SEMINAR SMART PARENTING di SD AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH 02 PURWOKERTO
BERTHEMA: "PENDIDIKAN SEKS USIA DINI"
Sabtu, 28 Nopember 2015
A. Testimoni dan pegelaran seminar smart parenting
Hari ini penulis menghadiri
undangan manajemen sekolah SD Al-Irsyad
Al-Islamiyah 02, Purwokerto mengundang untuk memberikan semacam testimoni men-sekolahkan anak di Al-Irsyad.
Entah apa yang mendasari undangan ini, yang jelas 3 (tiga) putera penulis
kebetulan ber-sekolah disini sehingga dinilai cukup refresentatif untuk mewakili
wali murid yg men-sekolahkan anaknya di SD Al-Irsyad.
Dalam testimony, penulis yang mewakili orang tua/wali murid dan juga mewakili orang tua yang sedang
belajar mendidik anak, menyampaikan 3 (tiga) hal sebagai berikut:
1. Penulis
menegaskan bahwa anak adalah amanah yang harus dijaga dan juga
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Oleh karena itu, sebagai bagian dari
bentuk penjagaan, setiap orang tua harus membekali anak dengan pendidikan yang
baik.
2.
Penulis
juga menyampaikan bahwa anak yang sholeh adalah salah satu dari 3 (tiga) hal yang
bisa menolong jika usia manusia dicukupkan oleh Allah SWT di dunia. Untuk itu, perlu
upaya membentuk kesholehan seorang anak agar do’a-do’a mereka menjadi penolong
yang efektif. Atas hal itu, men-sekolahkan anak di sekolah yang concern
dalam pembentukan aqidah dan akhlak yang
baik merupakan cara terbaik untuk bisa memperoleh anak yang soleh/ah. Atas
dasar itu pula, penulis pun men-sekolahkan anaknya di SD Al-Irsyad Al-Islamiyah
02 Purwokerto.
3.
Men-sekolahkan
anak di SD Al-Irsyad juga bermakna “jebakan ke ruang kebaikan”. Pelajaran-pelajaran
yang diperoleh anak di sekolah juga bisa menjadi pengingat dan sekaligus menambah
pemahaman para orang tua terhadap ilmu agama. Disamping itu, adanya
keterlatihan anak untuk senantiasa berpeilaku islami tanpa disadari menggugah
semangat serupa di keseharian orang tua. Dengan demikian, potensi lahirnya
ragam hidayah dan keberpihakan Allah SWT di setiap keluarga kian besar.
Me-referensi 3 (tiga) hal diatas, tidak berlebihan bila
berkesimpulan bahwa men-sekolahkan anak di sekolah yang concern ada pembentukan
aqidah dan akhlak serta ilmu pengetahuan umum sesungguhnya bukan saja kebutuhan
anak agar memiliki masa depan yang cerah, tetapi juga kebutuhan sebuah keluarga
agar rahmat dan hidayah dari Allah SWT membimbing jalannya sebuah keluarga. Akhirnya,
penulis menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan Allah SWT
menjadi bagian dari keluarga besar Al-Irsyad Purwokerto.
Sebelum agenda testimony digelar, penampilan seorang
siswa kelas I bernama Hilmi menandai acara dimulai. Hilmi membacakan ayat2 Alqur'aan tanpa teks alias
hafal diluar kepala. Luarr biasa..itulah kesan yang didapat penulis dan tentunya
berinding karena siswa kelas 1(satu) itu begitu melafalkannya. Terbersit tanya dalam “berbesar jiwa"...kapan
bisa menghafalkan ayat sehebat anak ini?...setidaknya Tanya ini meng-inspirasi
energi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Rasa syukur pun kian bertambah bisa berada di seminar smart
parenting yang mengambil tema “bentengi kelua rga dengan pendidikan seks usia dini”. bagaimana tidak, dikekinian zaman begitu banyak
persoalan-persoalan social enyangkut kejahatan seksual sehingga seminar ini
sangat bagus menambah pengetahuan, khususnya dalam mendidik anak. Seminar ini
di kemas begitu baik dengan menampilkan 2 (dua) nara sumber, yaitu Ibu Dyah
Astorini Wulandari, MSi Fakultas Psikologi Univ Muhammadiyah Purwokerto dan Ustadz
Arif Rahman,MA.
Dalam sambutannya, Ustdz qohin selaku kepada sekola menyampaikan
bahwa ketahanan diri anak terhadap organ-organ tubuhnya bila lemah tanpa pengetahuan yang
cukup, sehingga anak-anak berpotensi menjadi korban kekerassan seksual dalam
berbagai bentuk. Oleh karena itu, pendidikan seks usia dini perlu dilakukan
sehingga ada pemahaman yang utuh dikalangan anak khususnya tentang seks.
Materinya sangat bagus dan komplit dimana Ibu Dyah menyoroti
tentang pendidikan seks dari perspektif psikologi
dan Ustdz Arif Rahman,MA
meninjau dari sudut ilmu agama. Dengan demikian diperoleh informasi yang
komprehensip dan menjadi bahan lengkap untuk menularkan ilmu ini kepada anak-anak. Dalam pembicaraan dijelaskan bahwa banyak
anak2 tidak tahu kalau dia telah menJadi korban pelecehan seksual. Hal ini
dikarenakan kurangnya pemahaman anak-anak tentang seksualitas. Sebagai catatan
yang perlu menjadi perhatian, pelaku/pelecehan seksual mayoritas dilakukan orang
yang sudah dikenal dan
bukan hanya dewasa tapi Juga remaja dan anak2. Oleh karena itu pendidikan seks harus diberikan sejak
dini dengan maksud melindungi dan membangun pertahanan anak. Apalagi, pornografi sedemikian rupa merebak
dan hal ini bisa merusak otak dan menyebabkan kehilangan kemampuan untuk busa berfikir
positif. Secara umum, pendidikan seks bertujuan; (1) memberikan pemahaman pada
anak tentang seksualitas; (2) menjelaskan tentang kesehatan reporoduksi: (3)
menanamkan nilai moraliitas tentang seksualitas dan perilaku seksual. Intinya,
pendidikan seks perlu dilakukan agar anak tidak terjebak ke dalam zinah, baik
dalam konteks menjadi pelaku ataupun terjebak menjadi korban.
B. Materi
B.1. Materi Ibu Dyah
Astorini Wulandari, MSi
B.2. Materi Ustadz Arif Rahman, MA
C. Gallery
Posting Komentar
.