Deklarasi Koperasi Trisakti Menandakan Sebuah Awal Berbeda akan Bermula ..... | ARSAD CORNER

Deklarasi Koperasi Trisakti Menandakan Sebuah Awal Berbeda akan Bermula .....

Senin, 30 November 20150 komentar




Deklarasi Koperasi Trisakti Menandakan Sebuah Awal Berbeda akan Bermula .....

30 Nopember 2015 telah menjadi satu sejarah baru bagi dunia perkoperasian d tanah air dimana sebuah koperasi telah lahir. Koperasi ini tergolong fenomenal sebab koperasi ini berpenghuni personal-personal yang aktif diberbagai organisasi dan lintas profesi, mulai dari aktivis sosial, profesional, birokrasi dan juga politisi.

Awalnya, kelahiran koperasi ini sebenarnya diinisiasi kelompok pegiat yang awalnya akif dalam diskusi tentang nawacita.  Intensitas komunikasi telah mempertemukan kesamaan
tujuan yang kemudian diimplementasikan ke dalam satu organisasi berpayung koperasi.  Koperasi Trisakti ini diawali dengan 54 anggota dan mentargetkan akan tumbuh menjadi 1000 orang di tahun pertama.

Koperasi ini memilih nama Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi atau disingkat dengan Kosakti. Kesenjangan ekonomi dan  rendahnya kemandirian telah menjadi inspirasi kelahiran
koperasi ini. Dalam cita-citanya, koperasi ini ingin berkontribusi terhadap pembangunan nasional berbasis tiga pilar trisakti, yaitu; (i) kemandirian ekonomi; (ii) kedaulatan politik dan; (iii) budaya yang berkarakter. Kosakti juga berkeinginan mewujudkan demokrasi ekonomi yang menjunjung asas kekeluargaan dan kegotongroyongan. Dalam perjuangannya, kosakti berkomitmen senantitasa berpijak pada nilai-nilai dan
prinsip koperasi. Koperasi Trisakti ini diawali dengan 54 anggota dan mentargetkan akan tumbuh menjadi 1000 orang di tahun pertama.

Dalam siaran persnya, Kosakti akan melakukan hal-hal sederhana lewat menghidupi arti penting investasi agar menjadi etis, bekerja etis dan berkonsumsi etis melalui terkoneksinya kepentingan melalui koperasi yang dimilika bersama dan dikendalikan secara demokratis.    

Deklarasi koperasi ini tergelar di Aula Kementrian Koperasi dan UMKM RI, Jakarta. Disamping disaksikan langsung berbagai element gerakan dan beberapa pegiat  koperasi dari berbagai daerah di tanah air, deklarasi ini juga dihadiri langsung Oleh Mentri  Koperasi dan UMKM RI, Bapak Puspayoga beserta para deputi. Tak ketinggalan staff beberpa staff ahli dan staff khusus mentri. Tak ketinggalan pakar ekonomi Prof Sri Edi Swasono hadir dan sekaligus memberi pencerahan dalam forum ini. Dalam sesi pencerahan, belia menegaskan bahwa koperasi itu tidak hanya persoalan mikro sebatas toko, simpan pinjam dan atau lainnya bernada mikro. Koperasi juga tentang persoalan2 makro  yang menyangkut keterbangunan manusia secara social dan budaya.  Beliau menghimbau pemerintah harus concern membantu agar rakyat bisa bersatu secara kuat. Pemilik adalah pelanggan, sehingga seharusnya banyak sektor strategis selayaknya dimiliki dan dikelola oleh koperasi. Prof Edi juga mencontohkan bagaimana setiap orang di negeri ini adalah pengguna handphone sehingga seharusnya perangkat komunikasi seharusnya dimiliki oleh masyarakat Indonesia yang nota bene adalah  pelanggannya. Demikian juga air minum kemasan juga harus dimiliki bersama oleh masyarakat yang terhimpun dalam koperasi. Bila hal itu mewujud,  kepemilikan tidak terkonsentrasi pada segilintir orang saja, tetapi menyebar secara merata pada banyak orang. Dengan demikian, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat terbentuk. Beliau menandaskan, gtanpa demokrasi ekonomi, maka yang terjjadi adalah hubungan tuan & hamba atau majjikan & kuli. Dalam persepektif demokrasi ekonomi, buruh adalah mitra dan sekalgus pihak yang ikut memiliki perusahaan. Beliau mengingatkan bahwa hakekat pembangunan tidak hanya persoalan statistic ekonomi, tetapi juga menyangkut nilai tambah ekonomi dan sosial. Dalam istilah lain  beliau menyebutnya dengan Not more...but to be more.. Disamping itu, pertumbuhan koperasi tidak bisa dilihat dari sudut ekonomi saja, tetapi juga menyangkut tentang keterbangunan sosial dan budaya. Prof Edi juga meng-informasikan hasil pertemuannya dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu di Bukit tinggi tepatnya di rumah Bapak Koperasi Indonesia Moch Hatta. Dari hasil diskusi tersebut, Presiden mengatakan sudah saat dilakukan   "Reformasi total koperasi indonesia".  

Dalam sambutannya, Mentri koperasi dan UMKM RI, Bapak Puspayoga menyatakan bahwa Kemenkop RI sedang melakukan reformasi total koperasi dengan menekankan pada 3 (tiga) langkah, yaitu:  1. rehabilitasi. Pada langkah ini Kemenkop RI melakukan serangkaian penertiban sehingga diperoleh data valid tentang statistik koperasi masih eksis; 2. reorientasi. Pada tahap ini dirumuskan  strategi membangun koperasi yang berkualitas dan bukan hanya membangun secara kuantitas: 3. Pengembangan.  
Sementara itu, dalam sesi diskusi Ibu Eva Sundari menyampaikan bahwa Koperasi harus berperan dalam mengatur perekonomian rakyat.  Gotong royong dan solidaritas harus menjadi spiirit dalam setiap aturan dan kebijakan yang digulirkan.  Beliau menandaskan bahwa kelahiran koperasi Trisaksti diharapkan bisa membawa udara segar dalam pembangunan ekonomi dan regulasi. Dalam hal ini, beliau berharap Negara  tidak berhianat dan berkomitmen penuh men-support seiap inisiasi masyarakat yang ingin membangun keberdayaan dan kemandirian. Untuk mendukung itu, pemerintah juga harus meningkatkan kapasitas segenap staff agar memiliki spirit yang sama dan guidance yang berkualitas dalam men-support  setiap gerakan rakyat dalam membangun dirinya.

Selaku ketua Koperasi Trisakti, Bapak Suroto menyatakan bahwa teori hanya akan menJadi ilmu pengetahuan apabila dia memiliki ruang praktika. Beliau juga mengatakan bahwa secara makro koperasi merupakan alat pencipta keadilan dan kedaulatan ekonomi. Sementara itu, secara mikro  koperasi adalah bentuk perusahaan  dan merupakan alat yang men-sejahterakan dan memberdayakan para anggotanya. Kaitannya dengan demokrasi ekonomi, beliau mengatakan bahwa pengendalian hanya akan bisa dilakukan bila didalamnya ada kepemillikan.
Dalam testimoni lainnya, Ibu Zumrotin  menegaskan bahwa   melalui koperasi, rakyat bisa memiliki sektor publik yang pangsa pasarnya sudah pasti. Hal ini merupakan jalan strategis membangun kedaulatan ekonomi dan sekaligus kedaulatan politik dan budaya.

pertanyaan menarik atas kelahiran Koperasi Trisakti ini  adalah karya seperti apa yang akan lahir dari koperasi yang diinisiasi oleh-oleh orang-orang berkapasitas luar biasa ini. Apakah kumpulan para orang-orang hebat ini akan melahirkan sinergitas yang mencengakan???...semua pasti berharap demikian.......   


Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved