DRAMA “DERBY PANGINYONGAN”
PERSIBAS vs PERSIBANGGA
BERUJUNG KACAMATA
(Purwokerto,23 Juli 2016) Derby panginyongan jilid IV
berakhir dengan kacamata 0-0. Hasil
akhir ini tentu kurang menggembirakan bagi Persibas Banyumas, namun sebuah
keuntungan bagi kubu Persibangga
Bias memperoleh poin satu di kandang
lawan.
Strategi bertahan dan mengandalkan
serangan balik yang diterapkan Persibangga efektif melawat strategi menyerang
yang dijalankan Persibas Banyumas. Walau menguasai jalannya pertandingan, namun
ragam peluang tak kunjung bisa menghasilkan gol. Mungkin tidak berlebihan
menyimpulkan kalau dewi fortuna
sedang tidak berpihak pada kubu Persibas. Berbagai upaya dengan berbagai skema dilakukan
para pemain Persibas, sebagian masih melebar, kena tiang gawang dan beberapa
kali sukses diselamatkan kiper. Penampilan apik kiper Persibangga layak
diacungi jempol karena sukses melakukan beberapa kali penyelamatan hingga tak
kebobolan sampai pluit akhir berbunyi.
10 menit terakhir penuh drama
Serangan bertubi-tubi yang dilakukan
Persibas Banyumas memaksa pemain-pemain Persibangga sering melakukan
pelanggaran untuk menghentikan serangan. Kondisi ini pun membuat wasit
mengeluarkan beberapa kartu kuning. Di 10 menit terakhir, suasana kian memanas.
Disatu sisi Persibas Banyumas terus menggempur barisan pertahanan Persibangga,
di sisi lain tackling keras yang
melahirkan tendangan bebas pun kerap kali memancing perdebatan antar pemain dan
protes ke wasit. Berbagai trik pun mulai
dimainkan sehingga membangun kesan kurang enak untuk di tonton. Entah itu sekedar
ekpresi
spontan para pemain atas situasi dan psikologi pertandingan yang
memanas dikedua kesebelasan, ataukah bagian dari strategi sengaja yang diterapkan tim
tamu, yang jelas serangkaian aksi protes dan keributan membuat waktu terbuang percuma dan
memperkecil peluang tuan rumah menuntaskan ambisinya mencetak gol untuk meraih poin penuh.
Dicinta dan Sekaligus Dibenci
Kedewasaan Fans yang meng-inspirasi

Posting Komentar
.