MENEMUKAN “KADER-KADER SUPER SEMANGAT”
DI PEGELARAN DIKMENKOPNAS
KOPMA SATRIA MANUNGGAL IAIN PURWOKERTO
Purwokerto,
24/11/2018. Koperasi Mahasiswa Satria Manungal IAIN Purwokerto sukses menggelar
Pendidikan Menengah Perkoperasian (Dikmenkop) tingkat nasional digelar di Hotel
Karang Salam, Purwoketo. Disamping segenap pengurus dan kader kopma Satria Manunggal,
Dikmenkop sukses menghadirkan 40 (empat) puluh delegasi yang berasal dari 8
(delapan) kopma, yaitu: instipar Yogyakarta, IAIN Kudus, UPGRIS, UNNES,UNS, Universitas
Kuningan, UMP Purwokerto dan UM Purworejo.
Beberapa narasumber
pun dihadirkan dalam agenda ini, antara lain ; Bung Herliana Bung Herliana dalam kapasitas sebagai Ketua
Kopkun, Dosen dari IAIN, Bung Ali dari Kudus dalam kapasitasnya sebagai Ketua Kopindo Waialayah Jawa Tengah dan Bang Arsad dalam kapasitasnya sebagai Ketua
Dekopinda Kab. Banyumas.
Pada Dikmenkop kali ini, Bang Arsad
kebagian materi meng-kritisi Koperasi secara umum dan Kopma secara khusus.

“Selalu ada yang
keren tiap kali bertemu dengan kader-kader kopma. Wajah-wajah idealis dan
ekspresi penuh semangat membuat Dikmenkop ini berlangsung seru. Mereka masih
muda dan memiliki mimpi besar tentang masa depan kopma dan koperasi pada
umumnya. Para peserta ini memang bukan semarangan, disatu sisi pasti sudah
melewati fase Diksar dan sudag melibat dikeseharian Kopma dan disisi lain juga
merefresentasikan kader handal di kopma masing-masing. Oleh karena itu,
kekritisan dan disiplin mereka jelas mencerminkan bagian dari kapasitas mereka
yang tidak sembarangan. Mereka masih muda dan potensial sehingga sangat pantas
menjadi bagian dari barisan peserta di dikmenkop kali ini. Bertemu mereka tidak
saja meng-energi, tetapi juga memberi satu gambaran tentang kecerahan masa
depan koperasi Indonesia di mendatang. Mereka layak didefenisikan sebagai
penentu warna masa depan koperasi di negeri ini. PR besarnya adalah bagaimana
merawat dan menumbuhkembangkan semangat ini sehingga mewujud kader-kader yang
hebat dalam pemikiran dan memiliki gairah yang tidak berujung dalam melahirkan
karya-karya inspiratif yang sangat layak ditauladani. Disamping itu, mereka
juga perlu di dorong menularkan semangat serupa di lingkungan mahasiswa yang
terkonsep dalam sistem kaderisasi sehingga akan semakin banyak lahir kader-kader
berkualitas. Simpulnya, keberadaan mereka dengan segenap potensi kerennya
menjadi bagian jawaban tentang persolana regenerasi dilingkar perkoperasian
Indonesia”, ungkap Bung Arsad meng-apresiasi tinggi atas pegelaran Dikmenkopnas
kali ini.
![]() |
harian suara merdeka 27 nop 2018 |
Dibagian lain, bung
arsad juga memberi tantangan ke segenap peserta untuk membuktikan bahwa
pegelaran diklat-diklat perkoperasian tidak saja memantik pertumbuhan jumlah
anggota, tetapi juga berefek nyata pada pertumbuhan volume perusahaan koperasi.
Dengan demikian, pegelaran pendidikan tidak menjadi cost centre tetapi justru
sebagai futuristic income. Dengan demikian, pegelaran pendidikan bukan
hanya sebatas menggugurkan program kerja, tetapi menjadi satu kebutuhan dalam upaya
cerdas menumbuhkembangkan koperasi secara menyeluruh. Untuk itu, ditekankan
bahwa pegelaran pendidikan perkoperasian di semua tingkatan jangan sampai
terjebak pada ceremony miskin
substansi.
Dipenghujung materi,
bung arsad mengkonfirmasi tentang pendapat peserta atas materi yang
disampaikan. “Lompatan semangat terbangun”, demikian inti dari testimoni
sekitar 10 (sepuluh) orang peserta pelatihan. “Semoga ini menjadi harapan baru
yang lebih menandaskan nilai penting kelahiran dan keberadaan koperasi di
mendatang. Namun demikian, perlu dicatat bahwa efektivitas sebuah pelatihan
bukan terletak pada kecanggihan para instruktur atau narasumber dalam menghipnotis
para peserta, tetapi pada ada tidaknya dampak perubahan sikap dan perilaku
peserta pasca pelatihan”, pungkas Bung Arsad dalam presentasinya.
Posting Komentar
.