Berbenah Sebagai Cara Untuk Layak di Percaya dan di Banggakan
2 (dua) kali hasil imbang cukup bagus bila dibanding
dengan beberapa kekalahan sebelumnya disepanjang keikutsertaan Persibas
Banyumas dalam Turnamen ISC. Apalagi hasil imbang ini diraih saat Persibas
tanpa pelatih kepala pasca mundurnya Coach Putut. Dibawah kepemimpinan Mas
Ispri, tim Persibas mampu mengimbangi tim mapan sekelas Persis Solo dan juga
Persibangga. “Ini sesuatu yang harus di syukuri walau berpuas
diri bukan pilihan yang bijak”, demikian kata Om Dimas Gustaman
selaku manager Persibas Banyumas.
"Kita butuh kemenangan"..begitu
suara yang terus didengungkan oleh supporter mulai lewat BBM, FB,WA dan media
lainnya. Ya..itu harapan yang wajar dan seharusnya diperjuangkan. Mereka ingin
melihat tim kebanggaan mereka menghujani lawan-lawannya dengan gol-gol indah. Mereka
ingin melihat tim kesayangannya bertengger di posisi menggembirakan pada
klasemen turnamen. Mereka ingin memiliki kebanggaan saat membincang seputar sepak
bola pada sahabat-sahabat luar kota atau luar daerahnya. Mereka ingin memiliki
alasan tak tergugat saat berkorban habis-habisan & melakukan pembelaan
mati-matian demi kejayaan Persibas.
Untuk itu, rasa syukur
ini bukan diwujudkan berpuas diri, melainkan terus memperbaiki diri dan
mengasah kemampuan baik secara individu maupun kolektivitas tim . Apalagi Persibas
hanya menyisakan 2 (dua) pertandingan kandang melawan PSGC dan PSCS, selebihnya
harus bermain tandang ke Persip Pekalongan dan Persika kerawang. Tidak ada yang
mudah dipertandingan berikutnya, sehingga persiapan harus lebih matang dan menunjukkan
peningkatan kinerja tim secara progressif. Semua pertandingan harus
menghasilkan poin agar Persibas terdongkrak dari posisi buncit klasemen
sementara, khususnya saat bermain di kandang agar bisa bermain penuh. “Persibas harus finish minimal di posisi tengah klasemen guna
untuk membangun kepercayaan masyarakat”, demikian harapan Bapak
Supangkat selaku ketua Persibas Banyumas yang disampaikan beberapa lalu saat
pengarahan pemain.
Pertandingan penuh drama
di Sabtu lalu harus dilupakan tanpa menghilangkan pelajaran-pelajaran yang
didapat dari pertandingan itu sebagai bekal penting di berikutnya. Persibas
harus menatap ke depan dan lebih optimis menjalani hari-hari selanjutnya. Pasca
melakoni pertandingan melawan Persibangga Purbalingga, Mas Ispri memberi 2
(dua) hari libur pada pemain dan baru akan latihan kembali Selasa pagi di
lapang GSP. “Perbaikan mentalitas dan pengendalian emosi pemain
masih menjadi PR disamping persoalan teknis persepakbolaan yang harus terus
diasah”, demikian ungkap Pemain perlu diingatkan bahwa tidak jarang lawan sengaja
melakukan provokasi untuk membuyarkan konsentrasi dan juga mengulur waktu. Semua
pemain Persibas harus benar-benar membangun kesabaran dalam semua suasana
pertandingan. Sepak Bola itu penuh intrik dan kejelian diperlukan untuk
memahami agar tidak terjebak pada pancingan lawan. Persibas harus tetap
konsisten pada konsep fair play namun kewaspadaan juga harus ditingkatkan dari berbagai
cara kurang bijak yang dimainkan lawan demi meraih kemenangan”. M.Arsad
Dalimunte selaku CEO Persibas Banyumas.
Posting Komentar
.