APRESIASI TINGGI TERHADAP GERAKAN MENABUNG DI SD 02 AL-IRSYAD -AL ISLAMIYAH, PURWOKERTO, JAWA TENGAH, INDONESIA
A.Pembuka

Alhamdulillah, sampai detik ini membangun budaya menabung itu masih berjalan secara konsisten. Ide ini coba terus digulirkan ke komunitas-komunitas lain sebagai bagian dari visi besar dari idea awal gerakan menabung sebagaimana di jelaskan dalam 2 (dua) tulisan sebelumnya, yaitu : dan; (i) tulisan kedua berjudul " membangun mimpi lewat Rp 1000/hari ( lhttp://www.arsadcorner.com/2014/12/membangun-mimpi-lewat-

Kali ini, penggagas gerakan menabung ini mencoba mengkomunikasikannya dengan komunitas SD Al-Irsyad 02, Purwokerto, Kab. Banyumas, Propinsi Jawa Tengah. Kalau mindset yang dibangun dikalangan Ibu-ibu dasawisma adalah "mengurangi biaya belanja harian Rp 1000/hari", tema yang dibangun di Al-Irsyad adalah tentang "Pelipatan qurban" yang kemudian dikemas sebuah koran harian Suara Medeka dalam judul " Sisihkan Uang Saku demi Celengan Surga".
Gerakan ini akan coba terus coba disosialisasikan dan dikampanyekan ke komunintas-komunitas apapun dengan harapan akan menjadi satu gerakan yang bila dikonsolidasikan menjadi satu kekuatan luar biasa yang bisa dimobilisasi menjadi "gerakan ekonomi mandiri masyarakat berbasis kolektivitas".

B. Pengkomunikasikan Ke Komunitas SD 02 Al-Irsyad Al-Islamiyah,
Purwokerto, Jawa Tengah
Setelah budaya menabung di lingkungan ibu-ibu dasawisma menunjukkan konsistensi, gagasan menabung ini kemudian coba dikomunikasikan ke Komunitas SD 02 Al-Irsyad Al-Islamiyah Purwokerto. Disamping keterwujudan karya sederhana ini di lingkungan Dasa Wisma, budaya potong qurban yang dilakukan oleh SD 02 Al-Irsyad Al-Islamiyah, Purwokerto menjadi sumber inspirasi dalam pemilihan tema. Pengkomunikasian ini pun diawali dengan sebentuk tulisan kecil sederhana dan alhamdulillah respon para peringgi
SD 02 Al-Irsyad Al-Islamiyah Purwokerto cukup tinggi.
Semoga gerakan menabung ini terus bergulir dalam berbagai kemasan sehingga menginspirasi gagasan-gagasan berikutnya bernada pemberdayaan dan pembentukan kemandirian masyarakat berbasis kolektivitas.
MELIPATGANDAKAN QURBAN
LEWAT
MENABUNG Rp 1000/HARI
(buah
fikir memantik kebersamaan produktif)
A. Sebuah Pengantar
Terinsiprasi dari budaya
“urunan qurban” yang sukses diselenggarakan di lingkungan siswa/i SD Al-Irsyad
Al-Islamiyah 02 setiap menjelang hari
raya ‘Iedul Adha”, ter-ide untuk
membentuk sedikit modifikasi dalam bentuk “menabung Rp 1000/hari”. Prinsip dasarnya sebenarnya sama-sama menabung, hanya
saja dimensi maknanya nya diperluas.
Menabung, sesungguhnya tidak hanya tentang aktivitas “mengumpulkan
uang”, tetapi menabung juga memiliki
makna luas yang antara lain dijelaskan berikut ini:
- Menabung identik dengan “menahan ingin”. Fakta menunjukkan bahwa banyaknya tawaran-tawaran produk atau jasa telah memancing gairah belanja yang luar biasa dan menjadikan konsumtif. Allah SWT pun tidak suka orang-orang yang berlebihan. Demikian juga Rasulullah SAW yang mencontohkan hidup sederhana. Oleh karena itu, sebagai bagian dari “melatihkan diri dalam mengelola ingin”, dinilai strategis untuk membiasakan menabung Rp 1000/hari. Satu hal yang menjadi catatan, sumber uang yang digunakan untuk menabung adalah “mengurangi jajan” masing-masing siswa/i dan bukan meminta tambahan kepada orang tuanya.
- Menabung juga membangun “sikap dan mental”. Keterlatihan “mengelola ingin” dan kemudian mengalihkannya ke hal-hal yang lebih positif, merupakan bagian dari upaya membangun “sikap dan mental” positif yang berpengaruh baik dalam perkembangan pribadi para siswa/i, khususnya bijaksana dalam menggunakan uang.
- Menabung mempertinggi “kemampuan merancang masa depan”. Lewat menabung, akan terakumulasi sejumlah uang yang kemudian melahirkan kesempatan untuk merancang sesuatu yang baik dimasa akan datang. Dengan program ini, bila seorang siswa/i memiliki keinginan atas sesuatu, maka diharapkan “menabung” dipandang sebagai pilihan terbaik ketimbang meminta pada orang tuanya. Ketika ini dipilih oleh seorang anak, maka dia pun belajar untuk sabar atas keinginannya.
- Mempertinggi kualitas spiritualitas dan kepedulian siswa/i. Mengingat bahwa fokus pertama program menabung ini adalah qurban, maka hal ini sangat efektif bagi peningkatan kualitas spiritualitas dan kepedulian siswa/i.
- dan lain sebagainya.
Intinya, program menabung ini
bukan fokus pada “keterkumpulan uang”, tetapi lebih mengedepankan sisi edukasi
dan pembentukan sikap dan mental positif yang mempengaruhi perkembangan pribadi
siswa/i.
B. Implikasi dan Daya dukung
terhadap Program Qurban Sekolah
Disamping sisi edukasi dan
pembentukan sikap dan mental seluruh siswa/i sebagai fokus, program menabung
ini akan menghasilkan “akumulasi rupiah” yang bisa dimobilisasi untuk mendukung
program qurban berjama’ah yang pasti dilaksanakan SD Al-Irsyad Al-Islamiyah 02
Purwokerto setiap kali ‘Iedul Adha menjelang. Tentu, peluang perolehan dalam
jumlah lebih besar mungkin untuk diraih ketimbang dilakukan satu atau dua bulan
menjelang hari raya “iedul Adha tiba. Dengan demikian, jumlah hewan qurban yang
bisa diselenggarakan juga berpeluang lebih banyak. Tentu, hal ini juga akan
berpeluang memperluas kebermaknaan SD Al-Irsyad bagi masyarakat sekitar,
khususnya dalam syiar Islam.
C. Sekelumit Ide Teknis Pelaksanaannya..
Pelaksanaan program menabung
Rp 1000/hari dikalangan siswa SD Al-Irsyad Al-Islamiyah 02 Purwokerto ini bisa
dilaksanakan dengan berbagai alternatif cara , yaitu:
- Menggunakan kaleng susu atau botol minuman. Pada model ini, pertama kali seluruh siswa/i membawa kaleng susu atau botol minuman yang dibagian atau atau sisi samping dikasih bolongan seukuran uang logam Rp 1000. masing-masing diberi nama agar tidak tertukar dan kemudian dibagikan setiap pagi saat jam pelajaran pertama belum dimulai dan kemudian dikembalikan ke lemari kelas yang terkunci. Begitu seterusnya dan kemudian akumulasi celengan di bongkar secara periodik, bisa 3 (tiga) bulanan dan bisa 6 (enam) bulanan, dan kemudian ditabungkan ke bank. Tentu, akumulasi tabungan ini dilengkapi dengan catatan rekapitulasi yang menunjukkan jumlah tabungan masing-masing siswa/i. Hal ini penting sebagai bagian dari menjaga dan menumbuhkembangkan motivasi siswa/i untuk terus menabung.
- Melakukannya setiap hari dan akumulasinya langsung ditabungkan ke bank.
- dan sebagainya.
D. Mengembangkan Tujuan...
Secara teknis, hal pertama
yang ingin dicapai dari program ini adalah “pembiasaan” sehingga menjadi bagian
dari budaya keseharian hidup dari para siswa/i itu. Ketika hal ini sudah
massif, maka bisa semangat menabung segenap siswa/i diperluas lagi selain untuk
Qurban, seperti menabung untuk membeli buku-buku bacaan yang baik dan atau
lainnya. Intinya, dengan terbangunnya budaya menabung akan memperluas
kesempatan untuk mengembangkan perencanaan-perencanaan yang baik.
E. Penghujung
Terbersit ide di segenap orang
tua siswa juga ikut membangun budaya menabung Rp 1000/hari. Angka ini hanya
awalan untuk membangun kebiasaan saja. Bila sudah terbiasa dan menyadari betapa
pentingnya menabung, maka akumulasinya akan menjadi luar biasa dan berpeluang mendatangkan
kemanfaatan beragam. Andai terakumulasi dalam jumlah tertentu dan kemudian bisa
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan usaha-usaha produktif, maka bukan tidak
mungkin hal ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Tetapi, mungkin itu mimpi
yang terlalu jauh untuk saat ini walau sebenarnya sangat mungkin kalau kemauan
kolektif terbangun dikalangan segenap para orang tua siswa/i. Namun bila hal
itu benar-benar terjadi, maka kekerabatan keluarga besar Al-Irsyad Al-Islamiyah
02 Purwokerto tidak hanya sekedar tertaut persoalan pendidikan, tetapi akan
meluas menjadi kekerabatan produktif yang tak terukur.
Namun demikian, sebagaimana
muasalnya, program ini akan dimulai dari para siswa/i dengan mengedepankan sisi
edukasi dan pembentukan mental. Untuk pertama kali, akumulasi dari
keterkumpulan tabungan akan dimanfaatkan untuk lebih mensukseskan program
qurban tahunan yang sudah biasa dilaksanakan dan sudah menjadi agenda tetap SD
Al-Irsyad Al-Islamiyah 02 Purwokerto.
Rp 1000/hari memang hanya
sekeping logam yang bahkan mungkin sering tercecer di rumah dan bahkan terabaikan,
tetapi akan menjadi luar biasa ketika terakumulasi dari ribuan orang yang
melakukannya setiap harinya. Terfikirkan Kah?.
Posting Komentar
.