KETIKA IIBF PURWOKERTO MENELAAH “KOPERASI” | ARSAD CORNER

KETIKA IIBF PURWOKERTO MENELAAH “KOPERASI”

Rabu, 22 Juni 20160 komentar

KETIKA IIBF PURWOKERTO MENELAAH “KOPERASI”


Ada mimpi besar untuk membeli Indonesia, begitulah salah satu program IIBF (Indonesia Islamic Business Forum) yang secara detail bisa diikuti melalui web : http://beliindonesia.com/.  Yang dimaksud dengan membeli Indonesia bukanlah dalam arti jual beli seperti layaknya transaksi barang atau jasa, namun membeli dengan cara cerdas mulai dari mencetak para wirausaha muda muslim sampai dengan penyatuan potensi dan sumber daya melalui pembentukan jaringan di seluruh Indonesia. Dalam berjuang, gerakan Beli Indonesia ini memiiliki 3 (tiga) sikap perjuangan, yaitu : (1) membeli produk Indonesia; (2) membela bangsa Indonesia dan (3) mengidupkan semangat persaudaraan.  

Semangat serupa telah menjadi inspirasi IIBF Purwokerto menggelar satu diskusi tentang perkoperasian yang di gelar di Cafe d’Saung, Jalan Brigjend Encung Purwokerto, tepatnya Hari kamis, 16 Juni2016. Pemilihan tema  perkoperasian  ini berkaitan dengan wacana pemilihan jenis bada hukum atas usaha produktif yang akan di inisiasi IIBF di berbagai sudut di wilayah Banyumas dengan melibatkan anggota masyarakat.
  
Acara ini digelar sore hari mulai jam 16.30 Wib sampai dengan 22.000-an dan hanya di sela  break untuk buka puasa, sholat maghrib dan sholat Isya. Diskusi ini dihadiri sekitar 40-an kadernya dan IIBF juga menghadirkan Ketua Dekopinda (Dewan Koperasi Indonesia Daerah Banyumas) selaku nara sumber dalam diskusi tersebut. Melalui diskusi ini, segenap penghuni Komunitas IIBF ingin menyamakan persepsi  dengan harapan  akan terbangun pemahaman yang sama diantara anggota organisasi dan kemantapan “koperasi” sebagai pilihan badan hukum yang akan menaungi aktivtas-aktivitas produktif yang akan di jalankan IIBF ke depan. .


Semangat para pejuang IIBF dibawah Pimpinan Bapak Irwan Syaputra ini tergolong luar biasa. Keseriusan mereka dalam mengikuti dskusi men-ciri kan bahwa mereka tidak main-main dalam men-drive agenda besar bertajuk “gerakan beli Indonesia”  tersebut. Dalam sambutannya,  Bapak Irwan Syaputra menyampaikan bahwa tantangan indonesia saat ini adalah memperkokoh landasan ekonomi. Untuk itu, IIBF harus mengambil inisiatif melakukan serangkaian aksi produktif yang akan memberi kontribusi bagi penguatan landasan ekonomi negeri ini. Sekilas, beliau menjelaskan bawa sesungguhnya program "gerakan membeli indonesia", adalah sebentuj gerakan moral untuk saling menolong satu lain.  

Narasumber (NS) mengawali diskusi dengan satu statemen yang memantik tanya besar, yaitu “Apabila proses pendirian sebuah koperasi dimulai dari pertanyaan  “membangun usaha apa”, maka koperasi tersebut berpotensi sulit maju dan berkembang”. Seketika audience yang sebagian berlatarbelakang para pelaku usaha agak bingung dengan statemen tersebut. NS sengaja memilih kalimat demikian sebagai cara untuk menandaskan bahwa koperasi itu hakekatnya adalah “kumpulan orang”dan “bukan kumpulan modal”. Dalam koperasi, yang menentukan adalah orang dan uang berposisi sebagai alat bantu (just servant). Dengan kata lain, koperasi memposisikan orang diatas uang. 

Untuk itu, fokus awal koperasi itu idelanya adalah “membangun orang”  melalui pendidikan  sehingga terbangun kapasitas yang lebih baik dalam merancang masa depan pribadi yang lebih berpengharapan. Disisi lain, pendidikan anggota juga akan mendorong terbangunnya kesadaran untuk melakukan penyatuan potensi sumber daya guna  untuk menyelenggarakan aktivitas produktif yang berorientasi pada  keterjawaban ragam kebutuhan mayoritas anggotanya. Dalam prakteknya, koperasi sesungguhnya menjalankan 2 (dua) agenda besar, yaitu : (a) membangun orang-orang didalamnya (baca: anggota) dalam arti luas (ekonomi, sosial dan budaya) dan; (2). membangun “perusahaan koperasi” yang dimiliki bersama dimana kelahirannya di iinspirasi oleh kebutuhan mayoritas anggota dan atau peluang yang mungkin dioptimalkan sepanjang tidak bertabrakan dengan aturan yang berlaku. Dalam nalar yang demikian, koperasi akan mewujud sebagai institusi ekonomi yang tidak saja menjawab kebutuhan tetapi juga membangun kemandirian sebab dikesehariannya berlangusng agenda-agenda pemberdayaan berbasis self help (menolong diri sendiri).    


Dipenghujung diskusi, terlihat warga IIBF sangat antusias memilih “Koperasi” sebagai wadah yang akan memayungi aktivitas produktif yang akan ditelorkan oleh IIBF. Akan kah IIBF sukses dengan program “beli Indonesia” nya melalui mobilisasi koperasi?...perjuangan hebat dan perjalanan mimpi besar ini menarik untuk mengikuti kelanjutannya....!!!  
Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved