Prolog
Hari Jum'at,19 Juni 2020, IRAI (Indipenden Research & Advesory Indonesia) dibawah pimpinan Sang Fouder, Bapak Lin Che Wei, menggelar satu Webinar dengan thema " Penyeragaman Sistem Koperasi Universitas dan Penggabungan Koperasi Perumahan Medik Pagi Penyediaan Tes Covid-19".
Berbagai narasumber hadir dalam webinar ini, yaitu; (i) Bapak Rully Nutyanto selaku Deputi Bidang Kelembagaan Kementrian Koperasi & UKM RI); (ii) Bapak M.Budi Hidayat selaku sekretarus Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI; (iii) Ibu anisa Himawan, CEO PT The Pakubuwono Development; (iv) Bawapak Edward Kusuma,Founder Koperasi Sahabat Vida Sejahtera (SaViRa); (v) Bapak Yulius, Asisten Deputi Ketenagakerjaan Kementriaan Koordinator Bidang
Perekonomian; (vi) Ibu Emy Nurmayanti, sekretaris Koperasi Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Sementara itu, 3 (tiga) orang penanggap juga dihadirkan, yaitu : (i) Ibu Yunita Indriani, Wakil Rektor Bidang Research & Kerjasama Ikopin, Jatinangor, Bandung; (ii) Bapak M. Arsad Dalimunte selaku Pendiri dan Ketua Pertama Kopkun Purwokerto dan; (iii) Ibu Gita Yulianti Suwandi, analis Bencana dan Sekretaris Substansi Deputi Bidang Pencegahan BNPB.
Sebagai penanggap terhadap materi yang diberikan oleh Para Pembicara, Bapak M.Arsad Dalimunte memulainya dengan penyampaian apresiasi terhadap penyelenggaraan Webinas, sebab hal ini sebagai bentuk re-fresh energi dan membangun keberpihakan stake holder terhadap upaya menumbuhkembangkan koperasi universitas di Indonesia. Disamping menanggapi secara lisan, Bapak Muhammad Arsad Daimunte pun men-share tulisan kepada audience yang juga dicantumkan secara utuh dalam tulisan berikut ini:
MENG-APRESIASI & MERESPON
WEBMINAR BER-TEMAKAN "KOPERASI UNIVERSITAS"
A. Apresiasi Bernada Tesimoni
Sebagai aktivis dan praktisi koperasi, saya sangat appreciate terhadap thema webminar kali ini yang membahas tentang “koperasi universitas”. Saya menjadi teringat kembali sekitar tahun 2006, dimana Bapak Menkop & UKM RI Surya Dharma Ali hadir di Rektorat Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto guna meresmikan 10 (sepuluh) pilot project koperasi universitas (saat itu disebut KOCIKA/Koperasi Civitas Akademika). Kebetulan, saya menjadi salah satu dari barisan 10 (sepuluh) perwakilan koperasi kampus disangoni satu kalimat magis dari Pak Mentri, “selamat berjuang membuktikan koperasi universitas bisa hebat”.
Alhamdulillah, berkat kerjasama segenap unsur organisasi Kopkun (Koperasi Kampus Unsoed) dan daya dukung pihak universitas, kami saling bahu membahu dalam membangun karya inspiratif yang diharapkan mampu meningkatkan “trust” masyarakat kampus dan juga masyarakat umum terhadap koperasi. Walau masih jauh dari kata selesai dan terlepas dari segenap dinamika yang mewarnai perjalanannya, kehadiran 4 (empat) swalayan dan eksistensi Unit Simpan Pinjam Kopkun, sepertinya mulai berhasil me-reposisi persespi dan apresiasi masyarakat dan sekaligus meng-inspirasi lipatan energy para pecinta (baca: aktivis) koperasi untuk terus berjuang mewujudkan sebuah koperasi keren dan berkemapuan men-sejahterakan anggotanya dalam arti luas. Hari ini, Kopkun dibawah kendali generasi kedua terus berproses dan berjuang menumbuhkembangkan karya dan kebermaknaannya. Oleh karena itu, tidak berlebihan kalau saya menandaskan bahwa perjuangan masih jauh dari selesai, karena begitu banyak imajinasi dan mimpi yang masih harus dikejar. Demikian juga tantangannya yang mengikuti dinamika persaingan dunia usaha pada umumnya, tidak terkecuali Pandemi Covid-19 dengan segala akibatnya.
Oleh karena itu, penyelenggaraan Webminar ini menjadi momentum strategis me-refresh kembali tentang spirit pengembangan koperasi di lingkungan universitas.
B. Imajinasi Singkat Tentang Koperasi Universitas
Berangkat dari koperasi sebagai kumpulan orang yang fokus men-cerdaskan orang2 di dalamnya melalui pendidikan perkoperasian berkelanjutan, Kampus menjadi sangat strategis untuk membangun contoh inspiratif dan layak ditauladani. Alasan sederhananya adalah “kampus berisi kaum intelektual yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata”. Oleh karena itu, sebagai institusi yang berisi kelompok masyarakat istimewa, membangun koperasi sesungguhnya bukanlah hal sulit sepanjang ada kemauan untuk menyatukan energy dan ada kesadaran membangun tanggungjawab moral melahirkan contoh yang meng-energi masyarakat untuk berkoperasi.
Kpperasi bukanlah tentang uang berikut dengan gairah pelipatgandaan jumlahnya, namun koperasi adalah tentang kemauan dan kesadaran menyatukan potensi dan energy sehingga terbagun ruang kolektif nan produktif yang akan memperkuat satu sama lainnya dan bernilai strategis bagi akselerasi perwujudan mimpi setiap orang tentang hidup. Sejalan dengan itu, penyamaan persepsi dan saling percaya menjadi 2 (dua) modal penting yang harus ada setiap kali mendirikan dan membangun koperasi di agendakan. Kalau 2 (dua) hal ini terbangun, kelahiran aktivitas-aktivitas produktif koperasi (baca: unit-unit layanan/perusahaan) akan tumbuhkembang sejalan dengan garis potensi dan bakat yang melekat pada orang-orang yang tergabung dalam koperasi tersebut, baik berbasis garis kebutuhan maupun berbasis gagasan dan bakan yang berpotensi didorong mencapai titik optimalnya. Singkatnya, tumbuhkembangnya perusahaan koperasi sesungguhnya adalah imbas dari soliditas dari orang-orang yang tergabung di dalamnya.
Sebagai koperasi universitas, tanggungjawab yang melekat bukan saja sekedar “self help”, tetapi juga membangun contoh-contoh inspiratif yang me-refresentasikan “kecerdasan dan kebijaksanaan” dari insan-insan kampus. Dengan demikian, apresiasi dan animo masyarakat terhadap koperasi akan terbangun dan berdampak pada tumbuhkembang koperasi ditanah air, baik secara kuantitas maupun kualitas. Sementara itu, dalam tinjauan makro, koperasi universitas idealnya berkontribusi optimal bagi keterwujudan demokrasi ekonomi yang memberi percaya diri bagi setiap anggota masyarakat untuk bermimpi dan memperjuangkannya.
C. Menanggapai 3 (tiga) Issue yang menjadi focus Webminar
Tanpa bermaksud mendahului pemikiran yang mengedepan dan gagasan yang berkembang di jalannya webminar nanti, berikut disampaikan beberapa pemikiran sederhana yang sekiranya bisa memantik spirit dan gagasan seputar koperasi universitas. Beberapa tanggapan yang tersaji dilandasi oleh pengalaman empiris dari pengalaman menggawangi koperasi universitas dan juga berisi imajinasi tentang idealnya sebuah koperasi universitas.
Adapun detail tanggapan dijelaskan berikut ini :
1. Peran koperasi dalam menangkap kebutuhan civitas akademika secara optimal.
a. Mapping potensi kebutuhan
· Mahasiswa
· Dosen
· Karyawan
· Institusi
b. Model Pendekatan :
· Kebijakan berjangka tanpa menegasikan spirit kemandirian koperasi universitas
· Rasionalitas bisnis
· Hasil-hasil penelitian di kampus sebagai akselerator dalam : (i) meningkatkan gairah berkoperasi; (ii) menumbuhkan aktivitas produktif koperasi melalui mobilisasi hasil penelitian ke dalam skala rasional dan ekonomis.
2. Potensi penyeragaman pada sistem koperasi universitas.
a. Adanya prototype yang berisi; (i) peta potensi; (ii) komitmen keberpihakan kampus tanpa menegasikan semangat kemandirian koperasi universitas; (iii) ketersediaan SDM (professional/expert) dan;
b. Membangun kemitraan (mutual partnership) antar koperasi kampus yang didasari pada kemauan dan komitmen yang sama untuk: (i) berkontribusi dalam perwujudan demokrasi ekonomi; (ii) membangun “contoh sukses” yang men-sejahterakan anggota dan meng-inspirasi masyarakat (baca: koperasi lainnya di luar kampus) untuk men-tauladani; (iii) memasifkan pemahaman masyarakat terhadap koperasi secara benar dan sekaligus mendorong kemauan masyarakat untuk ber-koperasi atas pertimbangan rasional dan spirit memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Tantangan dan peluang koperasi universitas yang ada saat ini baik dari segi operasional maupun strategi.
a. Tantangan :
a.1. strategis
· Mendorong lahirnya kebijakan pemerintah pusat untuk memposisikan kampus sebagai akselerator tumbuhkembang koperasi di Indonesia.
· Tingkat “berkemauan” dan “berkesadaran” universitas dalam memerankan diri sebagai agen yang meng-akselerasi tumbuhkembang koperasi dan demokrasi ekonomi di Indonesia.
· Persepsi, apresiasi dan animo civitas akademika terhadap koperasi.
· Membangun keyakinan dan menggairahkan insan kampus untuk menjadi bagian dari koperasi
a.2. operasional
· Membangun paradigma dan kepercayaan bahwa berkoperasi itu keren dan tempat strategis mewujudkan ide/gagasan dan mengembangkan bakat-bakat hebat.
· Kehadiran SDM (Expertis/professional) yang cocern menterjemahkan konsepsi koperasi ke dalam aksi produktif berkelanjutan.
· Peng-integrasian IPTEK dan SDM ke dalam operasinal keseharian koperasi.
b. Peluang
b.1. Strategis
· Pada diri universitas melekat tri dharma perguruan tinggi yang sangat strategis bagi tumbuhkembang koperasi di lingkungan kampus dan juga masyarakat
· Universitas masih diyakini masyarakat sebagai “agen perubahan” melalui pemikiran-pemikiran obyektif yang clear dari kepentingan kelompok tertentu.
· Universitas adalah gudang orang cerdas yang sangat potensi untuk melahirkan gagasan dan metodologi baru dalam mengembangkan koperasi.
· Universitas juga berisi mahasiswa (kaum intelektual) yang sangat potensial menjadi SDM Masa depan (future human resource), baik untuk kepentingan pengembagan koperasi universitas maupun men-support akselerasi pengembangan koperasi-koperasi di luar kampus.
b.2. operasional
· Insan civitas akademika adalah manusia yang pada dirinya juga melekat ragam kebutuhan. Hal ini menjadi inspirasi yang lebih dari cukup untuk membangun koperasi yang keren dalam skala rasional dan ekonomis.
· Secara institusi, kampus juga memiliki ragam kebutuhan yang sangat memungkinkan di pasok koperasi.
· Koperasi universitas berpeluang menjadi leader dalam menginisiasi (i) kemitraan antar koperasi dan; (ii) kemitraan antar koperasi dengan pelaku ekonomi lainnya dalam kesetaraan dan semangat saling memperkuat (saling membesarkan).
· Koperasi kampus berpeluang men-support penelitian dosen dan mahasiswa, khususnya penelitian yang berpeluang untuk; (i) peningkatan animo untuk berkoperasi; (ii) penguatan aktivitas produktif yang sudah diselenggarakan koperasi dan; (iii) temuan baru yang potensial menjadi referensi koperasi dalam mengembangkan “aktivitas produktif” di lingkungan koperasi kampus.
· Berpotensi mendorong pertumbuhan kuantitas wirausahawan kampus dan memfasilitasi peningkatan kualitas wirausahawan.
D. Penutup
Demikian apresiasi dan tanggapan ini disusun sebagai bentuk semangat untuk terus belajar menemukan ide-ide kreatif dan metode-metode baru yang sekiranya bisa meng-akselerasi tumbuhkembang koperasi yang men-sejahterakan anggota dan masyarakat pada umumnya. Lebih dari itu, harapan besar terhadap koperasi universitas untuk bisa berkontribusi menciptakan karya inspiratif, pemikiran inovatif dan kreatif serta berkontribusi bagi keterbangunan demokrasi ekonomi dalam arti senyatanya.
Salam Juang Koperasi…!!!!!
Posting Komentar
.