MENTEMAKAN “KEMASAN PRODUK” | ARSAD CORNER

MENTEMAKAN “KEMASAN PRODUK”

Kamis, 27 Agustus 20150 komentar



MENTEMAKAN “KEMASAN PRODUK”

Tulisan ini sebenarnya bagian dari materi hari I sebuah workshop ‘Penguatan UMKM Kabupaten Banyumas Dalam menghadapi MEA”, yang dilaksanakan tanggal 27-28 Agustus 2015 di Purwokerto. Materi ini disampaikan oleh Bapak Akhmad Junaidi dari  Kementerian Koperasi dan  UKM. 

Tulisan tentang kemasan produk sengaja disendirikan publikasinya lewat Blog ini karena materi ini sangat dekat dengan keseharian UMKM yang biasanya kurang memperhatikan kemasan produk sehingga terkesan seadanya. 

Kemasan
a.      Kemasan adalah wadah atau pembungkus suatu produk.
b.      Berperan penting untuk melindungi (fungsional) produk, mempertahankan mutu, sebagai daya tarik produk dan membangun citra produk.
c.       Konsep kemasan modern dikembangkan menjadi lebih berarti dan tidak terpisahkan dengan tujuan komunikasi pemasaran dan pemajangan produk.

Kemasan Produk
Setiap produk adalah isi dan kemasan , sehingga kemasan bukan berarti sampah dan beban biaya penjualan melainkan satu kesatuan dengan isinya dapat mengangkat citra dan nilai tambah produk,serta kemasan dapat melindungi produk dengan baik

Fungsi kemasan
  1. Menjaga produk pangan agar tetap bersih, terlindung terhadap kotoran dan terkontaminasi.
  2. Menjaga produk pangan dari kerusakan fisik, perubahan kadar air dan pengaruh sinar.
  3. Memudahkan dalam membuka/menutup, memudahkan dalam penanganan, pengangkutan dan distribusi
  4. Menyeragamkan produk pangan dalam ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan standar yang ada. Pilihan bentuk kemasan : kotak, kaleng, tube ataupun botol
  5. Menampakan identifikasi, informasi, daya tarik dan tampilan yang jelas dari bahan pangan yang dikemas sehingga dapat membantu promosi penjualan.
  6. Memberikan informasi melalui system labeling, bagaimana cara penggunaan penggunaan produk tanggal kadaluarsa (Expired Date), dan lain-lain. 

Bahan Kemasan
a.      Kemasan Logam. Kemasan logam (kaleng) adalah kemasan yang paling aman karena kemasan ini dapat melindungi produk dari sinar matahari, uap air, dan oksigen. Masalah utama pada kemasan kaleng ialah mahal dan pembelian harus dalam jumlah besar. Selain itu, untuk aplikasinya juga harus menggunakan alat penutup kaleng khusus yang harganya juga cukup mahal. Di samping itu, teknologi pembuatan kemasan saat ini berkembang dengan pesat sehingga kemasan dapat dibuat dengan bermacam–macam bahan. Kemasan logam dapat dibuat dari aluminium dan plat besi lapis timah putih.
b.      Kemasan gelas. Kemasan gelas sifatnya tidak berekasi dengan bahan yang dikemas, tahan terhadap produk yang bersifat asam dan basa. Kekurangannya mudah pecah jika terkena benturan dan beratnya yang cukup berat dibandingkan dengan bahan lainnya seperti logam atau kertas. Kemasan gelas ini banyak digunakan untuk kemasan makanan dan minuman. Untuk mencegah pecah pada waktu transportasi dan memudahkan penanganan, biasanya dikombinasikandengan kemasan sekunder seperti karton bergelombang, krat kayu, maupun krat plastik.
c.       Kemasan Plastik. Kemasan plastik sifatnya ringan, relatif murah, namun masa simpan relatifsingkat dibandingkan dengan kaleng. Kemasan plastik dapat berbentuk plastik lembaran, kantong plastik, wadah plastik dengan bentuk tertentu, botol maupun gelas plastik. Tidak semua jenis plastik dapat digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. Ada jenis-jenis plastik yang tidak dapat digunakan untuk kemasan makanan dan minuman karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk kesehatan manusia.
d.      Kemasan Kertas.Kemasan kertas dan karton banyak digunakan untuk kotak karton lipat (KKL) dan kotak karton gelombang (KKG) mudah dicetak. Bahan yang banyak terdapat di Indonesia antara lain: (1) kertas: hvs, kraft, tisu, kertas yang di-coating (art paper, cast coated paper), (2) karton: duplex, ivory, art carton, cast coated carton, dan (3) karton gelombang: kertas kraft dan kertas medium.
e.      Kemasan Fleksibel. Kemasan fl­eksibel merupakan suatu revolusi dari teknologi pembuatan kemasan, bentuknya ­fleksibel sesuai sifat produk yang dikandungnya. Bentuknya berubah jika diberi tekanan atau sentuhan. Kemasan fl­eksibel dapat diproduksi dalam bentuk rol atau kantong (sachet).


Warna Kemasan
  1. Biru (Trust) -  kesan konservatif, trust, dapat diandalkan dan stabilitas. Misalnya  Citibank, Bank Mandiri.
  2. Merah (Excitement) - warna tajam yang dapat memanggil emosi yang menggebu-gebu.  Warna merah seringkali digunakan untuk grab attention dari pejalan kaki dengan meningkatkan tekanan darah atau rasa lapar mereka.  Contoh: ACE Hardware, Canon, Circle K, Coca cola, Youtube, KFC, Pertamina.
  3. Kuning (Warmth) - menciptakan pengaruh ceria, hangat dan lucu. Erat kaitannya dengan kesan fun dan aktif. Contoh: McD,  Shell,
  4. Oranye (Youthful) - gabungan antara warna merah dan kuning, kedua warna yang mudah sekali merebut perhatian audiens. Maka oranye memiliki atribut gabungan yang melekat pula pada warna merah dan kuning.  Misalnya passion dan fun, kedua sifat yang seringkali melambangkan jiwa muda. Contoh: Payless,, Mozilla Firefox, Blogger.
  5. Cokelat (Reliability) –mewakili rasa dapat diandalkan. Sejumlah studi menunjukkan bahwa di masa ketidakpastian ekonomi seperti sekarang, konsumen cenderung menggunakan warna bumi (cokelat, hijau) untuk pakaian dan dekorasi rumah mereka.
  6. Hijau (Growth)-  pertumbuhan dan pembaruan.  Warna Hijau erat dengan alam, maka sebagai kemasan, warna ini sering digunakan pada produk-produk organik untuk menimbulkan kesan kesegaran. Hijau muda diasosiasikan dengan ketenangan, seringkali digunakan untuk rumah sakit. Seperti alam. Contoh:  Android, Starbuck
  7. Abu-abu (Sopistication) - menyampaikan kesan kecanggihan. Seringkali warna ini digunakan oleh barang-barang yang mewah dan canggih seperti gadget dan mobil. Menurut sejumlah studi, warna abu-abu terbukti mengurangi nafsu makan, sehingga ada baiknya tidak digunakan dalam pengaturan restoran atau kemasan makanan.  Contoh: Apple, Mitsubishi, Honda.
  8. Ungu (Feminine) seringkali diasosiasikan dengan wanita, dan misteri. Nuansa lebih gelap dari warna ini seringkali diasosiasikan dengan kemewahan dan kekayaan.  Dalam dunia advertising, packaging dan marketing, warna ungu digunakan untuk melambangkan kesan feminin. Contoh: Barbie, Yahoo Mail.
  9. Hitam adalah warna maskulin.  Dalam periklanan dan pemasaran, warna hitam sering digunakan sebagai warna untuk menunjukkan rasa maskulin. Contoh: Puma, Nike.
  10. Putih (Purity)- mewakili kemurnian dan kepolosan. Sebagai kemasan, hal ini terat kaitannya dengan kesan steril dan bersih.
Apakah produk anda memilik filosopi warna serupa? ataukah tetep percaya diri dengan pilihan sendiri?. Apapun pada akhirnya pilihan sikap anda, efektivitasnya terletak pada seberapa jauh anda sukses meraih apresiasi pelanggan..KAH?




Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved