DISKUSI KEMITRAAN ANTAR KOPERASI
I. PROLOG
Agenda
ini diawali dengan sambutan dari pimpinan Dekopin Pusat Bapak Ilham Nasa’i,
temu usaha dan kemitraan antara koperasi dengan badan usaha lainnya adalah
memperkuat aspek usaha koperasi. Koperasi perlu mengembangkan profesionalisme
sehingga memiliki peluang untuk mengembangkan kemitraan, baik antar koperasi
maupun koperasi dengan usaha lainnya.
Ada 3 (tiga) target yang ingin di
capai dalam pegelaran agenda ini, yaitu; (i) akses pemasaran baik dalam
menciptakan pasar bersama maupun dalam menciptakan akses pasar; (ii)
terbentuknya kemitraan dalam manajemen
dan; (iii) transformasi technologi sehingga meningkatkan peluang koperasi untuk
meningkatkan pelayanan dan juga kemitraan. di penghujung, beliau berharap koperasi-koperasi
di Banyumas bisa meng-akselerasi pertumbuhan dan perkembangan koperasi. Sementara
itu, Ketua Dekopinda Banyumas, Bapak Muhammad Arsad Dalimunte, menyampaikan
terima kasih atas terpilihnya Dekopinda Banyumas menjadi penyelenggara salah
satu diskusi temu usaha di Indonesia. Kesempatan ini merupakan momentum
strategis bagi koperasi-koperasi Banyumas untuk meningkatkan pemahamannya
tentang arti penting kerjasama dan sekaligus menumbuhkembangkan semangat untuk
mengembangkan kerjasama sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahtaraan
atau kemanfaatan koperasi.
Temu
usaha ini menghadirkan 2 (dua) nara sumber, yaitu (1) Muhammad Na’im mewakili JUK (Jaringan
Usaha Koperasi) Dekopin Pusat dan ; (2) Muhammad Arsad Dalimunte mewakili Dekopinda Banyumas. Dalam presentasinya, Bapak Na’im mengawali
dengan pemahaman tentang kemitraan.
Strategi ATM (Amati, tiru dan modifikasi) adalah bagian dari cara untuk
mengembangkan inovasi. Kaitanya dengan
membangun kerjasama, beliau mengistilahkan dengan “TAKE ME OUT”, yang merupakan
singkatan dari ketemuan, kenal, mitra, eksyen, openi, pelihara, Ugemi/dijaga
dan Tlateni/Bersabar). Sementara
itu, Narasumber ke-2 (dua) mencoba
untuk membangunkan percaya diri koperasi untuk menumbuhkembangkan kerjasama sebagaimana terjelaskan dalam tulisan berikut ini :
II. MATERI
POKOK-POKOK FIKIRAN
TENTANG
KERJASAMA DALAM KOPERASI
A. Organisasi dan Perusahaan Koperasi
- Perusahaan
koperasi itu sama harus dikelola secara efisien,efektif, produktif dan
berkelanjutan
- Tantangan perusahaan koperasi
adalah mewujudkan dirinya sebagai “captive
market atau pasar tertutup”
dalam arti sesungguhnya. Artinya, jumlah anggota bukan hanya
angka statistik yang berguna dalam tahap proyeksi, tetapi berkontribusi
nyata dalam mendukung kelancaran dan tumbuhkembangnya perusahaan
koperasi. Untuk mewujudkan kondisi
ideal tersebut, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Dalam
menetapkan jenis aktivitas perusahaan, koperasi harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a.
azas subsidiary dalam arti “apa-apa
yang bisa dikerjakan anggota sebaiknya tidak dikerjakan koperasi dan apa-apa
yang tidak bisa dikerjakan anggota, maka itulah sebaiknya yang dikerjakan
koperasi”. Ada beberapa manfaat nyata dari taat azas subsidiary, antara lain :
(i)
Antara usaha yang dijalankan koperasi
dan anggota tidak terjadi persaingan yang saling meniadakan.
(ii)
Usaha yang dijalankan koperasi
bersifat supporting terhadap usaha
yang dijalankan anggota
(iii) Usaha
yang dijalankan koperasi akan menjadi mesin penjawab atas ragam kebutuhan
anggota.
(iv) Koperasi
akan mewujud menjadi organisasi yang memberdayakan dalam arti luas
b.
Koperasi tidak mengharamkan usaha
berbasis peluang seperti potensi alam, peluang kontemporer dan lain
sebagainya sepanjang tidak bertentangan dengan hukum dan norma sosial yang
berlaku. Namun demikian harus dibangun kesadaran apakah peluang tersebut
bersifat sementara dan atau rentan terhadap perubahan kebijakan. Hal ini
berkaitan dengan kesiapan mental anggota bila peluang tersebut sewaktu-waktu
tidak mungkin dimaksimalkan lagi karena suatu keadaan.
c.
Roh pengelolaan koperasi. Secara
operasional, roh pengelolaan perusahaan koperasi harus menetapkan hakekat
tujuan usaha yang akan dijalankan apakah berorientasi pada pertumbuhan
SHU, pertumbuhan kemanfaatan dan atau campuran dari keduanya. Pilihan ini akan
menjadi landasan untuk pedoman dalam menyusun strategi dan taktik pengelolaan.
- Loyalitas
anggota terhadap usaha-usaha yang dijalankan perusahaan koperasi tidak
lepas dari unsur rasionalitas anggota sebagai insan ekonomi (homo economicus). Untuk itu,
koperasi harus dikelola secara efisien dan efektif yang mengkombinasikan
antara profesionalisme pengelolaan, rasionalitas jumlah anggota
dan skala sebagai pengguna jasa koperasi. Dengan demikian akan
terbentuk apa yang disebut dengan transaksi subyektif yaitu transaksi yang didasarkan
pada rasa kepemilikan yang tinggi terhadap koperasi.
B. Kerjasama Koperasi
- Hakekat
koperasi itu adalah kerjasama, baik ke dalam (antar anggota) maupun keluar
dala wujud kemitraan
- Efektifitas
kerjasama terletak pada nilai tambah baik dalam konteks
materil maupun immateril (kemanfaatan/benefit)
- Kerjasama
lahir atas dasar kepercayaan satu sama lain. Sementara itu, kepercayaan
lahir dari akumulasi catatan
kebaikan atau rekam jejak
karya.
- Beberapa
inspirasi/gagasan kemitraan antar koperasi berikut ini :
a.
Join dalam Managemen
b.
Join dalam permodalan
c.
Joiin dalam pengembangan IT
d.
Join dalam pembelian
e.
Join dalam penjualan
f.
Join dalam pelayanan
|
g. Join
dalam pemasaran
h. Join
dalam pendidikan dan pengembangan SDM
i.
Join dalam pengembangan product
j.
dan lain sebagainya
|
Apapapun
kerjasama yang dilakukan, spirit yang diusung adalah meningkatkan kesejahteraan
anggota. Agar koperasi terbiasa dengan kerjasama, maka pada koperasi harus
terlatih berbagi minimal dalam3 (tiga) hal, yaitu : (i) berbagai ide, gagasan
dan rasa ; (ii) berbagi peran dan tanggung jawab dan; (iii) berbagi hasil yang
adil, proporsional dan memotivasi.
Sebagai
bahan perenungan akhir, banyak perusahaan koperasi yang terjebak pada ego pengembangan
perusahaan dan menjadikan anggota sebagai populasi yang dieksploitasi.
Akibatnya, anggota tidak merasa bangga dan tidak pernah merasa memiliki sebesar
apapun capaian koperasi.
III. Respon dan Testimoni Audience
1.
Ketua KUD Tani Maju memberikan
testimoni tentang kemitraan mereka dengan temen-temen muda. Setelah melakukan
kemitraan dengan kaum muda yang terhimpun dalam Kopkun Insitute, KUD ini
berhasil melakukan revitalisasi. Unit usahanya pun kemudian berhasil me-renew
unit-unit layanan seperti unit swalayan dan unit rice milk.
2.
Sementara itu, KPRI NEU Banyumas
menyambut baik gagasan pengembangan kerjasama. Semangat edukasi sangat kental
dari ragam pengembangan strategi yang dterapkan.
3.
Ketua KUD Aris menyampaikan bahwa
koperasi itu harus selalu mengembangkan kemitraan yang saling berkeuntungan.
Perkembangan koperasi akan lebih cepat bila menggalang kerjasama.
4.
Bapak Legowo pengurus Kopindo perlu membentuk
“satu
perusahaan”
yang concern pada distribusi barang
sehingga koperasi-koperasi
5.
Salah satu kelemahan di KUD adalah
persoalan mindset. Beliau menyampaikan apresiasinya terhadap Koperasi
KOGAT yang sukses mendorong anggotanya menabung sehingga koperasi surplus dan mampu memberikan pinjaman kepada anggota dengan margin rendah.
Beliau berharap KOGAT mengembangkan kemitraan dengan koperasi-koperasi lain di
lingkungan Kabupaten Banyumas.
6.
Bapak Larto yang kebetulan adalah
Ketua AMKI (Assosiasi Manager Koperasi Indonesia) menyampaikan bahwa AMKIN
mendorong 2 (dua) hal; 1.Perbaikan tata kelola manajemen koperasi
dan; 2.
pemanfaatan teknologi. AMKI mendorong kerjasama tidak terbatas dalam
hal simpan pinjam, tetapi semua aktivitas yang dijalankan koperasi dari jenis
koperasi apapun. Beliau juga menyampaikan bahwa apabila pengembangan IT
dilakukan bersama-sama/bekerjsama maka akan diperoleh pembangunan IT yang lebih
murah. Koperasi memeiliki persoalan serius dalam 2 (dua) hal, yaitu: (i) Koperasi
belum bisa off line ke on line dan (ii) End to End. 37,79 juta
atai 17% dari penduduk indonesia tercatat sebagai anggota koperasi.
Posting Komentar
.