PERHELATAN AKBAR DI ULTAH KE-03 ZONA
BOMBONG
Sabtu
malam, 17 Oktober 2015, suasana Pendopo Sipanji Purwokerto
Kabupaten Banyumas berbeda dari biasanya. Malam ini pendopo dibanjiri para
jamaah dari berbagai kalangan. Terlihat
begitu banyak santri berbagai pondok pesantren dan komunitas-komunitas islam lainnya. Tidak
ketinggalan juga ada organisasi Pemuda Pancasila (PP), Hackkaton Banyumas
(komunitas Hacker Banyumas) dan beberapa organisasi kemasyarakatan lainnya. Beberapa
pelaku usaha di Banyumas juga hadir antara lain Om Budi Patriot (developer),
Koh Bunbun (distributor Xl), Om Wastam (pemilik dream land), Om Herry (design
interior’99), Om Andin (owner RM sambal ayah), Om Vembry (pengusaha rental
mobil), Om Uung, Om Imam (marketing Radar Banyumas), Om Eko (distributor bahan
bangunan) dan lain sebagainya. Acara
akbar ini juga dihadiri langsung oleh Bupati Banyumas, Bapak Ir. Achmad Husein mewakili
Pemerintah Daerah, Para Punggawa Pondok Pesantren Nurul
Huda (Gus Abror, Gus Imam dan Gus Hajir) dan Habib Husein.
Berkumpulnya ribuan jama’ah kali
ini dalam rangka menghadiri Tasyakuran Hari Ulang Tahun Zona Bombong yang ke-3
dan sekaligus penyambutan pergantian tahun 1437 Hijriyah. Acara ini dikemas
dalam format “Sholawat Akbar”. Mayoritas
para jamaa’ah yang hadir mengenakan pakaian berwarna putih sehingga hal ini menjadikan nuansa
kesakralan begitu terasa. Lantunan sholawat dan salam yang saliing
bersahut membuat suasana lebih hikmat. Tabuh genderang alat-alat musik yang diperagakan Group Hadroh Ponpes Nurul Huda, Cilongok semakin menambah aura spiritualitas agenda akbar ini.
Mewakili komunitas Zona Bombong, dalam
pidatonya Om Andin menyampaikan bahwa pegelaran
event akbar ini merupakan bagian dari
uaya Zona Bombong dalam men-syiarkan
semangat “berbagi dan saling peduli” yang selama ini menjadi concern perjuangan komunitas Zona
Bombong. Dengan slogan “menghidupi dan menghidupkan”, Zona Bombong terus
menumbuhkembangkan berbagai aksi yang menyentuh langsung pada
persoalan-persoalan yang membelit masyarakat. Dalam aktivitas kesehariannya,
disatu sisi Zona Bombong terus berupaya menambah statistik kelompok berbagi dan
disisi lain terus memperluas perannya mengulurkan kepedulian kepada masyarakat
yang tegolong kurang beruntung dalam hidupnya.
Bupati
Banyumas, Ir.Achmad Husein dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi
terhadap Zona Bombong yang dalam aksinya telah banyak membantu memecahkan
persoalan-persoalan masyarakat, khususnya rakyat Banyumas. Zona Bombong yang
digawangi kaum muda mendapat perhatian tersendiri dari beliau dan berharap kian
banyak anak muda yang akan bergabung ke dalam komunitas ini. Di penghujung
sambutannya, beliau menyampaikan harapan agar kegiatan “sholawat akbar” semacam
ini dilakukan secara rutin di Pendopo
Sipanji. Beliau meyakini dengan acaa semacam ini akan akan mendatangkan hikmah luar biasa berupa kemudahan
dan kelancaran jalannya pemerintahan dan pembangunan kesejahteraan rakyat
Banyumas.

Dalam
Tauziyahnya, Gus Ajir Ubaidillah, Kyai Pondok Pesantren Nurul
Huda Cilongok, menyampaikan beberapa pesan kepada segenap jama’ah, antara lain:
1.
Membaca sholawat merupakan amalan yang perlu dijadikan
budaya hidup keseharian, sebab setiap
sholawat akan mendatangkan kebaikan dan juga pahala bagi pembacanya.
2.
Setiap muslim harus berpegang teguh terhadap ajaran Rosulullah
SAW agar hidupnya senantiasa dalam ketenangan dan ketentraman hati.
3.
sesama muslim selayaknya mengembangkan semangat saling
peduli dan saling membantu baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
4.
sesama muslim adalah saudara dan merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan, sehingga perlu upaya sadar memperkuat persatuan dan
kesatuan.
5.
Tahun baru Hijriyah hendaknya membawa semangat baru dalam
hal keimanan dan ketaqwaan sehingga nilai diri dihadapan Allah akan semakin
tinggi.
Sementara
itu, Habib Husein mengingatkan kepada segenap jama’ah tentang perlunya membaca
do’a akhir tahun dan juga do’a awal tahun.
Dengan membaca do’a, maka terhapus dosa-dosanya. Hal ini pula yang
menyebabkan kebencian iblis terhadap ummat Muhammad karena terhapusnya dosa
membuat godaan iblis menjadi tak bermakna apa-apa.
Konsistensi spirit para punggawa
Zona Bombong sungguh sangat menginspirasi. Energi mereka sepertinya tidak
pernah “habis” dan bahkan terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya
barisan peduli, khususnya dalam urusan berbagi.
Terjelaskan bahwa sampai dengan tahun ke-03, komunitas yang digawangi mayoritas anak muda kreatif dan peduli ini sudah berhasil menjalankan 8 (delapan) program secara konsisten dan kontinue, yaitu :
Terjelaskan bahwa sampai dengan tahun ke-03, komunitas yang digawangi mayoritas anak muda kreatif dan peduli ini sudah berhasil menjalankan 8 (delapan) program secara konsisten dan kontinue, yaitu :
1.
Program Pagi yang dahsyat. Secara
konsisten, setiap pagi komunitas ini membagi sarapan gratis kepada masyarakat,
khususnya kaum yang hidunya kurang berunutng.
2.
Program Majelis Sholawat. Majelis
ini digelar setiap kamis malam
3.
Program Majelis Waqiah. Majelis
ini digelar setiap Jumat sore Ba'da
ashar.
4.
Program Majelis Duha. Majelis ini digelar setiap
minggu pagi.
5.
Program Waqaf Alquran. Agenda ini sebagai bagian
dari meningkatkan dan membudayakan membaca Alqur’an
6.
Program Bedah Rumah. Agenda ini biasanya
membedah rumah orang-orang yang kurang berunutng.
7.
Program Inkubator Bayi. Ini
adalah produk yang tujuannya membantu keluarga kurang mampu tetapi memiliki
bayi premature sehingga memerlukan incubator.
8.
Program memakmuran masjid. Program
ini adalah program yang mendorong masyarakat muslim agar lebih mencintai mesjid
dan menyukai hidup berjama’ah. Dalam visi jauhnya, zona bombong berharap mesjid
tidak hanya menjadi pusat aktivitas ritual semacam sholat atau mengaji, tetapi
masjid juga bias menjadi pusat peradaban yang mempengaruhi kualitas dan budaya
hidup masyarakat.
Review
atas ragam aktivitas itu juga disajikan dalam bentuk tayangan video kompilasi
sehingga terjelaskan secara singkat bagaimana Zona Bombong memantik segenap
insan untuk saling bahu membahu dalam menghadapi ragam persoalan, mulai dari kemiskinan, tempat
tinggal yang jauh dari layak, janda-janda tua yang tidak memiliki tempat
bersandar, bencana alam, kebutaan membaca Al-qur’an, putus sekolah karena
keterbatasan biaya dan lain sebagainya

Istighfar
dan do’a menjadi penutup muhasabah ini
dan sekaligus penanda usainya perhelatan Sholawat Akbar ini….
Posting Komentar
.