SEPUCUK SURAT
UNTUK PARA SAHABAT ISTIMEWA DI STAIN PURWOKERTO
Sahabat Peserta Seminar Yang di
Rahmati Allah..
Sepemahaman saya yang masih
sedang belajar, apapun yang terjadi didunia ini adalah atas izin Allah. Hal ini
menginspirasi tanya “hikmah apa” yang akan kita dapatkan
ketika dipertemukan dalam seminar kali
ini. Saya berharap semoga mendatangkan kebaikan bagi kita semua dan juga
menjadi momentum terbangunnya pembacaan “wirausaha adalah salah satu ladang
ibadah yang menarik untuk ditekuni”.
Manusia dikarunia Allah SWT
akal, fikiran, energi dan waktu serta bentangan alam luas berikut isinya. Semua
itu merupakan modal penting bagi setiap
orang dalam mengintrepretasikan “ibadah”, yang merupakan tujuan keterciptaan manusia. Oleh karena itu,
menjadi menarik mengajak “belajar
bersama” untuk melakukan segala sesuatu sebagai ibadah dan juga bagian dari cara untuk
berkesempatan masuk ke dalam sorga di Yaumil Akhir nanti. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Sahabat-sahabatku....
Sahabatku-sahabatku calon ilmuwan...
Sahabat-sahabatku....
Didunia ini manusia tergolong 2 (dua), yaitu manusia yang bisa diajak berfikir dan manusia yang harus difikirkan. Keberadaanmu di lingkungan kampus mengindikasikan bahwa dirimu adalah kelompok yang bisa diajak berfikir dan memikirkan orang lain. Semoga, apa-apa yang engkau dapatkan selama di kampus, menginspirasi untuk tidak menjadi makhluk egois, tetapi mendorongmu menjadi insan yang memiliki kesalehan sosial lewat ketauladanan tindakan dan ragam kepedulian yang nyata. Inilah salah satu bentuk syukur atas kesempatan emas menjadi barisan sebuah kampus. Oleh karena itu, kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang akan anda dapatkan di kampus sepatutnya dimaknai sebagai titipan Tuhan yang juga bermakna “pesan”, yaitu menyebarluaskannya dalam bentuk lisan maupun ketauladanan tindakan.
Sahabat-sahabatku...
Ketika kita membicarakan
wirausaha, sesungguhnya tak lepas dari persoalan keimanan. Setiap dari kita
tidak pernah bisa melihat Allah, tetapi bisa meyakini dan merasakan hadir Nya
di hidup kita. Kita selalu menunaikan sholat 5(lima) waktu, berpuasa, zakat,
sodaqoh dan bahkan bangun tengah malam saat sebagian orang masih terlelap hanya
untuk mendirikan sholat tahajjud. Semua itu karena kita meng-Imani bahwa Allah
adalah tempat kita bersandar
dalam menjalani hidup di dunia ini. Itulah gambaran betapa Iman telah mempengaruhi seluruh hidup seseorang. Demikian halnya ketika anda berwirausaha, memerlukan keyakinan yang kuat sebab anda sesungguhnya mempercayai yang belum anda lihat. Tahukah anda akan mendapat untung atau bahkan merugi esok hari saat meng-investasikan tabungan anda hari ini ke dalam sebuah bisnis sebesar Rp 5 juta?.
dalam menjalani hidup di dunia ini. Itulah gambaran betapa Iman telah mempengaruhi seluruh hidup seseorang. Demikian halnya ketika anda berwirausaha, memerlukan keyakinan yang kuat sebab anda sesungguhnya mempercayai yang belum anda lihat. Tahukah anda akan mendapat untung atau bahkan merugi esok hari saat meng-investasikan tabungan anda hari ini ke dalam sebuah bisnis sebesar Rp 5 juta?.
membuat orang tidak mengenal lelah di medan juang untuk mengejar mimpinya. Dengan kata lain, “keyakinan, niat dan semangat” menjadi faktor penting lahirnya ragam karya di dunia ini. Oleh karena itu, ketika anda mau memasuki dunia kewirausahaan, teruslah mengembangkan “keyakinan, niat dan semangat “secara terus menerus. Bangunlah pakem-pakem penyemangat yang membuat senantiasa berenergi dalam mewujudkan apa-apa yang di impikan.
Ketika anda bertekad untuk
menekuni wirausaha, mulailah dengan kata “siapa”. Hal ini sebagai penegasan
siapa yang menjadi target akan anda untuk layani. Ingat, berwirausaha adalah melayani dan membuat bahagia orang
lain melalui apa-apa yang di sajikan/ditawarkan. Oleh karena itu,
penentuan “siapa” merupakan awal segala sesuatunya dalam anda bergelut dengan
kewirausahaan. Selanjutnya, anda merumuskan “apa”, dalam arti apa yang akan anda tawarkan. Ada satu pesan
bijak;”jual lah apa
yang dibutuhkan, bukan menjual apa yang anda punyai”. Pesan ini bermakna bahwa menjual apa yang dibutuhkan lebih berpeluang di respon positif oleh calon konsumen anda. Sebagai contoh sedikit radikal; “mungkinkah calon konsumen yang kebetulan mahasiswa STAIN akan merespon penwaran ragam bando dan jepit rambut?”
yang dibutuhkan, bukan menjual apa yang anda punyai”. Pesan ini bermakna bahwa menjual apa yang dibutuhkan lebih berpeluang di respon positif oleh calon konsumen anda. Sebagai contoh sedikit radikal; “mungkinkah calon konsumen yang kebetulan mahasiswa STAIN akan merespon penwaran ragam bando dan jepit rambut?”
Sebagai catatan, dalam proses menentukan
“apa” memerlukan “instuisi yang tajam” sehingga apa yang anda tawarkan betul-betul skala prioritas dari
kebutuhan calon konsumen. Bicara “instuisi
tajam”, setiap orang berpeluang memilikinya, ketika melatihnya secara terus menerus. Untuk
mendukung pendapat tersebut, berikut ini
dijabarkan kebiasaan-kebiasaan yang mungkin bisa menginspirasi:
a.
pisau tumpul kalau di asah akan
tajam, tetapi pisau tajam akan tumpul bila tidak pernah di asah.
b.
Setiap anda berhadapan dengan HP
jenis baru, pasti anda memerlukan sedikit waktu untuk bisa mengoperasikan
keypad nya. Pada saat jemari anda sudah canggih, anda pun bisa mengetik dengan
lancar dan bahkan ada yang bisa mengetik
tanpa perlu mengetiknya. Lebih gila lagi, ada yang bisa membalas SMS sambil
mengendarai sepeda motor atau mobil.
c.
Ketika anda belajar bahasa inggris
atau bahasa arab, pasti awalnya kosa kata anda sangat terbatas. Tetapi ketika
anda selalu menghafalkan vocabulary dari
setiap apa yang anda lihat, dengar dan rasakan maka pada kurun waktu tertentu
anda akan lancar berbahasa arab dan bahasa inggris.
d.
dan lain sebagainya.
Beberapa contoh diatas
menunjukkan bahwa semua berawal dari tidak bisa dan tidak biasa, tetapi setelah
belajar secara terus menerus dan membiasakan diri, pada akhirnya akan menjadi
lihai. Demikian pula ketika anda mengasah instuisi wirausaha anda secara terus
menerus, maka waktu akan membentuk ketajaman instuisi tersebut.
Sahabat-sahabatku.......
Sahabat-sahabatku calon entrepreneur brilian....
Sahabat-sahabatku calon entrepreneur sukses.....
Sahabat-sahabatku...
Sebagai penyemangat tambahan, Allah
SWT mengatakan bahwa; “takkan berubah nasib sebuah kaum kecuali
kaum itu sendiri yang mengubahnya”. Artinya, Allah SWT mempersilahkan
kita melakukan perubahan dalam hidup. Dalam konteks usaha manusia, Allah SWT
berposisi me-ridhoi atau tidak dan melipatgandakan hasil atau tidak.
Untuk itu, tidak ada alasan bagi siapapun memilih diam dan tak bergerak, sebab
hal itu sama saja berdoa tetapi tak berusaha. Optimis-lah dalam melangkah karena setiap
kelahiran didunia ini pasti membawa rezeki, kecuali anda tak melakukan apa-apa
untuk datangnya rezeki itu di hidup anda.
Sahabat-sahabatku yang di cintai Allah SWT...
Adalah betul kewirausahaan
adalah aktivitas bernuansa produktivitas dari ragam kreativitas, namun demikian
kewirausahaan bukanlah semata-mata persoalan keterkumpulan uang dan keuntungan,
melainkan juga menyangkut tentang
bagaimana menterjemahkan karunia akal, fikiran, energi , waktu &
kesempatan hidup ke dalam ragam tindakan yang memperluas kebermaknaan diri bagi
lingkungan. Bahkan lebih mulia dari itu, kewirausahaan berbasis keimanan dan ke
islaman merupakan media syiar strategi tentang kebenaran Islam
yang mensejahterakan dan rahmatan lil
“alamin.
Pada akhirnya , marilah kita
berfikir bersama mencari jawab atas satu tanya, “adakah relevansi kemiskinan dengan
lemahnya pengetahuan dan rendahnya iman?”. Semoga tanya ini membawa kita lebih ber-energi dan menjadi
pribadi yang lebih bijak dalam menjalankan fungsi ke-khalifaan di dunia. Amin
Ya Robbal ‘Alamin.
Posting Komentar
.