Peristiwa semacam ini
sesungguhnya sudah yang ke-3 (tiga) kali di alami penulis, yaitu mengikuti upacara
sakral wisuda tartili yang digelar oleh SD Al Irsyad Al Islamiyah 02 Purwokerto.
Namun, entah kenapa perasaan serupa selalu hadir berulang dengan kualitas sama
yaitu bahagia dan haru serta tak pernah bisa menahan jatuhnya bulir air mata bahagia
dan sekaligus kekaguman. Bagaimana tidak berinding menyaksikan dan mendengar anak-anak
yang masih belia begitu faseh
mengalunkan ayat-ayat Alqur’an tanpa teks dalam irama yang seragam dan merdu. Semangat mereka dalam mengalunkannya
menjadikan suasana
senyap dan begitu magis. Bahkan, secara Jujur sebagian dari
barisan orang tua ( termasuk penulis) yang putera/i nya di wisuda pada hari itu
mengaku merasa sangat malu tatkala sebagian dari surat-surat Alqur’an
yang dikumandangkan belum bisa dihafalkan sebagaimana putera/i mereka yang
begitu lancar menyuarakannya. Kekaguman bertambah saat seorang wakil wisudawan/ti tampil ke depan membacakan surat yang panjang
tanpa teks sama sekali dan suaranya begitu merdu dalam kesan lugu yang begitu
kuat. Rasa heran, kagum, berinding, speechles kemudian menyelimuti segenap
orang tua
dan wali murid saat di informasikan bahwa siswi tersebut telah sukses
nenghafalkan 3 (tiga) juz. Subhanallah...Perasaan malu semacam itu pun kemudian
melahirkan semangat untuk belajar lebih intens
lahi sebagaimana 300 (tiga ratus) anak belia tersebut begitu bersemangat mempelajarinya.
Mereka memang
masih sangat belia dan mungkin hanya baru sampai tahap menghafalkannya. Akan
tetapi, ini merupakan bekal awal yang sangat penting untuk tumbuh dan dewasa sebagai muslim dan
muslimah yang sholeh dn sholehah.
Mereka sudah punya dasar yang sangat baik
untuk mengintrepretasikan hidup ke dalam hal-tindakan dan laku hidup yang
bijaksana sebagaimana makna, pesan dan perintah yang terkading didalam ayat-ayat
Allah SWT yang termaktub dalam Alqur’anul Karim.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah
SD Al Irsyad Al Islamiyah 02 Purwokerto mengisahkan tentang sebuah penelitian
ilmiah yang mengemukakan 2 (dua) buah pertanyaan; (1). Apakah setiap rumah orang
muslim ada Alquran? Dan; (2)
Apakah
Alqur’an yang ada di rumah dibaca setiap hari?. Untuk pertanyaan
pertama mayoritas menjawab “ADA”. Ironisnya, untuk
pertanyaan ke-2 (dua) mayoritas menjawab TIDAK. Itu artinya, Alqur’an masih sebatas
perhiasan rumah dan belum menjadi budaya atau kebutuhan untuk membaca dan
memahaminya. Hasil penelitian ini menjadi catatan penting dan sekaligus bahan perenungan
yang baik buat penulis dan mungkin juga bagi segenap pembaca.
Satu hal yang menjadi pengingat bahwa anak yang
sholeh/sholehah pasti akan menjadi penolong yang nyata melalui do’a-do’a
mereka. Dalam tinjauan tersebut. maka
pegelaran wisuda tartilis ini tidak hanya tentang takaran kebisaan anak-anak
membaca alquran saja, tetapi disaat bersamaan segenap orang tua juga juga
sedang menyiapkan pertolongan bagi diri mereka sendiri saat Allah sudah
mencukupkan hak hidup di dunia fana ini. Dalam sesi agenda
tauziah juga disampaikan bahwa mahkota dari cahaya dan pakaian akan
diberikan Allah SWT dihadapan semua makhluk sebagai hadiah bagi orang tua yang
memiliki putera/I yang menguasai Alquran. Untuk mendukung keterwujudan hal
itu, sebaiknya setiap orang tua mengambil inisiatif dan memberi contoh sehingga anak2 tersebut termotivasi untuk
mencintai dan mengamalkan Alqur’an di dalam keseharian hidup
Lewat tulisan sederhana ini penulis yang kebetulan menjadi salah
satu orang tua/wali murid peserta wisuda hari ini mengucapkan terima kasih tak terhingga atas segala upaya dan
kerja kerasnya sehingga utera/i kami bisa membaca alquran yangmerupakan bekal
penting anak-anak kami dalam proses lanjutan tumbuh dan berkembang menjadi anak
sholeh dan sholehah. Semoga dedikasi dan keikhlasan para Ustadz/Ustadzah
dalam mendidik putera/I kami akan menjadikan mulai di dunia dan juga menjadi
catatan amal kebaikan di pandangan Allah SWT.
Hari ini… rasa lelah juang untuk bisa mendukung pendidikan
anak seolah terobati dan hilang seketika. Rasa haru dan bahagia melahirkan semangat berlipat untuk berbuat yang lebih baik lagi bagi
kelanjutan pendidikan anak.
Terima kasih ya Allah SWT atas ragam ni’mat-Mu. Jadikanlah
kami sebagai hamba-Mu yang senantiasa bersyukur dan rendah hati atas segala
kasih sayang Mu, jadikan kami menjadi hamba yang Engkau sayangi, lindungi dan karuniai
kebahagiaan, ketentraman dan kesejahteraan hidup. Bimbinglah kami menjadi orang tua bagi putera/i yang engkau
amanahkan ke dalam hidup kami. Jadikanlah mereka menjadi anak sholeh/sholehan
dan menjadi penolong saat usia kami Engkau cukupkan. Ya Allah…ampuni dan
sayangilah kami dengan segala ramat, taufik dan hidayah Mu…
Ya Allah.. berikanlah kesabaran, keikhlasan dan
kebijaksanaan kepada segenap Ustadz/Ustadzah dalam proses mendidik hamba-hamba-Mu.
Muliakanlah mereka dan keluarganya di dunia dan di pandanganMu atas segala upaya keras mereka mendidik
dan mengajari hamba-hamba Mu sehingga bisa membaca, memahami dan memaknai
kalam-kalam Mu. Amin Ya Robbal ‘Alamin….
Posting Komentar
.