Komunititas “GURU BELAJAR” Purwokerto Membincang Produk Kreatif
& Kewirausahaan
Minggu, 02
September 2018, Komunitas Guru Belajar Purwokerto menggelar Workshop untuk
kedua kalinya. Kali ini tema yang diangkat tentang “Produk Kreatif &
Kewirausahaan” dengan menganbil tempat di Djagongan Cafe. Melalui
kegiatan ini, Komunitas yang aktif meng-campaign
“setiap
orang adalah guru” ini bermaksud mendorong tumbuhkembang kewirausahaan
dan kreatifitas produktif yang berorientasi pada pembangunan kemandirian dan kebermanfaatan
bagi orang lain. Setidaknya, ketauladanan produktif akan menjadi bahan ajar
yang menarik dan meng-inspirasi orang lain untuk menirukan hal-hal baik. Tidak berlebihan memposisikan workshop ini menjadi
bagian dari upaya komunitas “meluaskan bahan ajar” bagi siapapun
yang dipersepsikan berpeluang menjadi guru bagi orang lain, khususnya dalam
mengajarkan nilai-nilai kemandirian melalui tindakan-tindakan produktif
berkelanjutan.
Disamping
diikuti oleh anggota komunitas Guru Belajar Purwokerto, Workshop ini juga
diikuti oleh para guru yang
tidak saja dari wilayah Kab. Banyumas, masyarakat dari berbagai lapisan dan ragam
profesi, pengusaha pemula maupun yang sudah establish.
3 (tiga)
narasumber dihadirkan pada event workshop
ini, yaitu ; (i) Arnold Soperajanto yang fokus membincang tentang “design
kemasan”; (ii) Nur Azis
Asma dengan fokus “memanusiakan hubungan”
dan; (iii) Muhammad Arsad Dalimunte yang fokus tentang “Entrepreneurship charachter
building”. 3 (tiga) meteri ini
menjadi bekal yang disajikan oleh workshop kepada segenap
peserta sebagai bekal men-segerakan
diri untuk; (i) bagi para peserta workshop yang berprofesi sebagai guru untuk segera memotivasi perserta didik seputar nilai-nilai kebaikan wirausaha, (ii)
bagi peserta pengusaha pemula untuk lebih meyakini wirausaha adalah salah satu
jalan mulia untuk membangun kemandirian dan sekaligus kebermanfaatnn bagi orang
lain; (iii) bagi peserta yang sudah eksis diharapkan terus memperkaya gagasan
inovasi yang akan meng-akselerasi tumbuhkembang usaha.
Ini momen strategis
yang tidak saja saling belajar satu sama lain, tetapi juga pemantik peningkatan semangat, perluasan
gagasan dalam berwirausaha dan yang tidak kalah penting adalah memperluas networking yang sangat bermanfaat bagi seluruh peserta.
Negeri ini butuh wirausahawan dalam jumlah yang lebih banyak sehingga lebih
besar peluang untuk penyerapan tenaga kerja, menenkan angka kemiskinan dan juga
membangun iklim produktif bernafaskan kemandirian. Tampaknya, komunitas Guru
Belajar Purwokerto pun menyadari ini sehingga ingin berkontribusi positif dalam
mempercepat negeri ini memiliki jumlah wirausahawan mencapai angka idealnya,
yaitu minimal 2,5% dari jumlah penduduk.
Wirausaha
bukan sekedar persoalan uang, tetapi tentang kreativitas, keberanian bermimpi
dan kemauan memperjuangkannya sampai titik darah penghabisan. Para wirausahawan
tidak saja akan menjadi pahlawan ekonomi, tetapi juga bagian dari barisan yang
akan: (i) menekan angka pengangguran
dengan segala implikasinya terhadap penyakit sosial; (ii) melawan kemiskinan melalui
upaya kreatif dan kinerja yang pantang menyerah ; (iii) melawan kebodohan yang menjerumuskan
ke limbah penederitaan berkepanjangan; (iv) dan lain sebagainya.
Workshop semacam
ini tidak akan berakhir pada pegelaran ke-2 (dua) ini. Berbagai workhsop
lainnya akan di gelar dalam semangat saling belajar dan sekaligus memperkaya “bahan
ajar” yang akan ditularkan pada peserta didik atau orang-orang sekitarnya.
Tampaknya, Komunitas Guru Belajar Purwokerto ingin membentuk segenap anggota
dan juga masyarakat (yang memiliki semangat serupa) memiliki kemauan
mengambil tanggungjawab menjadikan ilmu sebagai sumber cahaya yang akan
menerangi sekitarnya.




+ komentar + 1 komentar
Salam Super buat pa Arsad. Trims motivation nya. Good luck
Posting Komentar
.