BERSAMA WAKIL KETUA PPATK : "MENILIK KESIAPAN KOPERASI DI ERA AEC" | ARSAD CORNER

BERSAMA WAKIL KETUA PPATK : "MENILIK KESIAPAN KOPERASI DI ERA AEC"

Minggu, 22 September 20130 komentar



Pada tanggal 21 September 2013, Kopkun (Koperasi Unsoed) menggelar agenda ekslusif sebentuk diskusi informal yang bertemakan “Peluang koperasi di era AEC ( Asean Economic Community” yg akan diberlakukan di tahun 2015".

Diskusi eksklusif dan terbatas ini dilaksanakan di Cafe Kemangi, lantai 02, Pabuaran, purwokerto, lebih kurang 300 meter dari Kampus Unsoed, Purwokerto, diikuti oleh 50 an kader kopkun, aktivis social dan puluhan mahasiswa/i. Diskusi ini juga menghadirkan 2 (dua) orang nara sumber, yaitu; (1)  Bapak .Muhammad Arsad Dalimunte dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua Kadin Banyumas dan aktivis koperasi; (2)  Pak Agus Santoso, dalam kapasitasnya sebagai seorang sociopreneur. Kesehariannya beliau menjabat sebagai wakil ketua PPATK (Pusat pengkajian dan Analisa Transaksi keuangan) indonesia. Disamping itu, Insan Multy Talent ini juga menjabat sebagai Ketua PPATK se-Asean dan juga salah seorang pembina koperasi karyawan/ti Bank Indonesia (BI). Saat ini juga beliau merupakan salah satu dari juri bersama Renald Kasali dalam mencari Bakat-bakat muda di tanah air yang diselenggarakan oleh Kompas. Sebuah kehormatan beliau berkenan menyempatkan untuk hadir di agenda Kopkun, setelah seharian sejak pagi mengisi acara ilmiah di Fakultas Hukum Unsoed Purwokerto, Jawa Tengah.




Acara dimulai sambutan ketua KOPKUN, Bapak Herliana yang menekankan bahwa pelaksanaan diskusi ini sebagai titik warning kepada dunia koperasi terhadap segala implikasi dari akan diberlakukannya AEC (Asean Economic Community) pada tahun 2015.  Ditandaskan bahwa dengan berlakukanya AEC, maka arus barang, jasa, investasi dan sumber daya manusia menjadi bebas, sehingga hal ini menjadi kekhawatiran serius, apalagi banyak koperasi yang masih menerapkan sistem manajemen tradisional.

Selanjutnya, Narasumber pertama (cq. Pak Agus Santoso) menjelaskan bahwa koperasi harus segera berbenah diri, sebab yg bisa eksis di era AEC nanti, yang bisa bertahan dan berkembang hanya institusi bisnis  yang memiliki kemampuan meng-create inovasi2 yang disertai dengan strategi marketing dan packaging yang brilian. Beliau juga menceritakan beberapa karya spektakuler dimana beliau terlibat diproses keterbentukannya di berbagai daerah di indonesia dan juga di luar negeri seperti filipina dan vietnam .luar biasa...semangat pemberdayaan masyarakat yang telah lama beliau kobarkan patut diacungi jempol dan dijadikan tauladan para kaum muda. Testimonial beliau tentang berbagai kisah yang mengikuti setiap kelahiran karya sungguh telah menyemangati dan menginspirasi energi untuk melakukan hal-hal positif bernuansa kreatifvitas. 

Sementara itu, Pak Arsad dalam kapasitasnya selaku wakil kadin memulai dengan mengingatkan kembali tentang ruang juang koperasi yang tidak terbatas pada persoalan ekonomi saja, tetapi juga menyangkut sosial dan budaya. Disamping itu, perusahaan dalam koperasi adalah media untuk mencapai tujuan2 yg disepakati saat segenap stake holder koperasi duduk bersama. Kemudian beliau melanjutkan bahwa koperasi tak perlu terlalu khawatir akan diberlakukannya AEC, sepanjang koperasi segera melakukan ragam persiapan dan konsolidasi dalam membentuk keunggulan2, baik untuk tujuan menjadi tuan rumah di negeri sendiri maupun dalam meng-expanse market di negara2 anggota ASEAN yang menjadi terbuka lebar saat AEC diberlakukan.  Beliau sempat menyinggung tentang perlunya pemerintah melakukan proteksi dan fasilitasi yang mendidik dan berjangka. Hal ini dimaksudkan agar kemandirian dan ketangguhan manajemen organisasi dan perusahaan koperasi tumbuh secara bertahap dan berkesinambungan.bahkan beliau sempat membuat statemen sedikit radikal, "bubarkan aja kemenkop, BILA sampai waktu tertentu keberadaannya tak kunjung efektif mendorong eksistensi koperasi ". Kemudian beliau menambahkan "Kita harus memiliki keyakinan bahwa mimpi itu akan nyata, jika tidak berarti kita telah melakukan hal yg sia2". Beliau juga menyemangati seluruh peserta bahwa kita harus membangun "cara baca" yg menyemangati dan mendorong gairah positif dalam menyongsong AEC. Kita harus percaya diri bahwa kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri yg berpenduduk lebih dari 200juta orang. Disamping itu, kita juga harus membangun keunggulan2 sehingga mampu mengambil peran penting dalam perdagangan dikawasan asean.


Diskusi berlangsung asik dan santai, tetapi bermaterikan hal-hal luar biasa. Akhirnya diskusi di tutup jam 22.30 wib…Sebuah momentum yang jarang…
Harian Suara Merdeka Hal 23, 23 Sept 2013
Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved