Mendorong Ke-Imanan Sebagai Landasan Ber-Koperasi | ARSAD CORNER

Mendorong Ke-Imanan Sebagai Landasan Ber-Koperasi

Selasa, 01 Desember 20150 komentar



Mendorong Ke-Imanan Sebagai Landasan Ber-Koperasi
Di Pesantren Mahasiswa Annajah, Kutasari, Purwokerto   
2 (dua) orang santri datang menemui penulis untuk menyampaikan undangan ke pesantren untuk memberikan semacam pencerahan seputar koperasi. Undangan itu disambut baik oleh penulis dan menyatakan perkenannya untuk memenuhi undangan mereka. Namun demikian , penulis meminta untuk bisa dipertemukan dan sekaligus berdiskusi terlebih dahulu dengan Sang Kyai sebelum acara diskusi koperasi dengan para santri di gelar. Hal ini dimaksudkan untuk menakar maksud dan visi pesantren dalam ber-koperasi sehingga tertemukan alasan sahih yang menjadi inspirasi dalam men-taujiahan eprkoperasian kepada para santri.

Pesantren ini dibawah asuhan DR.Roqib yang kesehariannya adalah dosen tetap di STAIN Purwokerto. Karakter pesantren ini sepertinya mewakili karakter sang pengasuh, yaitu open mind dan terbuka atas ragam gagasan. Apalagi DR Roqib adalah ketua Forum Kerukunan Antar Ummat Beragaam (FKUB) Kabupaten Banyumas. Kesimpulan ini didapat penulis kala bertatap muka dan berdiskusi seputar latarbelakang  ide pesantrean mendirikan koperasi. Sang Kyai menjelaskan keinginan kuatnya untuk menanamkan kemandirian pada para santri dan juga melalui ber-koperasi sinar pesantren akan lebih men-chayai seluruh lapisan masyarakat. Atas keinginan itu, Sang Kyai terbuka ide dan gagasan-gagasan yang sekiranya bisa menumbuhkembangkan semangat dan sekaligus karya-karya kolektif berdimensi manfaat yang luas. Beliau sangat sepakat ketika penulis menandaskan bahwa koperasi itu bukan tentang perputaran uang, tetapi tentang pembangunan orang. Inilah titik krentek yang kemudian membuat penulis meng-iyakan saat Sang Pengasuh Pondok Pesantrean An Najah Purwokerto memintanya untuk membantu. Ada persepsi yang sudah sama dengan Sang Kyai dipandang sebagai modal awal untuk memasukkan ideologi koperasi ke dalam pesantren ini.

Diskusi koperasi bersama para santri pun di gelar pada hari munggu tanggal 29 Nopember 2015. Rencananya diskusi perkoperasian yang melibatkan seluruh santri pesantren akan dilaksanakan 2 (dua) kali dan selanjutnya penulis akan banyak ber-interaksi dengan para punggawa Koperasi An Najah.

Ada yang berbeda dalam diskusi perkoperasian kali ini. Ada perbedaan methode yang dipilih penulis. Kalau biasanya diawali dengan defenisi koperasi, diskusi koperasi kali ini mengangkat men-temakan tentang “Ke-Rahmatan Lil ‘Alamin-an Islam”. Tema ini dipilih sebagai cara awal untuk membangun semangat kemandirian pribadi dan membangun keyakinan tentang luasnya makna sebuah kebersamaan. Nalar-nalar ke-Islaman yang mendorong setiap manusia harus bergerak didengungkan. Pada segenap santri ditegaskan bahwa Miskin Bukanlah Kutukan Tuhan Karena Tuhan Maha Penyayang. Miskin didefenisikan sebagai akibat dari kebodohan dan ketidakmauan berupaya secara maksimal. Bahkan miskin bisa menjadi salah satu bukti dari kebelumsempurnaan iman. Penyampaian nalar semacam ini dimaksudkan untuk memantik energi agar terbangun semangat untuk berkarya, baik untuk kemandirian santri itu sendiri maupun terbangunnya keyakinan dan pandangan bahwa “bersatu” adalah cara untuk meng-akselerasi capaian dan juga kebermaknaan bagi lainnya. Penulis juga menyemangati segenap santri untuk menjadikan ke-imanan sebagai landasan untuk bergerak dan melakukan banyak hal lewat meng-optimalkan kesempatan hidup yang diberikan Tuhan.

Raut wajah para santri sepertinya menunjukkan lompatan gairah untuk menggali lebih dalam. Namun demikian, penulis menyengajakan untuk mencukupkan sementara dengan maksud memberi waktu kepada segenap santri untuk mengendapkan pemikiran-pemikiran dan kemudian terbangun kesadaran  melangkah untuk melakukan hal-hal produktif. Kala segenap realitas mayarakat tengah berhadapan dengan ragam kegelisahan dipandang sebagai pesan untuk ikut membentuk solusi, maka disaat itulah energi dan potensi bersatu dan bergandeng tangan untuk membangun keadaan yang lebih berpengharapan.

Semoga ini sebagai awalan yang baik...Amin       

Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved