sumber : kapanlagi.com |
Kalau bisanya setiap minggu yang harus pulang adalah 1
(satu) orang kontestan, Jum’at malam kali ini tak seperti biasanya, ada 2 (dua) peserta
yang harus angkat coper. Kalau biasanya proses
perkembangan perolehan vote tidak pernah dijelaskan senyatanya dan mutlak
menjadi hak prerogatif dan sekaligus menjadi dasar panitia menentukan
peserta the next idol yang harus pulang, malam ini posisi 2
(dua) terbawah hasil "vote sementara" diumumkan
kepada khalayak saat separoh dari jumlah peserta Idol mempertontonkan
kebolehannya di panggung spektakuler. Sang Host pun menegaskan bahwa itu hanya perhitungan
sementara dan bila loyalis para peserta the next idol 2014 tidak ingin
kehilangan idolanya di minggu berikutnya.maka satu-satunya peluang adalah
melipatgandakan vote sampai batas waktu habis.
Akhirnya vote
di tutup setelah semua peserta the next idol unjuk kebolehan dalam bernyaty. Tiba
saatnya menentukan siapa yang harus pulang dan siapa yang berhak lanjut atau bertahan.
Seperti diumumkan dipermulaan acara bahwa malam ini yang akan pulang adalah 2
(dua) orang. Dengan ciri khas Sang Host dan disertai dengan musik menegangkan
satu per satu peserta mendapati nasibnya. 8 (delapan) kontestan dinyatakan aman
berdasarkan perolehan vote yang di kirimkan oleh voter melalui sms atau
twitter. Kedelapan kontestan ini berhak tampil
lagi di minggu berikutnya. Sementara itu, 3 (tiga) kontestan peraih vote
tersendah dinyatakan belum aman. Pertanyaan muncul kemudian, siapakah 1 (satu)
dari 3 (tiga) peserta yang belum aman akan tetap bertahan?. Ketiga peserta
tersebut menunjukkan wajah yang tegang walau sesekali mencoba menghibur diri
dengan senyuman getir.
Sang Host mengatakan bahwa ketiga peserta yang masuk
kategori ”belum aman” akan diberikan kesempatan bernyanyi sekali lagi. Kemudian
secara berturut-turut mereka bernyanyi mulai dari dewi, sarah dan diakhiri dengan
miranti. Sesaat sebelum ketiganya bernyanyi diumumkan bahwa vote
di buka kembali. Kemudian Sang Host acara memotivasi peserta idol untuk menampilkan
talenta terbaik yang mereka miliki dengan alasan agar mendapatkan raihan
dukungan. Disisi lain sang Host pun memotivasi para voter loyalis untuk memberikan vote sebanyak-banyaknya atau idola mereka harus pulang malam ini. Adakah emosi para voter di segenap penjuru
negeri ini terprovokasi untuk tersu mendukung walau harus mengorbankan sebagian
pulsanya?. Dari sisi bisnis, penyelenggara
pasti berharap hal itu terjadi sebab kian banyak yang nge-vote berarti kian
berisi pundi-pundi pendapatan.
sumber : article.wn.com |
Ketiga peserta The Next Idol telah selesai menunaikan
tugasnya dan sepertinya akan diketahui siapa dari ketiganya yang akan tetap
bertahan. Sang host sungguh kreatif dalam
mengaduk-aduk emosi penonton dan mengingatkan
bahwa masih ada waktu untuk melipatgandakan dukungan. Disaat tersisa 3 (tiga) menit untuk nge-vote, sang host mencoba
menyapa barisan juri dan menanyakan prediksi mereka tentang siapakah satu orang yang akan bertahan dari 3 (tiga) peserta
peraih voting terendah. Dengan asumsi dewan juri akan obyektif dalam memberikan
prediksinya masing-masing, terbersit tanya adakah hal ini bentuk komitmen kuat
penyelenggara untuk tetap menjaga kualitas output sehingga diharapkan
prediksi para juri mampu mempengaruhi atau membimbing para voter dalam
menentukan pilihan?. Ataukah ini bagian dari skenario melipatgandakan vote yang
bermakna pelipatgandaan hasil penyelenggaraan event akbar yang satu ini?
Akhirnya vote di tutup dan saatnya menentukan siapa yang
bertahan dan siapa pula yang harus pulang, dewi, sarah ataukah miranti?. Ketegangan
pun terjadi lagi. Suasana seketika senyap dan sesekali camera menunjukkan
bagaimana sang peserta ataupun penonton yang hadir di studio sedang komat-kamit
menandakan sedang berharap akan pertolongan Tuhan. Akhirnya terjawab sudah,
sarah dinyatakan aman dan kemudian berhak bergabung dengan barisan 8 (delapan)
peserta yang sudah dinyatakan aman lebih dulu. Sementara itu Dewi dan Miranti dinyatakan
belum aman.
sumber :tribunnews.com |
Ternyata masih ada satu harapan bagi keduanya bila para
juri menggunakan hak veto nya untuk mempertahankan salah satu dari keduanya. Setelah
bermusyawarah, dewan juri yang terdiri dari anang, tantri kotak, Titik DJ (minus
Dhani yang sudah pulang lebih dulu karena alasan kesehatan) akhirnya menyatakan
juri memilih untuk tetap meng-keep hak veto yang hanya bisa
digunakan sekali saja sepanjang ajang panggung spektakuler di
gelar. Atas hal ini, maka Dewi dan Miranti positif pulang malam ini. Keteganganpun
akhirnya usai dan 9 (sembilan) peserta yang melanjutkan pertarungan berikutnya
berinisiatif mendatangi Dewi dan Miranti. Mereka menunjukkan solidaritas dan
persaudaraan untuk membangunkan kebesaran jiwa dari 2 (dua) orang yang sudah
beberapa waktu menjadi bagian dari keseharian mereka di ruang latihan. Sungguh
dramatis...tetapi inilah perlombaan pencari bakat yang hanya memberi peluang
kepada 1 (satu) pemenang.
Dipenghujung goresan ini terbersit beberapa tanya..adakah perubahan pola vote malam ini menandakan minimnya partisipasi voter untuk ajang yang di klaim para juri sebagai event Idol yang dikuti peserta-peserta terbaik dari ajang yang sam disebelumnya?. Adakah mayoritas pecinta musik indonesia hanya memilih untuk menikmati penampilan ciamik dari para musisi muda calon pemegang estafet entertainer selanjutnya dan mereka kurang tertarik untuk menyumbangkan vote??. Ataukah pola provokasi vote yang diwakili oleh sang host murni persoalan keinginan mempertinggi raupan laba dari pegelaran event akbar ini?
sumber : hiburan.pasa.MSN.com |
Ragam tanya itu tetep berujung tanya yang tak berjawab. Namun
harus diakui bahwa penyelenggara event ini adalah barisan insan kreatif yang
tidak pernah kehabisan gagasan. Mereka sukses men-drive sebuah ajang pencarian
bakat menjadi satu bisnis yang menghasilkan dan juga menghidupi banyak orang. Mereka
sukses memindahkan uang dari pemirsa dan loyalis ke kantong mereka melalui ”isu
vote” alias dukung mendukung. Mereka berhasil mengaduk-aduk emosi hingga
perasaan keberpihakan menjadi tiket ikhlas untuk berbagi pulsa. Mereka sukses
mendramatisir emosi menjadi sebuah industri kreatif. Luar biasa...Salute..!!!
Posting Komentar
.