Mengapa seseorang mau menjadi anggota koperasi?
1. Kesadaran adanya keterbatasan diri untuk memenuhi target hidupnya
2. Adanya keyakinan bahwa dengan berkoperasi akan melahirkan sinergi
Implikasi sebab ?
Keberadaan seseorang dilandasi kebutuhan, dimana kebutuhan begitu variatif dan dinamis baik bersifat materil maupun immateril.
Hakekat RAT?
RAT adalah sarana komunikasi tertinggi untuk mengkomunikasikan segala kepentingan orang per orang. Pergulatan, pergesekan adalah konsekuensi dari one man one vote. Tetapi kekuatan moral untuk tetap mengembangan organisasi adalah pakem yang membuat setiap individu mau melakukan kolabirasi kepentingan. Untuk itu, kesadaran berdemokrasi adalah kunci untuk menghasilkan keputusan yang dapat diterima lahir & bathin.
Indikator keberhasilan?
Ditinjau dari hakekat lahirnya koperasi, indikator keberhasilan yang paling obyektif dan dijamin kebenarannya dari sebuah koperasi adalah “apabila semua anggota” merasa bahagia secara lahir dan bathin. Dengan kata lain, setiap anggota merasa bangga dan bahagian menjadi bagian organisasi koperasi. Kebanggaan ini dapat diukur dari keterlibatan/partisipasi aktif anggota dalam proses pertumbuhan dan perkembangan organisasi & usaha koperasi.
Operasionalisasi Bisnis Koperasi?
Realitas yang tak bisa dipungkiri adalah bahwa kebutuhan anggota begitu variatif dan dinamis sejalan dengan perkembangan zaman.
Kalau koperasi mempersonifikasikan dirinya sebagai sebuah wadah pemenuhan aspirasi ekonomi anggotanya, haruslah dibangun cara pandang yang komprehensif, sehingga ada sebuah kesadaran untuk mamahami keterbatasan. Pemahaman ini bukan merupakan justifikasi untuk tidak berkembang/statis, akan tetapi mengandung semangat untuk terus berinovasi sampai titik tertinggi dimana performane koperasi adalah refresentasi keinginan anggota.
Dualisme peran sebagai kekuatan maha dahsyat?
Anggota adalah pemilik dan juga pelanggan. Artinya, anggota adalah subyek dan juga obyek. Pada logika terawang yang jauh, seharusnya semua orang sepakat ketika disimpulkan bahwa “koperasi adalah rancang bangun usaha masa depan”. Namun, dalam tahap Implementasi diperlukan sebuah kesabaran untuk berproses. Mengapa harus sabar ?. Ada perbedaan yang mendasar koperasi dengan usaha lainnya yaitu bahwa koperasi berkaitan dengan rekayasa sosial, dimana kebersamaam dan kegotongroyongan menjadi semangat yang harus ters ada dan berkembang. Disisi lain, realitas menunjukkan pola-pola hidup individualis begitu mendarah daging pada mayoritas rakyat indonesia. Sehingga memasyarakatkan koperasi adalah identik dengan menawarkan pola kehidupan yang baru. Tentu hal ini bukan pekerjaan mudah. Namun demikian, kita mampu sepanjang kita mau dan berfikir bahwa kita mampu.
Posting Komentar
.