SEPUTAR PEMBAYARAN GAJI PEMAIN PERSIBAS
A. Dinamika Financial Yang Menarik
Menarik
membaca satu tulisan di Harian Radar Banyumas
hari kemarin (29/6) pada desk
olah raga yang diberi judul “Pemain Persibas Butuh Kejelasan
Gaji”. Dalam tulisan itu digambarkan tentang keresahan segenap pemain
yang di ref-resentasikan oleh Sang Kapten Abda Ali yang tengah mengalami gundah
gulana atas keterlambatan gaji ini apalagi lebaran terhitung tinggal satu minggu lagi. Juga terjelaskan bahwa “sampai
berita ini tertulis, CEO Persibas dan Ketua Umum Persibas belum ada yang
bersedia memberikan jawaban ketida Radar Banyumas menyanyakan hal tersebut”.
Memang
betul seharsunya gajian para pemain itu tanggal 21 setiap bulannya. Namun kali
ini, memang ada keterlambatan karena kebelumsiapan financial Persibas itu
sendiri. Sejak memasuki fase profesional, sumber keuangan Persibas Banyumas
bersifat mandiri dan mengandalkan kreativitas memenuhi segala kebutuhannya.
Mengingat Persibas Banyumas baru saja promosi ke Divisi Utama, sejujurnya Persibas
masih tahap belajar memasuki era profesional yang meliputi banyak
aspek seperti : (i) pembangunan kultur organisasi/klub; (ii) pembangunan kultur
pengelolaan perusahaan; (iii) Kultur tim sepak bola ( di dalamnya tentang
pembangunan sikap & mental para pemain serta pelatih) dan; (iv) kemandirian
financial (keuangan). Semua aspek ini
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan harus dibangun secara
bersama-sama.
Dalam
proses belajar ini memang memerlukan energi besar dan konsistensi. Disatu sisi
latihan harus terus jalan demi
keterbangunan tim solid, di sisi lain argo pengeluaran otomatis jalan
sementara sumber pemasukan sangat tergantung pada hasil pegelaran
pertandingan dan atau kreatvitas-kreativitas produktif lainnya.
Kompetisi
resmi memang belum bergulir walau titik kejelasan sudah mulai terang benderang
bersamaan dengan mencairnya suasana komunikasi di lingkungan PSSI dan
Pemerintah. Namun demikian, walau bukan
event resmi, Persibas Banyumas saat ini ikut event TSC (Torabika Soccer Champion) dengan harapan efektif menjaga keutuhan
tim dan juga eksistensi Persibas sebagai
tim sepak bola. Persibas memang tidak memiliki target muluk-muluk di event TSC
ini. Keikutsertaan Persibas merupakan bagian dari tahapan membentuk kerangka
tim ideal ketika kompetisi resmi Divisi utama yang menggunakan sistem promosi
dan degradasi
benar-benar sudah berjalan. Disisi lain, mengingat event ini juga diikuti para
club divisi utama, kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk mendapat gambaran
awal tentang “peta lawan” dan menjadi bekal penting bila kompetisi resmi PSSI di
gelar.
Secara
finansial, sesuai regulasi operator ISC, masing-masing tim peserta kompetisi diberi
dana stimulan yang ditransferkan setiap bulannya. Secara jumlah, dana stimulan ini
sebenarnya hanya mencukupi 60% dari seluruh kebutuhan tim selama mengikuti
turnamen ini, sehingga manajemen dan pengurus Persibas harus berupaya mencari
kekurangannya melalui tiket penonton dan
juga sponsorship.
Pada
sisi sponsorship, masih terlalu sulit untuk diharapkan bisa
membantu banyak. Hal ini mengingat manajemen
masih dalam tahapan membangun kepercayaan dan meng-komunikasikan tentang
eksistensi Persibas Banyumas sebagai klub sepak bola kebanggaan Kabupaten
Banyumas kepada berbagai pihak, khususnya pada dunia usaha. Oleh Karena itu,
perolehan dari sisi sponsorship masih belum maksimal. Sementara itu, dari sisi penonton,
juga masih belum optimal mengingat 2 (dua) lawan kandang Persibas masih kurang familiar di
kalangan pecinta sepak bola masyarakat Banyumas, yaitu Persika Kerawang dan
Persip Pekalongan. Di sisi lain, prestasi tim sangat berpengaruh pada
ketertarikan sponsor untuk support tim dan antusias suporter. Dunia usaha masih
bertanya tentang prestasi dan menjadikannya sebagai dasar memberikan dukungan
maksimal. Dengan demikian, sampai saat ini, satu-satunya yang menjadi andalan
pemasukan bersumber dari operator turnamen TSC, yaitu PT GTS. Akibatnya, Ketika
sponsorship dan hasil penjualan tiket pertandingan tandang belum optimal, maka pada
saat timing
transfer dari PT GTS tidak matching dengan jadual gajian
pelatih dan pemain, maka keterlambatan pun menjadi satu situasi yang tidak bisa
di elakkan.
Agak
sedikit berbeda dengan bulan sebelumnya
dimana berkat konneksitas dan jejaring dari para personil PT dan Pengurus
pembayaran gaji ditalangin dulu lewat sistem gotong royong dari para
pengusaha yang memiliki kepedulian terhadap sepak bola. Setelah operator GTS
transfer, langsung dimanfaatkan untuk mengembalikan dana talangan. Ironisnya,
untuk gajian bulan ini tidak bisa atau
sangat sulit mengulang taktik serupa sebagaimana bulan lalu mengingat bulan puasa dan juga
menjelang lebaran dimana kalangan pengusaha sedang concern pada aktivitas
bisnis dan juga THR (tunjangan hari raya karyawan) karyawan mereka
masing-masing, sehingga tidak mungkin memberikan talangan.
B. Kejelasan Itu Akhirnya Datang Juga
Selasa
sore manajer Persibas memberi kabar operator turnamen ISC barusan mengabarkan kalau barusan sudah
transfer ke rekening Persibas. Karena kliringnya antar bank sehingga dana masuk antara 1
sampai 2 hari prosesnya. Sesuai hasil
komunikasi manajemen dan pengurus Persibas,
Pemanfaatan dana tersebut di utamakan
untuk memenuhi salary pelatih dan seluruh pemain. Sementara itu, untuk pengembalian
talangan operasional tim dan catering akan dilakukan bila masih terdapat saldo.
Sore
tadi (rabu), di adakan briefing tim yang diawali dengan
arahan dan sekaligus penyampaian harapan dari Ketua Umum Persibas, H Supangkat.
Sesudahnya, agenda dilanjutkan pemaparan manajemen tim dan target prestasi oleh
manajer persibas, Dimas Gustaman. Pada briefing
tim ini juga di lakukan pembayaran DP sebagian gaji kepada para pemain.
Agenda
Briefing tadi juga di manfaatkan sebagai penutup latihan menjelang libur
persiapan lebaran. Seminggu setelah lebaran, seluruh pemain akan kembali lagi
berkumpul untuk mempersiapkan diri di pertandingan lanjutan kompetisi TSC,
yaitu menjamu Persis Solo dimana target manajemen dan pengurus tim adalah meraih
poin penuh di kandang sendiri. Di
penghujung agenda tersebut, Dimas gustaman selaku manajer menyampaikan bahwa
tanggal 1 (satu) akan di adakan buka bersama tim dengan manajemen sekaligus
membayarkan sisa gaji pemain bulan Juni.
Dimas berpesan kepada seluruh pemain agar selama libur lebaran, pemain
tetap menjaga kondisi kesehatanm kebugaran dan juga fisik, agar performa tetep
terjaga saat menjamu Persis Solo 17 Juli
2016 nanti di GSP (Gor Satria Purwokerto).
Posting Komentar
.