Teruntuk lelaki
pertamaku
Hari ini aku teringat
pertama kali kamu meneriakkan lantang tangismu di dunia ini. Hari ini
mengingatkanku betapa rasa takut dan bahagia bercampur aduk saat menanti
detik-detik kelahiranmu. Hari ini pun aku teringat kembali semua tahapan sejak
hari pertama keberadaanmu di bumi Tuhan ini. Sejak itu, kamu telah menjadi
lelaki pertamaku, anugerah dan kepercayaan Tuhan terhadapku untuk mengawali dan
menjalankan peran sebagai seorang ayah.

Banyak memory tlah
tercatat dalam ragam upaya agar dirimu tumbuh dan berkembang sebagai anak yang
membahagiakan hati. Jejak fikir dan laku telah melengkapi dinamika seorang ayah
sepertiku yang senantiasa berusaha membuatmu tersenyum dan tumbuh dengan percaya
diri. Seberat
apapun itu, tak terfikir sedikitpun semua itu beban, tetapi wujud syukur yang nyata atas kepercayaan Tuhan padaku menjadi ayah darimu. Ibumu pun begitu gigih menjaga dan membimbing agar engkau menjadi seorang anak seperti impiannya sejak dulu kala, yaitu “memiliki anak-anak soleh”.
apapun itu, tak terfikir sedikitpun semua itu beban, tetapi wujud syukur yang nyata atas kepercayaan Tuhan padaku menjadi ayah darimu. Ibumu pun begitu gigih menjaga dan membimbing agar engkau menjadi seorang anak seperti impiannya sejak dulu kala, yaitu “memiliki anak-anak soleh”.
Kami tak mengenal waktu
dan juga memilih tak bersahabat dengan kata “lelah”, apalagi “menggerutu”. Rasa
syukur dan cinta telah meng-energi untuk senantiasa menjalankan peran sebagi
orang tua yang terbaik untukmu pada batas-batas kemampuan kami selaku manusia.
Betapa luas imajinasi indah
tentangmu di esok hari kala sudah tumbuh menjadi pria yang
me-lelaki. Sebagai putera pertama, engkau akan memimpin kedua adikmu. Bahkan, engkau akan menjadi wakilku saat aku berhalangan. Disamping itu, sebagai ayah, betapa ingin dirimu menjadi penolong di kemudian hari lewat doa-doa dipersujudan mu. Oleh karenanya, mendapatimu menjadi pribadi yang soleh adalah dasar terkuat mengapa diri ini tak pernah berhenti melangkah.
me-lelaki. Sebagai putera pertama, engkau akan memimpin kedua adikmu. Bahkan, engkau akan menjadi wakilku saat aku berhalangan. Disamping itu, sebagai ayah, betapa ingin dirimu menjadi penolong di kemudian hari lewat doa-doa dipersujudan mu. Oleh karenanya, mendapatimu menjadi pribadi yang soleh adalah dasar terkuat mengapa diri ini tak pernah berhenti melangkah.
Sungguh kami merasa begitu
bahagia dan juga bersyukur telah menjadi ayah dan ibumu, sebab kehadiranmu
didunia juga telah menjadi inpsirasi untuk senantiasa ber-energi. Semangatmu men-tahapi
mimpi telah melahirkan semangatku untuk menjadi pendamping terbaik bagimu dalam meraihnya.
Kulakukan apa yang bisa
ku lakukan dan selebihnya kuserahkan menjadi urusan Tuhan. Kepersembahkan apa
yang bisa kupersembahkan, selebihnya kupasrahkan pada Sang Khalik untuk menyempurnakannya.
Semoga, atas
rohman, rohim, hidayah dan berkah dari Sang Khalik, dirimu akan tumbuh menjadi seperti mimpiku
tentang seorang pria yang me-lelaki.
Selamat ulang tahun anakku
dan juga lelaki pertama ku... Muhammad Daffa’ Dalimunte....
Purwokerto, 29 Agustus 2016
Your Father that Love You Always
Your Father that Love You Always
Posting Komentar
.