OLEH-OLEH DARI RAPAT PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2016 TPAKD | ARSAD CORNER

OLEH-OLEH DARI RAPAT PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2016 TPAKD

Kamis, 21 Juli 20160 komentar

RAPAT PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2016
TPAKD (TIM PERCEPATAN AKSES KEUANGAN DAERAH)


Setelah dilantik tanggal 20 Juni 2016 lalu oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Banyumas, Tim TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) Kabupaten Banyumas memulai aksinya  dengan penyusunan rencana kerja TPKAD 2016 yang berlangsung hari Jum'at 22 Juli 2016 di Kantor OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Purwokerto mulai jam 09.00 Wib.  Rapat ini bersifat teknis sehingga lebih implementatif. Untuk itu, seluruh pokja-pokja dihadirkan untuk mempresentasikan programnya.  Dalam pokja-pokja ini, insan-insan terbaik yang dimiliki Banyumas diberdayakan.  Ada 3 (tiga)  kelompok : (1) kelompok kerja umkm dan industri kreatif diketuai kepala bidang ekonomi Bapeda  Banyumas; (2) Kelompok Kerja Pertanian yang dikertuai oleh Kepala Bidang Perlindungan tanaman, bidang usaha dan statistik pada Dinas Pertanian, Perkeuanan dna Perhutanan Kabupaten Banyumas; (3) Kelompok Kerja Sosialisasi yang diketuai Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Banyumas.


Selaku ketua TPAKD Banyumas,  Pak Farid mengawali arahannya dengan me-remind beberapa program kerja yang sudah disusun saat sesi persiapan pembentukan tim ini yang secara singkat dijelaskan berikut ini:
1.      Program kerja Pokja UMKM dan Industri Kreatif dijelaskan berikut ini :
a.      Program sertifikasi asset oelh BPN untuk jaminan kredit mikro. Program diwujudkan dalam bentuk fasilitasi sertifikasi tanah UMKM oleh BPN sebagai jaminan kredit lembaga keuangan. Hal ini dimaksudkan mendorong dan mefasilitasi UMKM yang tanahnya belum bersetifikat sehingga bisa dijadikan jaminan kredit. Program ini mentargekan 550 SHAT dengan target 100 SHAT menjadi agunan kredit.
b.      Akses keuangan untuk UMKM dengan program unggulan gula kristal, minyak atsiri, batik dan industri kreatif. Program ini diwujudkan dalam kegiatan sosialisasi dan fasilitasi pengembangan usaha kecil dan ekonomi kreatif. Beberapa produk yang bisa disosialisasikan kepada masyarakat antara lain; KUR (Kredit Usaha Rakyat) bunga 9%, Program BPD Jateng Bunga 7% dan Program BPR-BKK Purwokert bunga 9%.
c.      Penerbitan kartu IUMK (Izin Usaha Mikro dan Kecil) dengan target 3.000 kartu
2.      Program Kerja Pokja Pertanian
a.      Program pembentukan LKM. Program ini diwujudkan dalam kegiatan sosialisasi dan pengukuhan LKM. Kegiatan ini ditargetkan minimal bisa mewujudkan 50 LKM.
b.      Pemanfaatan produk asuransi pertanian. Kegiatan ini mendorong Gapoktan untuk memanfaatkan produk asuransi pertanian dengan target 5.000 ha.
3.      Program kerja Pokja Sosialisasi dan Edukasi. Roadshow bersama ke wilayah untuk mensosialisasikan TPAKD wilayah dan komunitas (BUMDES,TKW/TKI) dikabupaten Banyumas. Program ini mentargetkan menjangkau 1.000 orang

Melalui berbagai pendekatan, maka diharapkan masyarakat akan lebih familiar terhadap lembaga keuangan, baik perbankan maupun non-perbankan. Dengan demikian, diharapkan hal ini akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Banyumas. Demikian harapan ketua TPAKD Banyumas yang kesehariannya adalah ketua OJK untuk wilayah Banyumas.


Catatan Kecil Dari Rakor Pertama Pokja UMKM dan Industri Kreatif
Kendala utama UMKM adalah pada sertifikasi tanah sehingga sulit meng-akses perbankan. Kondisi semacam ini sering mendorong pelaku UMKM lari ke rentenir. Dari disperindagkop diperoleh informasi ada  66.563 UMKM di wilayah Banyumas dan sementara itu penderes berjumlah 30.000-an. Ada yang menarik dari apa yang disampaikan oleh temen-temen praktisi perbankan, khususnya tentang keamanan pemberian pinjaman mengingat hal ini berkaitan dengan kinerja bank. Sebab, bila terjadi kemacetan maka hal ini berpotensi menimbulkan persoalan tersendiri bagi bank yang bersangkutan. Untuk itu, disatu sisi bank mendukung targetan-targetan yang menjadi target TPAKD, namun disisi lain bank akan tetap pada rule of game dari pemberian kredit. 


Berbicara tentang fasilitasi UMKM, ada yang menarik dari apa yang disampaikan oleh pimpinan BRI Cabang Purwokerto, Bapak Edison Tampubolon, dimana BRI Cabang Purwokerto  memiliki 65 orang petugas yang concen pada penyaluran KUR dengan target 2 (dua) pelaku UMKM per hari. BRI Cabang wilayah kerja Ajibarang juga memiliki 62 orang dengan target serupa 2 (dua) pelaku UMKM per hari. Dari data tersebut, maka dengan asumsi 24 hari kerja dalam jangka waktu 6 (enam) bulan akan ada sejumlah 18.720 pelaku UMKM akan terlayani untuk wilayah kerja Purwokerto dan Ajibarang 17.856. Angka ini terhitungan sejak Bulan Juli 2016.  Sementara itu, untuk periodesasi yang sama BNI memasang target minimal 200 pelaku UMKM, BPD 500 pelaku UMKM dan BPR-BKK sejumlah 1.200 pelaku UMKM. Secara akumulasi, jumlah UMKM yang potensial terlayani melalui fasilitasi perbankan sejumlah 38.476 orang pelaku UMKM. 
Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved