tambahan
gelar pada nama, tetapi juga merupakan media untuk membekali diri untuk menjadi
insan yang berguna bagi masyarakat dan lingkungan”, demikian
ditandaskan oleh Muhammad Arsad Dalimunte, yang kebetulan menjadi nara sumber
pada session pagi itu.
B. MATERI
Materi kali ini lebih sebagai awalan untuk menanamkan betapa penting melestarikan budaya sebagai penanda jati diri bangsa. Hal ini dimulai dari mecoba mencerna hal-hal sederhana dan kemudian menyemangati untuk ikut menjaga dan melestarikan. Budaya dalam hal ini tidak terbatas pada hal-hal tarian, seni dan lain sebagaimana persepsi kebayakan tentang budaya, tetapi diperluas pada budaya keseharian dari mahasiswa/i yang dilandasi semanfat saling menauladani.
Posting Komentar
.