KOPINDO MERANCANG "GUNCANGAN" | ARSAD CORNER

KOPINDO MERANCANG "GUNCANGAN"

Selasa, 04 September 20180 komentar


Pondok Pemuda Cibodas, Jawa Barat, menjadi saksi satu berlangsungnya Rapat Kerja Nasional Kopindo (Koperasi Pemuda Indonesia), mulai tanggal 2 sd 3 September 2018. Rapat ini coba merumuskan “pembaruan cara” agar Kopindo lebih kekinian dalam menata organisasi dan anggotanya, mengelola perusahaannya, me-maintenance dan men-develope eksistensinya dalam lingkar perkonomian Indonesia pada umumnya dan koperasi pada khususnya. 

Layaknya sebuah Raker, Raker ini dihadiri oleh segenap Pengurus dan Pengawas Kopindo. Sejak awal sampai akhir, segenap peserta concern ber-eksplorasi  gagasan dan menajamkan analisa efisiensi dan efektivitas atas setiap ide yang mengemuka. Keseriusan semacam ini sangat bisa difahami sebab hasil Raker ini menjadi landasan operasional dalam membangun Kopindo dalam semua aspek.
Sebagai pemantik, Kopindo pun menggelar FGD sebagai  agenda pendahuluan. FGD ini menghadirkan beberapa ketua dan pengawas periode-periode sebelumnya yang  berperan sebagai stimulan bagi lompatan spirit dan lahirnya inspirasi gagasan. “Kopindo ingin semakin eksis dan meluaskan makna dan manfaat keberadaannya, baik bagi segenap anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia maupun bagi gerakan koperasi di tanah air dan perekonomian Indonesia  pada umumnya. Untuk itu, Kopindo harus beradaptasi secara smart di era Industri 4.0 dengan tetap me-referensi pada Jati Diri koperasi” , demikian statemen Bung Pendi selaku Ketua Kopindo.
Sejalan dengan itu, “Optimalisasi peluang bisnis dan layanan kepada anggota berbasis teknologi”, dijadikan thema FGD yang kemudian dibahas dari multi perspektif dari para narasumber.

Muhammad Arsad Dalimunte yang kebetulan menjadi salah satu narasumber, dalam paparannya menyampaikan bahwa Kopindo selaku sekunder harus  membangun komunikasi dan interaksi secara produktif dengan anggotanya melalui optimalisasi teknologi secara tepat sasaran. Ini Zaman Now dan Kopindo harus cerdas beradaptasi tanpa lalai efisiensi dan efektivitas serta jati diri koperasi. Hal ini tidak terlepas dengan  segala keunikan dan dinamika  yang menjadi ciri khas primernya (dimana Koperasi Mahasiswa sebagai anggota mayoritas).  Kopindo harus mampu memberikan guide line agar primer-primer nya berhasil mendeskripsikan diri sebagai tempat yang seksi dan asik bagi seluruh anggotanya.

Sebagai sebuah stimulan, Koperasi harus menjadi tempat tongkrongan terbaik. Menggagas perubahan dan merintis masa depan dari tempat tongkrongan layak dijadikan sebagai tagline. Untuk mendukung hal itu, Kopma harus me-refresentasikan dirinya sebagai tempat terbaik bagi pemenuhan kebutuhan yang tidak saja terbatas pada urusan toko, foto copi atau cafe, tetapi menyentuh  pada hal-hal lainnya yang sesungguhnya sudah menjadi kebutuhan pokok  seperti persoalan eksistensi diri, penyaluran bakat, diskusi IPTEK, praktek kewirausahaan, managerial dan kepemimpinan, olah raga dan lain sebagainya. Intinya, Kopma tidak boleh berjarak dengan keseharian anggotanya yang kebetulan adalah kaum intelektual ber-status maha-siswa. Ke-Maha-an  ini harus dikolaborasikan menjadi sinergitas yang membuat kopma menjadi lebih dinamis. Kopma harus inklusif dan tidak boleh eksklusif yang membangun kesan hanya dimiliki oleh para elite-nya. Secara makro, Kopindo sebagai organisasi pemuda tingkat nasional harus terus mengusung thema-thema yang edukatif. 

Bila perlu, Kopindo men-targetkan mengguncang Indonesia minimal sekali dalam setahun lewat pemikiran maupun karyanya. Berkaitan dengan itu, untuk mencari materi atau thema strategis dalam mengguncang, Kopindo bisa menyerap atau meng-apresiasi pemikiran maupun karya yang lahir dan berkembang di lingkungan anggota (baca: primer).  Dipenghujung, Bung Arsad mengingatkan bahwa Kopindo sebagai organisasi tingkat nasional dimana anggotanya tersebar diseluruh wilayah Indonesia, merupakan organisasi strategis yang sangat potensial melakukan hal-hal keren dan inspiratif.

Pasca semua narasumber yang hadir di FGD men-stimulan segenap pengurus dan pengawas, Rapat Kerja pun mulai di gelar. Spirit, gagasan dan saran yang berkembang di FGD ikut menemani diskusi konstruktif disepanjang Raker berlangsung.

Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved