KETIKA KAUM BUDHIST INGIN BERKOPERASI

Tak lama setelah saya tiba di rumah, beliau datang. Tidak
seperti biasanya, kali ini beliau datang dengan seorang teman yang kemudian aku
tahu seorang budhis (penganut agama budha). Orangnya masih muda, energik dan
berpembawaan tenang. Setelah berbincang dalam beberapa menit, saya mengetahui
namanya lauren dan merupakan seorang aktivis Budha. Kedatangannya sore ini
berbarengan dengan Pak Deddy ternyata tidak hanya menemanin saja, tetapi ingin
berdiskusi seputar koperasi.
Ketika sang sahabat sedang mengerjakan copy back up data
ke BB sementara, saya pun mulai diskusi dengan Lauren. Inspirasi awalnya adalah
keinginan Bung Laurent melahirkan aktivitas produktif yang bisa mem-back up
perjalanan ibadah yang dilakukan segenap aktivis Budha di seluruh tanah air.
Atas dasar itu, pertanyaan awal beliau adalah tentang usaha produktif apa yang
layak untuk dikelola untuk tujuan itu.
Diskusi pun kian asik, ketika nalar diskusi dibuka dengan
satu pernyataan bahwa koperasi itu kumpulan orang. Luas ruang juang koperasi itu tidak hanya
persoalan ekonomi saja, tetapi juga menyangkut persoalan-persoalan sosial dan budaya. Modal terbesar koperasi itu
terletak pada keterpeliharaan dan keterbangunan komitmen dan kebersamaan serta
menempatkan “perusahaan” hanya sebagai media atau sarana mencapai tujuan.
Hal ini sepertinya di luar persepsi awal Bung Laurent, dimana yang beliau fikir
bahwa perbedaan koperasi itu hanya pada aspek kepemilikan dan tidak ada
perbedaan lain pada konteks pengelolaannya. Belum terfikir sebelumnya dibenak beliau bahwa
kebersamaan di koperasi itu meliputi 3 (tiga) hal; (i) kebersamaan dalam proses
perumusan mimpi; (ii) kebersamaan dalam mewujudkan mimpi melalui distribusi
peran diantara segenap unsur organisasi (pengurus, pengawas dan anggota) dan;
(iii) kebersamaan dalam menilik pencapaian. Kebersamaan koperasi ditekankan selalu
hadir di keseluruhan proses koperasi itu sendiri.
Penjelasan ini kian membuat Bung Laurent tambah semangat
saat beliau bersepakat ketika koperasi itu merupakan located market (pasar
terlokalisir) yang keterbentukannya
bersamaan dengan kelahiran koperasi
itu sendiri. Apalagi, koperasi menganut sistem keanggotaan sukarela terbuka
yang memungkinkan perusahaan koperasi beroperasional lebih efisien mengingat
total biaya akan ditanggung semakin banyak orang. Artinya, usaha koperasi akan
beroperasi lebih efisein karena ditanggung lebih banyak anggota sehingga peluang
menambah kebermanfaatan koperasi terhadap anggota semakin meluas.
Untuk memperkuat pemahaman, koperasi juga didefenisikan
sebagai organisasi yang mengusung nilai-nilai ke universalan, kesamaan yang
tidak membedakan latar belakang stratat sosial, ekonomi, agama dan juga gender.
Sifat ke universalan semacam ini lah yang kemudian mempekuat nalar
memungkinkannya koperasi menjalankan prinsip keanggotaan sukarela terbuka.
Namun demikian, fakta lapangan menunjukkan bahwa
koperasi-koperasi maju biasanya bila diawali oleh common bond (kesamaan
ciri pada sebuah komunitas atau kelompok) seperti basis agama, basis kesamaan
profesi seperti para guru dan para karyawan dan lain sebagainya. Common bond semacam
ini memermudah menemukan satu garis kesamaan kepentingan dan mempermudah
membangun kerekatan sosial diantara individu-individu yang ada didalamnya,
termasuk di kalangan Budhis. Penjelasan
ini menambah semangat Bung Laurent mengingat beliau berada di lingkungan budhis
yang merupakan common bond yang bisa dimobilisasi menjadi koperasi dan tersebar
di seluruh Indonesia.
Dalam wajah berbinar dan semangat untuk segera
meng-aplikasikan terpancar dari senyum beliau saat diskusi berakhir dan
kemudian berpamitan. Beliau bertekad untuk membangun koperasi yang massif,
khususnya di kalangan Budhis seluruh Indonesia. Gairah itu begitu nyata
terlihat dan tak sabar untuk mendengar kbar lanjutan gerakan yang akan
dilakukan anak muda yang aktif memberikan pencerahan di kalangan budhis seluruh
Indonesia. Ntah kenapa, saya begitu meyakini bahwa anak muda ini akan berhasil
membentuk koperasi yang dicita-citakannya. Optimisme nya yang terkesan begitu
kuat telah mengundang kepenasaran akan seperti apa karya yang akan lahir
beberapa bulan dan atau tahun ke depan. Saya mengerti kalau membangun karya bukanlah sesuatu yang mudah tetapi saya berkeyakinan kuat kalau sahabat muda satu ini memiliki semangat juang tinggi.
Semoga sukses untuk bung laurent
berikut komunitas budhisnya. Semoga nilai-nilai kebijaksanaan yang ada dalam
roh koperasi memiliki kesamaan cita-cita dari spirit kebijaksanaan yang
dikembangkan di lingkungan mereka.
Posting Komentar
.