DIBAWAH KEPMIMPINAN ISPRIYANTO,
PERSIBAS SIAP MELAYANI PERSIS SOLO
Halal Bihalal Sebagai Pembuka...........................

Selaku
manger, Om Dimas menyampaikan bahwa Coach Putut selaku pelatih kepala telah
mengajukan pengunduran diri dari kursi pelatih. Ada 2 (dua) alasan yang ditandaskan
beliau dalam emailnya, yaitu; (a) jarak Banyumas dengan domisilinya di Jawa
Timur yang terlalu jauh dan; (b) merasa gagal mengangkat prestasi Persibas di
event ISC. Kabar terakhir diperoleh,
Coach Putut saat ini melatih di
Persikaba Blora, sebuah tim yang bertengger di level linus (liga
nusantara).
Mas
Danan selaku wakil ketua umum mewakili Pengurus Persibas Banyumas menghormati
keputusan Coach Putut. Selanjutnya, Pelatih Persibas Banyumas akan
dipimpin langsung oleh Ispriyanto sambil menunggu kebijaka manajemen terkait
pelatih kepala baru. Beliau beraharap, walau keikutsertaan Persibas di event
ISC adalah media warming up sekaligus bagian dari langkah pembentukan Tim yang
akan diterjunkan pada kompetisi resmi PSSI yang mungkin akan digelar tak
lama pasca pegelaran KLB PSSI. Dalam melanjutkan
keikutsertaan di ISC B, Mas Danan berharap segenap pemain dan pelatih kompak
yang disertai komunikasi intensif sehingga terbangun visi yang sama. Disamping
itu, beliau berharap sisa pertandingan home atau away bisa dimaksimalkan
untuk menaikkan poinnya sehingga tidak berujung sebagai juru kunci.
Aura
semangat untuk melanjutkan perjuangan masih terlihat jelas dari segenap pemain,
tim pelatih dan manajemen. Semua bertekad untuk melakukan yang terbaik untuk hasil
yang lebih berpengharapan. Semangat untuk mengibarkan Banyumas di kancah sepak
bola nasional terus dikobarkan.
Semua
Akan Baik-Baik Saja....
Disatu
sisi kepergian Coach Putut dihormati sebagai sebuah pilihan. Namun disisi lain perlu dibangun pembacaan
bahwa semua belum berakhir dan segalanya akan berjalan baik-baik saja.
Peluang untuk membangun prestasi selalu terbuka sepanjang dilakukan dengan
sepnuh hati yang disertai disiplin tinggi dan kekompakan tim. Persibas
berpeluang melakukan perbaikan diatas konsistensi kemauan semua unsur
berinteraksi dan berkomunkasi secara intensif. Ragam dinamika harus dijadikan
inspirasi energi untuk berbicara hati ke hati sehingga semua kendala bisa
diselesaikan secara bijak.
Tak ada
alasan untuk menampik segala ejekan, cacian dan bahkan makian ketika saat ini
Persibas berada di posisi juru kunci. Atas hal itu harus dibangun pemaknaan
bijak sebagai bentuk kekecewaan, kepedulian dan kecintaan para fans dan
pencinta bola Banyumas terhadap klub kebanggaannya. Bahkan, semua itu harus
difahami sebagai pesan agar terus berbenah, memperbaiki diri dan menyajikan hal
lebih baik dan membanggakan serta membahagiakan masyarakat pencinta bola di
Banyumas.
Persis
Solo Tak Bisa Dipandang Remeh

Posting Komentar
.