Ketika Barisan Muda Gila
Koperasi Berkumpul...
Ada perasaan haru, bahagia,bangga dan optimis
mendapati barisan muda begitu bersemangat adu argumen satu sama lain. Mereka
saling berebut kesempatan atau persetujuan dari pimpinan sidang mengemukakan pendapatnya atas suatu hal yang sedang dibahas. Mereka mencoba memberi warna,
sebagaian begitu ngotot menguji cobakan nalar kebenaran yang diyakini, sebagian
mencoba mempengaruhi segena audience untuk meraih simpati dan keberpihakan atas
gagasannya. Tak terlihat patah arang dan terus mengacungkan tangan demi sebuah
kesempatan, tak pernah berhenti mencoba berpendapat atas setiap persoalan yang
mengemuka walau dari 10 (sepuluh) kali berpendapat hanya sekali diberi
kesempatan. Demikian halnya dalam urusan berpendapat, walau pendapat yang
diutarakan sebelumnya tidak memperoleh keberpihakan sekalipun dari segenap
peserta maupun pimpinan sidang, bukan alasan mereka untuk berhenti mencoba.
Walau sedang Bulan Ramadhan, energi mereka seolah tak pernah habis dan concern
mereka pun tetap terjaga walau rapat tergelar sampai dini hari menjelang sahur.





Apa yang telah mereka tunjukkan telah menggerus
segala keraguan tentang eksistensi koperasi di negeri Indonesia. Sebab apa yang akan mereka lakukan merupakan sesuatu yang baru dan tidak pernah diduga semua orang. Hal ini terdeteksi dari nalar dan gagasan yang mereka ungkapkan secara sistematis.

Kumpulnya kaum muda koperasi di bandung
telah membuka mata dan menginspirasi energi baru untuk terus menyuarakan dan mendorong anak muda
lebih keras dalam berkarya. Motivasi kuat, Kecerdasan dan penguasaan Iptek,
kreativitas gagasan, kegilaan-kegilaan, keterjagaan kemauan merupakan modal penting untuk memacu lompatan pemikiran dan
karya berlabel koperasi. Anak-anak muda gila ini telah menyadarkan bahwa
meragukan mereka adalah sebuah kesalahan besar. Mereka punya keinginan kuat,
mereka punya energi yang besar, mereka punya kapasitas berfikir yang besar,
mereka punya mimpi yang jauh.
Atas dasar itu, hal terbaik untuk dilakukan
adalah memberi ruang atau jalan seluas-luasnya bagi penyaluran energi kreatif yang
melekat pada mereka. Hal ini harus disegerakan sebelum mereka mengambil
inisiatif membentuk ruang sendiri, ntah lewat membangun ruang baru atau mengambil
paksa ruang-ruang yang ada karena berjalan jauh dari mimpi mereka
tentang sebuah koperasi.
Mungkin, itulah pesan terbaik dari mereka saat bertemu barisan
muda pejuang koperasi di kota Bandung, 25-27 Juni 2015.
Salam juang dan terima kasih telah menjadi bagian dari diskusi cerdas yang kalian suguhkan!!!!!
Posting Komentar
.