ME-MAKNA "UCAPAN BERNADA SERUPA" DI HUT- 40 (1975-2015)".... | ARSAD CORNER

ME-MAKNA "UCAPAN BERNADA SERUPA" DI HUT- 40 (1975-2015)"....

Selasa, 20 Januari 20150 komentar



ME_MAKNA "UCAPAN BERNADA SERUPA" 

Sedetik lewat jam 00.00...kudapatkan ucapan special dari teman hidupku yang juga ibu dari anak-anakku tercinta. “Selamat ulang tahun Pa...semoga kian bijak dan membawa keluarga ini menjadi sakinah, mawaddah, warrohmah”.  Aku pun terkaget karena memang benar-benar lupa tentang Miladku. Mungkin karena sejak kecil keluargaku di kampung tak pernah membuat hari ulang tahun sebagai sesuatu yang istimewa, sehingga mengingat "tanggal kelahiran" bukan sesuatu yang terbiasa. 

 
Namundemikian, tak ada salahnya ketika ucapan selamat ini beriring do’a yang baik hingga terbentuk spirit baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bijak di mendatang.

Kami pun kemudian beranjak tidur dan kemudian terlelap hingga terbangunkan  suara azan subuh yang mengumandang. Tak lama sesudah menunaikan subuh, ketiga lelakiku mengampiri  dan menyampaikan ucapan “selamat ulang tahun papa”...terima kasih sayang dan kemudian ku ciumin kening mereka  satu per satu sambil mem-benak do’a semoga mereka  menjadi insan penuh makna bagi sesama dan juga mulia dipandangan-Nya. Kemudian mereka kembali ke rak bukunya masing-masing menyiapkan keperluan sekolah sesuai jadual pelajaran di hari ini.

Tang..tung..tang...tak henti-henti suara itu datang dari HP ku. Ku raih dan kudapati ucapan-uacapan senada beriring do'a, mulai dari facebook, SMS dan juga BBM. Para sahabat menyampaikan selamat dan diikuti ragam untaian do’a. Sebagian ada yang tembak langsung ngucapin, sebagian lagi bernada humor dan sebagian lainnya bernada puisi. Beragam pola itu mengundang senyum dan juga lafal “amin” berulang-ulang. Karena durasi tang..tung...tang tak seperti biasanya, HP tua dihari ini pun lebih cepet lawbath sehingga aku standby-kan kabel charger yang langsung terhubung dengan laptop. Tiap kali ucapan datang di BB atau SMS aku langsung respon dengan kalimat yang hampir serupa dengan mengandalkan copy paste, tetapi di FB baru aku jawab dalam hati saja karena begitu banyak jumlahnya. Aku rencanakan membalas di FB sekaligus saja dipenghujung malam nanti atau bila memungkinkan disela-sela kesibukan hari ini.

Serasa tak sendiri dan begitu banyak saudara”, itulah yang kumaknai dari deretan ucapan itu. Setidaknya, ini semakin memotivasi diri untuk terus mengembangkan silaturrahmi berbasis ketulusan dan bukan berdasar kepentingan sesaat, baik dalam dunia nyata maupun via dunia maya. Sebab, aku meyakini bahwa mengembangkan silaturrahmi adalah bagian dari cara  menjadi bagian dari diri orang lain. Hal itu sangat sesuatu banget.....toh semua itu berlangsung alamiah dan bukan oleh kesengajaan yang terprogram. Hubungan-hubungan itu terus meluas oleh ragam aktivitas, baik kaitannya dengan urusan pekerjaan maupun mutlak sebatas pertemanan yang kemudian intensitas berproses menjadi persaudaraan yang erat.

Seperti biasanya walau tampak buruk, aku tak menyelenggarakan acara tiup lilin atau kue tart. Bukan anti, tetapi entah kenapa aku tak pernah tertarik selebrasi semacam ini walau beberapa kali pernah terjebak dalam sajian kue tart kagetan dari sang istri, anak-anakku, di kantor dan di beberapa organisasi. Maafkanku kalau pilihanku membuat kalian tidak berkenan, sebab bagiku hari ulang tahun sesungguhnya identik dengan pengingat kian berkurangnya kesempatan untuk menghirup udara walau tak pernah tahu pastinya sampai kapan. Memasuki usia 41 tetntu bukan usia muda lagi walau semangat ini selalu tak mengenal kata tua.  Atas dasar itu pula, kontemplasi atas apa yang telah lalu dan menerawang serta merancang langkah ke depan selalu menjadi agenda berulang yang kulakukan setiap kali tanggal 21 Januari tiba.   

Terima kasih kawan, sahabat, saudara yang telah  “memberi ucapan  yang beruntai do’a”, semoga malaikat tergerak untuk melaporkannya pada Alllah SWT dan kemudian meng-ijabahnya. Kalian telah meyakinkanku bahwa hidup ini tak sendiri. Keberadaan kalian di lingkar hidupku telah membenarkan indahnya sebuah silaturrahmi yang terjaga. Mungkin hanya sebentuk kalimat, namun bagiku hal itu adalah bentuk kepedulian yang nyata, melebihi dari kiriman kado yang akan lekang dan rusak oleh waktu. Terimajinasi dalam khayalku ketika Allah SWT meng-ijabah do'a-do'a tulus yang kalian untaikan, maka hidupku akan semakin tentram dan lebih berbahagia. Oleh karena itu,  lewat tulisan ini, aku pun menguntaikan do’a untuk kesuksesan kita semua baik dalam dimensi keduniaan maupun dalam perspektif hari akhir nanti. Amin Ya Robbal ‘Alamin.


Khususon untuk Bapak dan Ummi, rasa syukur terlahir dari sepasang orang tua yang luar biasa seperti kalian. Waktu panjang telah membuktikan bahwa banyak hal yang menginspirasi dan layak ditauladani dari apa yang telah kalian tampilkan dan ajarkan disepanjang hidupku. Do'kan anakmu ini bisa menjadi kebanggaamu walau kalian tak pernah meminta untuk itu. Do'akan aku diberi kesempatan oleh Tuhan melakukan hal-hal luar biasa yang membuat kalian lebih bahagia dan mensyukuri telah dikaruniai  seorang anak sepertiku. Sungguh hati ini ingin berbakti pada kalian sampai akhir khayatku.  Dalam juang di ruang hidup ini, aku selalu sangat membutuhkan restu dan do'a kalian....

Special untuk istri dan anak-anakku tercinta...thanks telah menjadi bagian dari hari-hariku yang penuh liku. Aku tak pernah bisa memastikan tentang hari esok, tetapi kuharap langkahku yang tak pernah berhenti mendatangkan keyakinan tak pernah pudar pada diri kalian bahwa aku selalu ingin menjadi orang terbaik disepanjang hidup kalian. Hidup ini sangat berliku dan tak jarang mengundang kegetiran yang amat sangat, namun keyakinan kita semua bahwa Allah SWT maha penyayang telah me-refresh  spirit untuk terus menjejakkan kaki dan melangkah  maju demi sebuah penyajian yang terbaik untuk kalian semua. Ini semua tentang cinta dan pertanggungjawabanku sebagai pemimpin kalian di hadapan-Nya.

Ya Allah...jadikan sisa waktuku menjadikan diri ini  lebih  bermakna bagi sesama dan kian mulia di pandangan-Mu. Jauhkanku dari segala cobaan yang tak mungkin mampu menghadapinya dan dekatkanku dengan hidayah-Mu hingga aku dan keluargaku senantiasa berada diketenangan, kebahagiaan dan ketentraman hidup didalam genggaman-Mu. Amin Ya Robbal 'Alamin...

Ya Robb..hanya padamu aku ber-ibadah, meminta tolong dan berpasrah...amin...
Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved