
Pada tanggal 21 September 2013, Kopkun (Koperasi Unsoed)
menggelar agenda ekslusif sebentuk diskusi informal yang bertemakan “Peluang
koperasi di era AEC ( Asean Economic Community” yg akan diberlakukan di tahun 2015".

Diskusi eksklusif dan terbatas ini dilaksanakan di Cafe Kemangi, lantai 02,
Pabuaran, purwokerto, lebih kurang 300 meter dari Kampus Unsoed, Purwokerto,
diikuti oleh 50 an kader kopkun, aktivis social dan puluhan mahasiswa/i.
Diskusi ini juga menghadirkan 2 (dua) orang nara sumber, yaitu; (1)
Bapak .Muhammad Arsad Dalimunte dalam
kapasitas sebagai Wakil Ketua Kadin Banyumas dan aktivis koperasi; (2)
Pak Agus Santoso, dalam kapasitasnya sebagai
seorang
sociopreneur. Kesehariannya beliau menjabat sebagai wakil ketua PPATK (Pusat
pengkajian dan Analisa Transaksi keuangan) indonesia. Disamping itu, Insan
Multy Talent ini juga menjabat sebagai Ketua PPATK se-Asean dan juga salah seorang pembina koperasi
karyawan/ti Bank Indonesia (BI). Saat ini juga beliau merupakan salah satu dari juri
bersama Renald Kasali dalam mencari Bakat-bakat muda di tanah air yang
diselenggarakan oleh Kompas. Sebuah kehormatan beliau berkenan menyempatkan untuk hadir
di agenda Kopkun, setelah seharian sejak pagi mengisi acara ilmiah di Fakultas Hukum
Unsoed Purwokerto, Jawa Tengah.

Acara dimulai sambutan ketua KOPKUN, Bapak Herliana yang menekankan bahwa pelaksanaan diskusi ini sebagai titik warning kepada dunia koperasi terhadap segala implikasi dari akan diberlakukannya AEC (Asean Economic Community) pada tahun 2015. Ditandaskan bahwa dengan berlakukanya AEC, maka arus barang, jasa, investasi dan sumber daya manusia menjadi bebas, sehingga hal ini menjadi kekhawatiran serius, apalagi banyak koperasi yang masih menerapkan sistem manajemen tradisional.

Selanjutnya, Narasumber pertama (cq. Pak Agus Santoso) menjelaskan bahwa koperasi harus segera berbenah
diri, sebab yg bisa eksis di era AEC nanti, yang bisa bertahan dan berkembang hanya
institusi bisnis
yang memiliki kemampuan
meng-create inovasi2 yang disertai dengan strategi marketing dan packaging yang
brilian. Beliau juga menceritakan beberapa karya spektakuler dimana beliau
terlibat diproses keterbentukannya di berbagai daerah di indonesia dan juga di luar
negeri seperti filipina dan vietnam .luar biasa...semangat pemberdayaan
masyarakat yang telah lama beliau kobarkan patut diacungi jempol dan dijadikan
tauladan para kaum muda. Testimonial beliau tentang berbagai kisah yang
mengikuti setiap kelahiran karya sungguh telah menyemangati dan menginspirasi
energi untuk melakukan hal-hal positif bernuansa kreatifvitas.


Sementara itu, Pak Arsad dalam kapasitasnya selaku wakil kadin memulai dengan
mengingatkan kembali tentang ruang juang koperasi yang tidak terbatas pada
persoalan ekonomi saja, tetapi juga menyangkut sosial dan budaya. Disamping
itu, perusahaan dalam koperasi adalah media untuk mencapai tujuan2 yg
disepakati saat segenap stake holder koperasi duduk bersama. Kemudian beliau
melanjutkan bahwa koperasi tak perlu terlalu khawatir akan diberlakukannya AEC,
sepanjang koperasi segera melakukan ragam persiapan dan konsolidasi dalam membentuk
keunggulan2, baik untuk tujuan menjadi tuan rumah di negeri sendiri maupun dalam
meng-expanse market di negara2 anggota ASEAN yang menjadi terbuka lebar saat
AEC diberlakukan. Beliau sempat menyinggung tentang perlunya pemerintah
melakukan
proteksi dan fasilitasi yang mendidik dan berjangka. Hal ini
dimaksudkan agar kemandirian dan ketangguhan manajemen organisasi dan
perusahaan koperasi tumbuh secara bertahap dan berkesinambungan.bahkan beliau
sempat membuat statemen sedikit radikal, "
bubarkan aja kemenkop, BILA sampai
waktu tertentu keberadaannya tak kunjung efektif mendorong eksistensi koperasi ".
Kemudian beliau menambahkan "Kita harus memiliki keyakinan bahwa mimpi itu
akan nyata, jika tidak berarti kita telah melakukan hal yg sia2". Beliau
juga menyemangati seluruh peserta bahwa kita harus membangun "cara
baca" yg menyemangati dan mendorong gairah positif dalam menyongsong AEC. Kita
harus percaya diri bahwa kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri yg
berpenduduk lebih dari 200juta orang. Disamping
itu, kita juga harus membangun keunggulan2 sehingga mampu mengambil peran
penting dalam perdagangan dikawasan asean.
Posting Komentar
.