KETIKA “PERMOGA” MELIPATGANDAKAN ENERGI ANGGOTA NYA | ARSAD CORNER

KETIKA “PERMOGA” MELIPATGANDAKAN ENERGI ANGGOTA NYA

Kamis, 15 Januari 20150 komentar



KETIKA “PERMOGA” MELIPATGANDAKAN ENERGI ANGGOTA NYA

A.  Mencerdaskan Anggota sebagai media


Senang  BISA menjadi bagian dari sebuah perhelatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Sebuah KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) PERMOGA Kec.Ajibarang, sebuah kecamatan di lingkungan Kab.Banyumas, Propinsi Jawa tengah. Rasa senang ini cukup beralasan, di satu sisi obyek yang menjadi sasaran pelatihan adalah 70 (tujuh puluh) orang perwakilan anggota Permoga , disisi lain para peserta pelatihan berprofesi sebagai para guru TK, SD dan UPK  di kesehariannya sehingga berpeluang besar untuk mendidikkannya kembali kepada segenap siswa/i dimana mereka mengajar.

Dengan demikian, akselerasi pemahaman konsepsi dan semangat berkoperasi di kalangan para siswa/i di sekolah akan semakin terbuka. Bagaimana tidak, ternyata para guru ini tersebar di berbagai sekolah yang kalau ditotal berpenghuni 8000-an lebih siswa/i. Jumlah yang sangat menarik untuk mendoktrikan tentang koperasi, apalagi siswa/I tersebut adalah insan-insan yang akan memperjuangkan koperasi dimasa depan. Untuk tujuan itu, diawal sesi pemaparan “konsepsi dan semangat koperasi" ,dibangunkan kesadaran, kemauan dan tanggungjawab untuk mendidikkan apa-apa yang diperoleh dari pelatihan ini  kepada segenap siswa/i yang mereka ampuh. Alhamdulillah...suara serempak bernada "siap dan setuju" bergema di ruang pelatihan itu.


B.  Sekilas tentang PERMOGA...
Koperasi Permoga adalah sebuah koperasi beranggotakan sekitar 280 orang yang kebetulan mayoritas berprofesi sebagai guru di lingkungan institusi pendidikan tingkat Tk dan SD, sebagian yang lain bertugas di lingkungan UPK (unit pendidikan kecamatan). Di lingkungan Kab.Banyumas, khususnya di kalangan KPRI (Koperasi pegawai republik indonesia), Permoga ini cukup kesohor. Walau dihuni oleh 280 orang, koperasi ini bisa menembus asset luar biasa. Kondisi ini menggambarkan minimal 2 (dua) hal; 1. Hebatnya kualitas kebersamaan yang terbangun di kalangan anggota dan; 2. Disiplin pengelolaan yang mengedepankan para sikap amanah dari segenap refresentasi demokrasi anggota atau yang biasa disebut dengan pengurus dan pengawas.

Sungguh menarik untuk menelisik lebih jauh seputar permoga guna mendapati kiat-kiat apa yang membawa permoga sampai pada capaian yang tergolong luar biasa ini. Dengan demikian, diharapkan akan menjadi referensi tambahan atau bahkan stimulan bagi gerakan koperasi lain dalam menumbuhkembangkan koperasinya masing-masing. Dari wawancara singkat dengan Sang Ketua (cq.Bapak Gunari) pasca penulis selesai mengobarka semangat berkoperasi ke seluruh peserta, didapat beberapa hal yang memang sangat layak di apresiasi dan bahkan ditiru, yang antara lain ;
 01.  Gagal bukan bermakna berhenti…
Cikal bakal koperasi ini adalah berawal dari Kopgua yang merupakan singkatan dari Koperasi Guru Ajibarang. Kopgua ini pernah mengalami "salah kelola" di tahun 1975, sehingga asset yang ada tak karuan keberadaannya. Namun demikian, semangat untuk membangun koperasi di kalangan guru ini tak pudar sehingga menghasilkan koperasi baru yang kemudian diberi nama KPRI "Permoga" ajibarang. Perlahan koperasi ini kembali merangkak tahapan-tahapan berkelanjutan hingga masuk pada  pengembangan kemampuan dalam memproduksi manfaat kepada segenap anggotanya. Namun demikian, di tahun 1984 lagi2 menemui kegagalan. Kejadian serupa di 1975 terulang lagi.  Apakah mereka berhenti?.Tidak sama sekali. Kebersamaan terus dipupuk dan dimotivasi hingga terbangun lagi  kesadaran untuk kembali bergerak dan berbuat sesuatu. Sepertinya, ketekunan, kesabaran berproses  dan tidak mengenal kata "menyerah" dari para guru ini akhirnya menemukan jalannya. Hal ini terbukti bagaimana buah kekompakan dan kesolidan telah mewujud karya yang melahirkan banyak manfaat bagi segenap anggotanya secara bertahap dan berkesinabungan. Sebuah perjalanan panjang yang menginspirasi...
 
02. Asuransi swa kelola.
Ini adalah salah satu produk kebersamaan yang sangat bijaksana dimana koperasi memilih untuk mengelola sendiri "asuransi" atas setiap  pinjaman yang diberikan ke anggotanya. Awalnya, Permoga bekerjasama dengan pihak asuransi dalam hal mengelola resiko pemberian pinjaman kepada anggota. Namun demikian, terbersit ide untuk mengelola secara swa ketika terbangun kesadaran betapa besar uang anggota yang sudahdisetorkan ke pihak III. Dengan model swakelola, Permoga kemudian mengelola resiko atas setiap piutangnya ke anggota lewat  mencadangkan resiko pinjaman yang dananya bersumber dari akumulasi potongan setiap kali anggota meminjam di koperasi.  Ada kisah fantastik tentang hal ini, yaitu saat salah satu anggota yang melakukan pinjaman di koperasi sebesar Rp 70juta  meninggal dunia. saat ahli waris datang ke koperasi dengan maksud melunasi hutang suaminya, sang ahli waris dikagetkan dengan penjelasan pengurus bahwa hutang suaminya otomatis lunas dan bahkan masih dapat pengembalian sejumlah Rp 53juta. Hal ini benar2 membuat ahli waris sangat berterima kasih pada koperasi. Kisah unik ini kemudian disampaikan kepada seluruh anggota Permoga dan kemudian hal ini menambah daya dukung anggota terhadap program asuransi pinjaman dengan menggunakan sistem pengelolaan swa-kelola.

03.  Mendrive Semangat Menabung Anggota
Dalam rangka mengembangkan kemampuan anggota dalam berhemat, menata dan merencanakan masa depan, Permoga memobilisasi kesadaran anggotanya untuk menabung dalam berbagai bentuk dan nama yang sesuai dengan peruntukannya. Dalam hal ini, Permoga  sukses memotivasi para angotanya untuk mengembangkan semangat menabung yang kemudian dikemas dalam  berbagai jenis simpanan seperti  simp.Haji, simp. Investasi dan simp.pensiun. Dengan ragam tabungan ini, anggota jadi lebih terlatih dalam urusan menekan naluri menabung dan juga lebih terbuka peluang merencanakan hal2 yang lebih besar dalam hidupnya berkat akumulasi tabungannya di koperasi.

04.  Mengutamakan pinjaman pendidikan dan berobat.
Koperasi menjunjung tinggi nilai2 kesetiakawanan dan saling tolong menolong. Nilai-nilai ini berpengaruh significant dalam pengambilan keputusan aksi "pemberian pinjaman" pada anggota di lingkungan Permoga. Dalam penjelasan singkatnya, ketua Permoga menegaskan bahwa ada 2 (dua) jenis pinjaman yang wajib diarus utamakan, yaitu pinjaman untuk kepentingan "pendidikan anak" dan atau untuk kepentingan "berobat karena sakit". Kebijakan ini mencirikan betapa koperasi permoga berkomitmen tinggi dalam persoalan kemanusiaan dan juga urusan pencerdasan manusia.

05.  Membangun toko berlandaskan spirit membantu...

Saat ini, Permoga sedang membangun unit layanan toko. Hal yang melatarbelakangi ide ini adalah fakta suram  dimana sebagian kecil anggota masih ada yang kesulitan memenuhi kebutuhannya, khususnya di setiap akhir bulan. Dengan hadirnya toko ini, maka diharapkan tidak ada lagi anggota Permoga yang hutang sana dan sini hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun demikian, mendekati beroperasinya took tersebut, tujuan-tujuan dikembangkan dengan mereferensi pada “roh” toko tersebut yang defenisinya melalui penyerapan aspirasi anggota.


C.  Ketika Anggota Tak Mau Keluar...
Mutasi dilingkungan PNS bukanlah hal asing, baik untuk kepentingan rotasi maupun promosi. Biasanya, kepindahan seorang PNS dari satu tempat/area tugas juga diikuti dengan keluarnya yang bersangkutan dari koperasi ditempat kerjanya terdahulu. Namun demikian, hal tak biasa terjadi di Permoga. Rata-rata anggota yang di rotasi atau promosi ke daerah kerja lain tetap mempertahankan status keanggotannya di Permoga. Sepertinya, kebersamaan dan semangat kekeluargaan kental yang terbangun di koperasi telah menjadi muasal bertahannya mereka untuk tetap menjadi bagian dari barisan Permoga. Disisi lain, adanya apresiasi berbentuk dana pensiun yang nilainya 2 (dua) kali lipat dari total simpanan wajib anggota sepertinya juga menjadi motivasi tersendiri.

Apapun yang mendasarinya, kebijakan-kebijakan yang berpihak pada anggota telah berhasil memantik loyalitas anggotanya ke dalam tindakan berwujud partisipasi aktif" secara terus menerus. Hal ini pula yang kemudian melahirkan stabilitas dan juga tumbuhkembangnya Permoga.

D.  Penghujung...

Permoga, adalah sebuah testimony valid tentang sebuah koperasi yang berproses dan memiliki progress tergolong amazing. Kolektivitas yang digawangi oleh nlai-nilai kesetakawanan dan kegotongroyongan telah menjadikan Permoga mewujud menjadi satu perusahaan koperasi yang layak diperhitungkan. Hal paling menarik adalah mencermati bagaimana Permoga memposisikan “kebersamaan” sebagai modal terpenting dan kemudian men-drive nya menjadi gerakan-gerakan produktif yang memperluas kebermanfaatan koperasi pada anggotanya. Tentu setiap aksi partisipasi anggota itu adalah buah dari kemauan segenap punggawa Permoga untuk terus mengedukasikan dan memotivasi semangat anggotanya untuk terus mengembangkan loyalitasnya pada tindakan-tindakan produktif…
Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved